Wednesday 14 December 2011

pemahaman Evaluasi dalam Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan telah mengalami proses yang panjang. Pendidikan, dalam arti secara umum adalah proses transmisi pengetahuan dari satu orang kepada orang lain atau dari satu generasi ke generasi lainnya yang telah berlangsung setua umur manusia itu sendiri.
Evaluasi mempunyai arti yang berbeda bagi setiap masing-masing guru. Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat dicapai. Hal ini menerangkan bahwa secara langsung hubungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, dimana suatu tujuan dapat dicapai.
Dalam Evaluasi selalu mengandung proses. Proses evaluasi harus tepat terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam bahasa perilaku. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 57 ayat (1), evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan.

B. Tujuan Makalah
Adapum tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan informasi pemahaman terhadap pembaca khususnya kepada pendidik atau guru tentang apa itu evaluasi, mengapa dan bagaimana evaluasi itu.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud evaluasi?
2. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi dalam melaksanakan evaluasi?
3. Mengapa harus diadakan evaluasi?
4. Bagaimana evaluasi dikatakan baik?
D. Penegasan Judul.
Sering terjadi salah arti dalam memahami suatu kalimat, lebih-lebih dalam sebuah judul. Penulis ingin memberikan pemahaman supaya tidak terjadi saling simpang antara penulis dan pembaca mengenai judul makalah ini, yaitu “PEMAHAMAN EVALUASI PEMBELAJARAN” sebagai berikut :
Pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan
Evaluasi adalah penilaian: hasil
Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar;
Dari uraian di atas, maka bisa diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud penulis dalam judul makalah ini adalah memahami pengertian evaluasi pembelajaran, mengapa harus diadakan evaluasi, dan bagaimana melaksanakan evaluasi yang baik dan benar dalam proses pembelajaran.
















BAB II
PEMBAHASAN
PEMAHAMAN EVALUASI PEMBELAJARAN PAI
A. Pengertian Evaluasi
Istilah yang sering muncul dan hampir sama dalam pemakaian sehari-hari ialah Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi. Agar tidak terjadi kesalahan letak dan pemakaian, maka perlu penegasan arti seperti yang dikemukakan oleh Dr. Suharsimi Arikunto sebagai berikut :
1. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran ini bersifat kuantitatif.
2. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik-buruk. Penilaian ini juga bersifat kuantitatif.
3. Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan Evaluasi, diantaranya adalah :
a. Menurut Bloom et. al (1971) adalah Evaluation, as we see it, is the systematic collection of evidence to determine whether in fact certain changes are taking place in the learnenrs as well as to determine the amount or degree of change in individual student.
b. Menurut Stufflebeam (1971) adalah Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternative.
c. Menurut Cross, 1973 adalah Evaluation is a process which determines the extent ton which objectives have been achieves.
Evaluasi harus dilakukan secara sistematis dan kontinyu agar dapat menggambarkan kemampuan para siswa yang dievaluasi. kesalahan utama yang sering terjadi di antara para guru adalah bahwa evaluasi hanya dilakukan saat-saat tertentu, seperti pada akhir unit, pertengahan dan atau akhir suatu program pengajaran. Akibat yang terjadi adalah minimnya informasi tentang para siswa sehingga menyebabkan banyaknya perlakuan prediksi guru menjadi bisa dalam menentukan posisi mereka dalam kegiatan kelasnya.
Evaluasi sebaiknya dikerjakan setiap hari dengan skedul yang sistematis dan terencana. ini dapat dilakukan oleh seorang guru dengan menempatkan secara integral evaluasi dalam perencanaan dan implementasi satuan pelajaran materi pembelajaran. Bagian penting lainnya yang perlu diperhatikan bagi seorang pendidika adalah perlunya melibatkan siswa dalam evaluasi sehingga mereka secara sadar dapat mengenali perkembangan pencapaian hasil pembelajaran mereka.
Evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Pencapaian perkembangan siswa perlu diukur, baik posisi siswa sebagai individu maupun posisinya di dalam kegiatan kelompok. Hal yang demikian perlu disadari oleh seorang guru karena pada umumnya siswa masuk kelas memiliki kemampuan yang bervariasi. ada siswa yang cepat menangkap materi pelajaran dan ada juga yang tergolong kecepatan yang biasa bahkan ada yang tergolong lambat. Guru harus dapat mengevaluasi pertumbuhan kemampuan siswa tersebut dengan mengetahui apa yang mereka kerjakan pada awal sampai akhir pelajaran. Pencapaian belajar ini dapat dievaluasi dengan melakukan pengukuran (Measurement). pencapaian belajar siswa dapat diukur dengan dua cara, yaitu :
1. Diukur dengan mengetahui tingkat ketercapaiaan standar yang ditentukan.
2. Melalui tugas-tugas yang dapat diselesaikan siswa secara tuntas.
B. Tujuan Evaluasi
Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaiaan tujuan intruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Tindak lanjut termasuk merupakan fungsi evaluasi dan dapat berupa :
1. Penempatan pada tempat yang tepat.
2. Pemberian umpan balik.
3. Diagnotis kesulitan belajar siswa
4. Penentuan kelulusan.
Adapun dasar / alasan diadakan evaluasi di dalam pendidikan sebenarnya banyak sekali, namun menurut Sumadi Suryabrata bisa dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Dasar Psikologi
2. Dasar Didaktis
3. Dasar Administratif
C. Karakteristik dan Fungsi Evaluasi
Kegiatan evaluasi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa karaktersitik penting, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memiliki Aplikasi tidak langsung terhadap siswa yang dievaluasi.
2. Lebih bersifat tidak lengkap
3. Memiliki sifat kebermaknaan relatif.
Disamping karakteristik, evaluasi juga mempunyai fungsi yang bervariasi di dalam proses pembelajaran, yaitu :
1. Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan, nilai-nilai, dan ketrampilan yang telah diberikan oleh seorang guru.
2. untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
3. mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
4. sebagai sarana umpan balik bagai seorang guru, yang bersumber dari siswa.
5. sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
6. sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.
D. Prinsip-Prinsip Evaluasi.
Prinsip adalah pernyataan yang mengandung kebenaran hampir sebagian besar, jika tidak dikatakan benar untuk semua kasus. Keberadaan prinsip bagi seorang guru mempunyai arti penting, karena dengan memahami prinsip evaluasi dapat menjadi petunjuk atau keyakinan bagi dirinya atau guru lainnya guna merealisasi evaluasi dengan cara yang benar.
Dalam bidang pendidikan, beberapa prinsip evaluasi dapat dilihat seperti berikut ini :
1. Evaluasi harus masih dalam kisi-kisi kerja tujuan yang telah ditentukan.
2. Evaluasi sebaiknya dilaksanakan secara komprehensif.
3. Evaluasi diselenggarakan dalam proses yang kooperatif abtara guru dan peserta didik.
4. Evaluasi dilaksanakan dalam proses kontinyu.
5. Evaluasi harus peduli dan mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku.
Sedangkan menurut Slameto : Evaluasi harus mempunyai minimal tujuh prinsip berikut ini :
1. Terpadu
2. Menganut cara belajar siswa aktif
3. Kontunuitas
4. Koherensi dengan tujuan
5. Menyeluruh
6. Membedakan (Diskriminasi)
7. Pedagogis


