Wednesday 6 July 2011

pengertian pendidikan agama islam menurut berbagai pakar

Pengertian Pendidikan Agama Islam menurut berbagai pakar

a. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba : Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain sering kali beliau mengatakan kepribadian yang memiliki nalai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. b. Menurut Abdul Rahman Nahlawi; اَلتربيّةُ الإسْلاَ مِيَّةُ هِيَ ا لتَّنْظيمُ المُنْفَسِيُّ والإجتماعيُّ الَّذيْ يُؤْديْ إلى اعْتنَاق الإسْلاَم وتَطْبيْقَة كلّيّا فى حَياة الْفرْدِ وَالْجمَاعَةِ Artinya; “Pendidikan Islam ialah pengaturan pribadi dan masyarakat yang karenanya dapatlah memeluk Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan kolektif”. c. Menurut Drs. Burlian Shomad : Pendidikan Agama Islam ialah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya untuk mewujudkan tujuan itu adalah ajaran Allah. Secara rinci Beliau mengemukakan pendidikan itu baru dapat disebut Pendidikan Agama Islam apabila memiliki dua ciri khas yaitu : 1). Tujuannya untuk membentuk individu menjadi bercocok diri tertinggi menurut ukuran Al-Qur`an. 2). Isi pendidikannya ajaran Allah yang tercantum dengan lengkap dalam Al-Qur`an dan pelaksanaannya di dalam praktek kehidupan sehari-hari sebagaimana di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW. d. Menurut Mustofa Al-Ghulayani : Bahwa Pendidikan Agama Islam ialah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan petunjuk dan nasihat, sehingga ahklak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air. e. Menurut Syah Muhammad A. Naquib Al-Atas : Pendidikan Agama Islam ialah usaha yang dilakukan pendidik terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian. f. Menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung : Pendidikan Agama Islam ialah Pendidikan yang memiliki 4 macam fungsi, yaitu : 1). Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup (survival) masyarakat sendiri 2). Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda. 3). Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup (surviral) suatu masyarakat dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhan (integrity) dan kesatuan (integration) suatu masyarakat, maka kelanjutan hidup tersebut tidak akan dapat terpelihara dengan baik yang akhirnya akan berkesudahan dengan kehancuran masyarakat itu sendiri. g. Hasil seminar pendidikan Islam se-Indonesia tanggal 7 sampai dengan 11mei 1960 di Cipayung Bogor menyatakan : “Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.” h. Menurut M. Yusuf al-Qardhawi : Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan agama islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya. i. Menurut Endang Saifuddin Anshari : Pendidikan Agama Islam adalah proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan) oleh obyek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi, dan sebagainya ), dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu, pada jangka waktu tertentu, dengan metode tertentu, dan dengan alat perlengkapan yang ada kearah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai dengan ajaran agama Islam. j. Menurut Zakiah Darajat : Pendidikan Agama Islam adalah Pendidikan mela lui ajaran-ajaran agama islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan itu ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama islam sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak. Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli didik Islam berbeda pendapat mengenai rumusan Pendidikan Agama Islam. Ada yang menitik beratkan pada segi pembentukan akhlak anak, ada pula yang menuntut pendidikan teori pada praktek, sebagian lagi menghendaki terwujudnya kepribadian muslim dan lain-lain. Namun dari perbedaan pedapat tersebut dapat di ambil kesimpulan, bahwa adanya titik persamaan yang secara ringkas dapat di kemukakan sebagai berikut: pendidikan agama Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim yang sejati. Jika direnungkan Syariat Islam tidak akan di hayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus didirikan melalui proses pendidikan.. Nabi telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi melihat, bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak di tunjukan ke pada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Dari segi lainnya Pendidikan Agama Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Agama Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal. Dan karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat. Menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka orang pertama yang bertugas mendidik masyarakat adalah para Nabi dan Rasul, selanjutnya para ulama dan para cendikiawan sebagai penerus tugas dan kewajiban mereka.

