Friday 2 December 2011

ANALISIS SWOT TENTANG TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI INDONESIA (Analisis Tingkat Kesiapan Fungsi Perluasan Kesempatan dan Pemerataan Pendidikan)

ANALISIS SWOT TENTANG TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI INDONESIA
(Analisis Tingkat Kesiapan Fungsi Perluasan Kesempatan dan Pemerataan Pendidikan)
A. pendahuluan

Hampir semua lembaga maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya banyak menggunakan analisis SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga maupun pengamat bisnis, untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu di tempuh perusahaan agar supaya lancar didalam operasionalnya.

Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga pendidikan. Selama dekade terkhir abad ke dua puluh, lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru.

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan.

Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan) .Pengujian eksternal dan internal yang struktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.

Para pendidik harus berperan sebagai penggagas atau innovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan harus memastika bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khususnya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead,1991). Analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT (juga di kenal sebagai analisis TWOS dalam beberapa buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka pemikiran untuk para administrator pendidikan dalam memfokuskan secara lebih baik pada layanan kebutuhan dalam masyarakat.

Meskipun sebenarnya analisa ini banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama sekali baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administraitf .

SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.

Sehubungan dengan penjelasan tersebut di atas penulis akan menyoroti tentang permasalahan yang berkaitan dengan Analisis SWOT dalam Merancang Inovasi.

B. Analisa masalah

Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi tentunya melalui proses yang optimal, seperti halnya di dalam merancang inovasi dalam lembaga pendidikan, faktor yang mempengaruhi analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Dari beberapa faktor tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengetahui tentang Analisis SWOT dalam Merancang inovasi. Masalah tersebut cukup menarik untuk di teliti, dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis. Sesuai dengan tugas yang diberikan, maka penulis akan membatasi pada pokok masalah, yaitu “Analisis SWOT dalam Merancang Inovasi”.

C. Pembahasan

ANALISIS SWOT (Analisis Tingkat Kesiapan Fungsi Perluasan Kesempatan dan Pmerataan Pendidikan) :

a. Kekuatan / Potensi (Strengths)

1. Tersedianya dan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.

2. Tersedianya perundang-undangan pendidikan.

3. Keamanan aparat untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan.

4. Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan.

5. Adanya promosi pendidikan.

- UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

- UU RI No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

- UU RI No. 25 Tahun 2000 s/d 2004 tentang Program Pembangunan Nasional.

6. Adanya Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

7. Adanya Dunia Usaha dan Industri.

b. Kelemahan/Kekurangan (Weaknesses)

1. Tugas rangkap pemberi pelayanan pendidikan.

2. Kurangnya dedikasi dan mutu sebagian tenaga pendidikan (SDM)

3. Belum optimalnya fungsi tim perencanaan.

4. Kurangnya informasi di bidang pendidikan, khususnya tentang SMK.

5. Kurangnya kepedulian pihak swasta terhadap pendidikan.

c. Peluang /Kesempatan (Opportunities)

1. Adanya partisipasi dukungan masyarakat di bidang pendidikan.

2. Adanya dukungan pemerintah kabupaten.

3. Adanya dunia usaha/industri yang bersedia kerja sam dengan sekolah.

4. Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan.

5. Adanya pelayanan pendidikan swasta.

6. Adanya kebijakan pengembangan SMK dari Direktorat Dikmenjur.

d. Ancaman (Threats)

1. Perilaku dan budaya masyarakat yang kurang mendukung program pendidikkan.

2. Masih adanya krisis ekonomi yang melemahkan kemampuan masyarakat secara finanasial.

3. Belum mempunyai pemerintahan kabupaten untuk membantu biaya penyelenggaraan pendidikan sepenuhnya.

4. Image Masyarakat bahwa SMK tidak menjanjikan masa depan yang lebih baik.





D. kesimpulan

Analisis SWOT merupakan salah satu analisis pilihan (strategic chice) yang sudah sangat populer. Dlam bahasan ini, analisis SWOT akan digunakan sebagai instrument analisis yang dapat memkai instrumen lain yang lebih sesuai atau memadai dengan lokus-lokus yang telah di tentukan dalam simulasi sub kelompok atau kelompok.

Tahapan ini merupakan kelanjutan dari tahapan sebelumnya maka metode evaluasi dan analisis pada tahapan ini harus dapat mengakomodasikan hasil analisis sebelumnya. Oleh karena itu, analisis yang digunakan pada tahapan sebelumnya, juga digunakan pada tahapan ini.

SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknsses, Opportunuities, and Threatts (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman). Analisis SWOT sudah menjadi alat yang umum dugunakan dalam perencanaan strategis pendidikan, namun ia tetap merupakan ala. Efektif dalam menempatkan potensi institusi. SWOT dapat dibagi ke dalam dua elemen, analisa internal yang berkonsentrasi pada prestasi institusi itu sendiri dan analisa lingkungan.

Uji kekuatan dan kelemahan pada dasarnya merupakan audit internal tentang seberapa efektif performa institusi. Sementara peluang dan ancaman berkonsentrasi pada konteks eksternal atau lingkungan tempat sebuah institusi beroperasi.

Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal tersebut di atas: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.

Aktivitas SWOT dapat diperkuat dengan menjamin analisa tersebut berfokus pada kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif tempat institusi beroperasi. Ini adalah dua variable kunci dalam membangun atau mengembangkan strategi jangka panjang institusi. Strategi ini harus dikembangkan dengan berbagai metode yang dapat memungkinkan institusi mampu mempertahankan diri dalam menghadapi kompetisi serta mampu memaksimalkan daya tariknya bagi para pelanggan.

Jika pengujian tersebut dipadukan dengan pengaduan visi dan nilai, maka akan ditemukan sebuah identitas yang berbeda dari para pesaingnya. Begitu sebuah identitas disitingtif mampu dikembangkan dalam sebuah institusi, maka karakteristik mutu dalam institusi tersebut akan menjadi lebih mudah diidentifikasi.

Jika hal ini digunakan dengan benar, maka dimungkinkan bagi sebuah sekolah untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itu dalam hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang lain, dan lapangan industri yang dimasuki oleh murid-muridnya.

Sedangkan pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan.


E. Penutup

Prakiraan seperti ini diterapkan dengan mulai membuat program yang kompeten atau mengganti program-program yang tidak relevan dengan program yang lebih inovatif dan relevan

F. Tinjauan pustaka


Sallis Edward (2008) Total Quality Managemen in Education. IRCISoD: Jogjakarta.

email from : dianaazhar@yahoo.com

Sudarman Damin (2002) INOVASI PENDIDIKAN Dalam Upaya Profesionalisme Tenaga

Kependidikan CV Pustaka Setia: Bandung.

http://all-abaut-frih.blogspot.com/2009/OS/Makalah–inovasi-pendidikan.html

No comments:

Post a Comment