E. Syarat dan Tujuan Evaluasi.
Suatu evaluasi perlu memenuhi beberapa syarat sebelum diterapkan kepada siswa yang kemudian direfleksikan dalam bentuk tingkah laku. Evaluasi yang baik harus mempunyai syarat sebagai berikut :
1. Valid
2. Andal
3. Objektif
4. Seimbang
5. Membedakan
6. Norma
7. Fair
8. Praktis
Disamping kedelapan persyaratan yang perlu ada dalam kegiatan evaluasi, ada beberapa tujuan mengapa evaluasi dilakukan oleh setiap guru. Selain untuk melengkapi penilaian, secara luas evaluasi dibatasi sebagai alat penilaian terhadap faktor-faktor penting suatu program termasuk situasi, kemampuan, pengetahuan, dan perkembangan tujuan. Minimal terdapat 6 tujuan evaluasi dalam proses pembelajaran, yaitu :
1. Menilai ketercapaian (attainment) tujuan.
2. Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervareasi.
3. Sebagai sarana (mean) untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui.
4. Memotivasi belajar siswa.
5. Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling.
6. menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.




BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi adalah proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat dicapai. Istilah yang sering muncul dan hampir sama dalam pemakaian sehari-hari ialah Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi.
Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaiaan tujuan intruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
Kegiatan evaluasi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa karaktersitik penting, diantaranya adalah Memiliki Aplikasi tidak langsung terhadap siswa yang dievaluasi, Lebih bersifat tidak lengkap, Memiliki sifat kebermaknaan relatif.
Evaluasi harus mempunyai minimal tujuh prinsip, yaitu Terpadu, Menganut cara belajar siswa aktif, Kontunuitas, Koherensi dengan tujuan, Menyeluruh, Membedakan (Diskriminasi), Pedagogis.
Evaluasi yang baik harus mempunyai syarat, yaitu Valid, Andal, Objektif, Seimbang, Membedakan, Norma, Fair, Praktis.
Minimal terdapat 6 tujuan evaluasi dalam proses pembelajaran, yaitu :
1. Menilai ketercapaian (attainment) tujuan.
2. Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervareasi.
3. Sebagai sarana (mean) untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui.
4. Memotivasi belajar siswa.
5. Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling.
6. menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.


B. Kritik dan saran
Dalam makalah ini tentunya banyak kesalahan dan kekurangan, baik dalam segi penulisan dan pemilihan kata-kata. Maka kami sebagai manusia biasa meminta kepada para pembaca agar tidak segan-segan memberikan saran dan kritik yang tentunya bisa menambah kemajuan kami dalam hal menuntut ilmu pengetahuan demi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia. Semoga makalah ini menambah wawasan para pembaca dan juga bermanfaat bagi kita semua.






















DAFTAR PUSTAKA
1. Daryanto, Evaluasi Pendidikan,Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2005
2. Ismail SM, M.Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang : RaSAIL Media Group, 2009), Cet. 4
3. Khoiri,Nur, Metodologi Pembelajaran PAI, 2011
4. Latif, Abdul, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, Bandung : PT. Refika Aditama, 2007
5. Mustaqim, . Ilmu Jiwa Pendidikan, 2010,
6. Sukardi, , M., Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasional, Jakarta : Bumi Aksara, 2009, cet. 2,

No comments:

Post a Comment