pengertian pendidikan agama islam

Pengertian Pendidikan Agama Islam menurut berbagai pakar

a. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba : Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain sering kali beliau mengatakan kepribadian yang memiliki nalai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. b. Menurut Abdul Rahman Nahlawi; اَلتربيّةُ الإسْلاَ مِيَّةُ هِيَ ا لتَّنْظيمُ المُنْفَسِيُّ والإجتماعيُّ الَّذيْ يُؤْديْ إلى اعْتنَاق الإسْلاَم وتَطْبيْقَة كلّيّا فى حَياة الْفرْدِ وَالْجمَاعَةِ Artinya; “Pendidikan Islam ialah pengaturan pribadi dan masyarakat yang karenanya dapatlah memeluk Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan kolektif”. c. Menurut Drs. Burlian Shomad : Pendidikan Agama Islam ialah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya untuk mewujudkan tujuan itu adalah ajaran Allah. Secara rinci Beliau mengemukakan pendidikan itu baru dapat disebut Pendidikan Agama Islam apabila memiliki dua ciri khas yaitu : 1). Tujuannya untuk membentuk individu menjadi bercocok diri tertinggi menurut ukuran Al-Qur`an. 2). Isi pendidikannya ajaran Allah yang tercantum dengan lengkap dalam Al-Qur`an dan pelaksanaannya di dalam praktek kehidupan sehari-hari sebagaimana di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW. d. Menurut Mustofa Al-Ghulayani : Bahwa Pendidikan Agama Islam ialah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan petunjuk dan nasihat, sehingga ahklak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air. e. Menurut Syah Muhammad A. Naquib Al-Atas : Pendidikan Agama Islam ialah usaha yang dilakukan pendidik terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian. f. Menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung : Pendidikan Agama Islam ialah Pendidikan yang memiliki 4 macam fungsi, yaitu : 1). Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup (survival) masyarakat sendiri 2). Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda. 3). Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup (surviral) suatu masyarakat dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhan (integrity) dan kesatuan (integration) suatu masyarakat, maka kelanjutan hidup tersebut tidak akan dapat terpelihara dengan baik yang akhirnya akan berkesudahan dengan kehancuran masyarakat itu sendiri. g. Hasil seminar pendidikan Islam se-Indonesia tanggal 7 sampai dengan 11mei 1960 di Cipayung Bogor menyatakan : “Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.” h. Menurut M. Yusuf al-Qardhawi : Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan agama islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya. i. Menurut Endang Saifuddin Anshari : Pendidikan Agama Islam adalah proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan) oleh obyek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi, dan sebagainya ), dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu, pada jangka waktu tertentu, dengan metode tertentu, dan dengan alat perlengkapan yang ada kearah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai dengan ajaran agama Islam. j. Menurut Zakiah Darajat : Pendidikan Agama Islam adalah Pendidikan mela lui ajaran-ajaran agama islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan itu ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama islam sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak. Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli didik Islam berbeda pendapat mengenai rumusan Pendidikan Agama Islam. Ada yang menitik beratkan pada segi pembentukan akhlak anak, ada pula yang menuntut pendidikan teori pada praktek, sebagian lagi menghendaki terwujudnya kepribadian muslim dan lain-lain. Namun dari perbedaan pedapat tersebut dapat di ambil kesimpulan, bahwa adanya titik persamaan yang secara ringkas dapat di kemukakan sebagai berikut: pendidikan agama Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim yang sejati. Jika direnungkan Syariat Islam tidak akan di hayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus didirikan melalui proses pendidikan.. Nabi telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi melihat, bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak di tunjukan ke pada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Dari segi lainnya Pendidikan Agama Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Agama Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal. Dan karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat. Menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka orang pertama yang bertugas mendidik masyarakat adalah para Nabi dan Rasul, selanjutnya para ulama dan para cendikiawan sebagai penerus tugas dan kewajiban mereka.

artikel pengertian dan tujuan pendidikan agama islam

Pendidikan merupakan kata yang sudah sangat umum. Karena itu, boleh dikatakan bahwa setiap orang mengenal istilah pendidikan. Begitu juga Pendidikan Agama Islam ( PAI ). Masyarakat awam mempersepsikan pendidikan itu identik dengan sekolah , pemberian pelajaran, melatih anak dan sebagainya. Sebagian masyarakat lainnya memiliki persepsi bahwa pendidikan itu menyangkut berbagai aspek yang sangat luas,termasuk semua pengalaman yang diperoleh anak dalam pembetukan dan pematangan pribadinya, baik yang dilakukan oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri. Sedangkan Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dan berisikan ajaran Islam.



Pendidikan sebagai suatu bahasan ilmiah sulit untuk didefinisikan. Bahkan konferensi internasional pertama tentang pendidikan Muslim ( 1977 ) , seperti yang dikemukakan oleh Muhammad al-Naquib al-Attas, ternyata belum berhasil menyusun suatu definisi pendidikan yang dapat disepakati oleh para ahli pendidikan secara bulat .

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa :

"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara" .

Sedangkan definisi pendidikan agama Islam disebutkan dalam Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD dan MI adalah :

"Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman."

Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam ( knowing ), terampil melakukan atau mempraktekkan ajaran Islam ( doing ), dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari ( being ).

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam, keterampilan mempraktekkannya, dan meningkatkan pengamalan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan utama Pendidikan Agama Islam adalah keberagamaan, yaitu menjadi seorang Muslim dengan intensitas keberagamaan yang penuh kesungguhan dan didasari oleh keimanan yang kuat.

Upaya untuk mewujudkan sosok manusia seperti yang tertuang dalam definisi pendidikan di atas tidaklah terwujud secara tiba-tiba. Upaya itu harus melalui proses pendidikan dan kehidupan, khususnya pendidikan agama dan kehidupan beragama. Proses itu berlangsung seumur hidup, di lingkungan keluarga , sekolah dan lingkungan masyarakat.

Salah satu masalah yang dihadapi oleh dunia pendidikan agama Islam saat ini, adalah bagaimana cara penyampaian materi pelajaran agama tersebut kepada peserta didik sehingga memperoleh hasil semaksimal mungkin.

Apabila kita perhatikan dalam proses perkembangan Pendidikan Agama Islam, salah satu kendala yang paling menonjol dalam pelaksanaan pendidikan agama ialah masalah metodologi. Metode merupakan bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari semua komponen pendidikan lainnya, seperti tujuan, materi, evaluasi, situasi dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan Pendidikan Agama diperlukan suatu pengetahuan tentang metodologi Pendidikan Agama, dengan tujuan agar setiap pendidik agama dapat memperoleh pengertian dan kemampuan sebagai pendidik yang profesional

Guru-guru Pendidikan Agama Islam masih kurang mempergunakan beberapa metode secara terpadu. Kebanyakan guru lebih senang dan terbiasa menerapkan metode ceramah saja yang dalam penyampaiannya sering menjemukan peserta didik. Hal ini disebabkan guru-guru tersebut tidak menguasai atau enggan menggunakan metode yang tepat, sehingga pembelajaran agama tidak menyentuh aspek-aspek paedagogis dan psikologis.

Setiap guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbagai metode yang dapat digunakan dalam situasi tertentu secara tepat. Guru harus mampu menciptakan suatu situasi yang dapat memudahkan tercapainya tujuan pendidikan. Menciptakan situasi berarti memberikan motivasi agar dapat menarik minat siswa terhadap pendidikan agama yang disampaikan oleh guru. Karena yang harus mencapai tujuan itu siswa, maka ia harus berminat untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk menarik minat itulah seorang guru harus menguasai dan menerapkan metodologi pembelajaran yang sesuai.

Metodologi merupakan upaya sistematis untuk mencapai tujuan, oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri. Tujuan harus dirumuskan dengan sejelas-jelasnya sebelum seseorang menentukan dan memilih metode pembelajaran yang akan dipergunakan. Karena kekaburan dalam tujuan yang akan dicapai, menyebabkan kesulitan dalam memilih dan menentukan metode yang tepat.

Setiap mata pelajaran memiliki kekhususan-kekhususan tersendiri dalam bahan atau materi pelajaran, baik sifat maupun tujuan, sehingga metode yang digunakan pun berlainan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

Misalnya dari segi tujuan dan sifat pelajaran tawhid yang membicarakan tentang masalah keimaman, tentu lebih bersifat filosofis, dari pada pelajaran fiqih, seperti tentang shalat umpamanya yang bersifat praktis dan menekankan pada aspek keterampilan. Oleh karena itu, cara penyajiannya atau metode yang dipakai harus berbeda.

Selain dari kekhususan sifat dan tujuan materi pelajaran yang dapat membedakan dalam penggunaan metode, juga faktor tingkat usia, tingkat kemampuan berpikir, jenis lembaga pendidikan, perbedaan pribadi serta kemampuan guru , dan sarana atau fasilitas yang berbeda baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini semua sangat mempengaruhi guru dalam memilih metode yang tepat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Uraian singkat ini tentu tidak akan memuaskan Anda, untuk itu komentar dan opininya sangat saya harapkan.

artikel pengertian dan tujuan pendidikan agama islam

Pendidikan merupakan kata yang sudah sangat umum. Karena itu, boleh dikatakan bahwa setiap orang mengenal istilah pendidikan. Begitu juga Pendidikan Agama Islam ( PAI ). Masyarakat awam mempersepsikan pendidikan itu identik dengan sekolah , pemberian pelajaran, melatih anak dan sebagainya. Sebagian masyarakat lainnya memiliki persepsi bahwa pendidikan itu menyangkut berbagai aspek yang sangat luas,termasuk semua pengalaman yang diperoleh anak dalam pembetukan dan pematangan pribadinya, baik yang dilakukan oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri. Sedangkan Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dan berisikan ajaran Islam.



Pendidikan sebagai suatu bahasan ilmiah sulit untuk didefinisikan. Bahkan konferensi internasional pertama tentang pendidikan Muslim ( 1977 ) , seperti yang dikemukakan oleh Muhammad al-Naquib al-Attas, ternyata belum berhasil menyusun suatu definisi pendidikan yang dapat disepakati oleh para ahli pendidikan secara bulat .

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa :

"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara" .

Sedangkan definisi pendidikan agama Islam disebutkan dalam Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD dan MI adalah :

"Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman."

Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam ( knowing ), terampil melakukan atau mempraktekkan ajaran Islam ( doing ), dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari ( being ).

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam, keterampilan mempraktekkannya, dan meningkatkan pengamalan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan utama Pendidikan Agama Islam adalah keberagamaan, yaitu menjadi seorang Muslim dengan intensitas keberagamaan yang penuh kesungguhan dan didasari oleh keimanan yang kuat.

Upaya untuk mewujudkan sosok manusia seperti yang tertuang dalam definisi pendidikan di atas tidaklah terwujud secara tiba-tiba. Upaya itu harus melalui proses pendidikan dan kehidupan, khususnya pendidikan agama dan kehidupan beragama. Proses itu berlangsung seumur hidup, di lingkungan keluarga , sekolah dan lingkungan masyarakat.

Salah satu masalah yang dihadapi oleh dunia pendidikan agama Islam saat ini, adalah bagaimana cara penyampaian materi pelajaran agama tersebut kepada peserta didik sehingga memperoleh hasil semaksimal mungkin.

Apabila kita perhatikan dalam proses perkembangan Pendidikan Agama Islam, salah satu kendala yang paling menonjol dalam pelaksanaan pendidikan agama ialah masalah metodologi. Metode merupakan bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari semua komponen pendidikan lainnya, seperti tujuan, materi, evaluasi, situasi dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan Pendidikan Agama diperlukan suatu pengetahuan tentang metodologi Pendidikan Agama, dengan tujuan agar setiap pendidik agama dapat memperoleh pengertian dan kemampuan sebagai pendidik yang profesional

Guru-guru Pendidikan Agama Islam masih kurang mempergunakan beberapa metode secara terpadu. Kebanyakan guru lebih senang dan terbiasa menerapkan metode ceramah saja yang dalam penyampaiannya sering menjemukan peserta didik. Hal ini disebabkan guru-guru tersebut tidak menguasai atau enggan menggunakan metode yang tepat, sehingga pembelajaran agama tidak menyentuh aspek-aspek paedagogis dan psikologis.

Setiap guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbagai metode yang dapat digunakan dalam situasi tertentu secara tepat. Guru harus mampu menciptakan suatu situasi yang dapat memudahkan tercapainya tujuan pendidikan. Menciptakan situasi berarti memberikan motivasi agar dapat menarik minat siswa terhadap pendidikan agama yang disampaikan oleh guru. Karena yang harus mencapai tujuan itu siswa, maka ia harus berminat untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk menarik minat itulah seorang guru harus menguasai dan menerapkan metodologi pembelajaran yang sesuai.

Metodologi merupakan upaya sistematis untuk mencapai tujuan, oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri. Tujuan harus dirumuskan dengan sejelas-jelasnya sebelum seseorang menentukan dan memilih metode pembelajaran yang akan dipergunakan. Karena kekaburan dalam tujuan yang akan dicapai, menyebabkan kesulitan dalam memilih dan menentukan metode yang tepat.

Setiap mata pelajaran memiliki kekhususan-kekhususan tersendiri dalam bahan atau materi pelajaran, baik sifat maupun tujuan, sehingga metode yang digunakan pun berlainan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

Misalnya dari segi tujuan dan sifat pelajaran tawhid yang membicarakan tentang masalah keimaman, tentu lebih bersifat filosofis, dari pada pelajaran fiqih, seperti tentang shalat umpamanya yang bersifat praktis dan menekankan pada aspek keterampilan. Oleh karena itu, cara penyajiannya atau metode yang dipakai harus berbeda.

Selain dari kekhususan sifat dan tujuan materi pelajaran yang dapat membedakan dalam penggunaan metode, juga faktor tingkat usia, tingkat kemampuan berpikir, jenis lembaga pendidikan, perbedaan pribadi serta kemampuan guru , dan sarana atau fasilitas yang berbeda baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini semua sangat mempengaruhi guru dalam memilih metode yang tepat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Uraian singkat ini tentu tidak akan memuaskan Anda, untuk itu komentar dan opininya sangat saya harapkan.

Tuesday 5 July 2011

rangkuman Fiqh 2

Definisi “Haq” adalah hukum yang sudah tetap menurut syara’. Lebih jelasnya menurut Prof. Musthofa Zarqo’, bahwa haq ialah ketentuan yang ditetapkan syara’ baik berbentuk kekuasaan maupun beban; Tujuan kepemilikan dalam Islam secara umum adalah pemindahan kekayaan dari seseorang kepada orang lain dan dari kelompok kepada kelompok lain.
SEBAB-SEBAB KEPEMILIKAN
1. Ikhraj al-mubahat, untuk harta yang mubah (belum dimiliki oleh seseorang), Ada dua syarat untuk memiliki benda-benda yang brsifat mubahat; pertama, benda mubahat belum dikuasai oleh orang lain. Misalnya, seseorang mengumoulkan air dalam satu wadah, kemudian air itu dibiarkan, maka orang lain tidak berhak mengambil air tersebut. Kedua, adanya niat atau maksud memiliki. Misalnya seorang petani menaruh jarring dipinggir sawah, kemudian ada burung yang tersangkut pada jarring tersebut. Apabila niat petani hanya ingin mengeringkan jarring maka ia tidak berhak memiliki burung tersebut.
2. Khalafiyah, yaitu bertempatnya seseorang atau sesuatu yang baru bertempat pada tempat lama yang telah hilang berbagai macam haknya. Khalafiyah terbagi dua macam: khalafiyah ‘an syakhsyin dan khalafiyah ‘an syai’in. Khalafiyah ‘an syakhsyin adalah ahli waris yang berhak atau memiliki warisan. Sementara khalafiyah ‘an syai’in apabila seseorang merugikan milik orang lain atau menyerobot barang orang lain, kemudian rusak atau hilang di tangannya, maka dia wajib membayar senilai harga barang kepada pemiliknya.
3. Tawallud min mamluk, yaitu segala yang muncul dari benda yang telah dimiliki sebelumnya sehingga menjadi hak bagi yang memiliki benda tersebut. Misalnya bulu domba menjadi milik orang yang memiliki domba tersebut.
TINGKATAN KEPEMILIKAN
1. Milk Tam; suatu kepemilikan yang sempurna,
2. Milk Naqis; kepemilikanya tidak lengkap, memiliki benda saja atau memanfaatkanya saja.. Milik Naqis di bagi menjadi tiga;
a. Milik ain saja, ain hanya dimiliki seseorang tetapi manfaatnya untuk orang lain sebagaimana orang yang berwasiat pada orang lain untuk menanami kebunya. Dalam hal ini pemilik ain (benda) tidak dapat memanfaatkan benda itu.
b. Milik manfaat syakhsyi atau hak memanfaatkan. Dalam hal ini terdapat lima sebab yakni i’aroh (pinjaman), ijaroh (sewaan), waqaf, wasiat dan ibahah (izin untuk merusak atau menggunakan sesuatu.
c. Milik manfaat ain atau haq al-irtifaq.
Dari segi tempat, milik dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Milk ain dapat juga disebut milk al raqabah,
2. Milk al-manfaat
3. Milk al-dain
Dari segi cara yang berpautan antara milik dengan yang dimiliki di bagi dua:
1. Milk al-mutamayyiz
2. Milkul syari’ atau milk al-musya’
3. AKAD
Dalam istilah, terdapat dua makna akad, yakni makna am dan khas;
1. Akad dalam pebgertian am ialah:
كُلُّ مَا عَزَمَ الْمَرْءُ عَلىَ فِعْلِهِ سَوَاءٌ صَدَرَ بِاِرَادَةٍ مُنْفَرِدَةٍ كَالْوَقْفِ وَالاِبْرَاءِ وَالطَّلاَ قِ وَالْيَمِيْنِ اَمِ احْتَاجَ اِلَى اِرَادَتَيْنِ فِي اِنْشَاءِهِ كَالْبَيْعِ وَالاِيْجَارِ وَالتَّوْكِيْلِ وَالرَّهْنِ
Artinya : "Segala sesuatu dimana seseorang ingin bermaksud untuk melakukannya, baik timbul dari keinginan sendiri seperti wakaf, ibro’, tholaq, dan sumpah, atau membutuhkan dua kehendak untuk mewujudkannya seperti jual beli, sewa mwnyewa, mewakilkan dan menggadaikan.”
2. Akad menurut pengertian khas ialah:
اِرْتِبَاطُ اِيْجَابٍ بِقَبُوْلٍ عَلَى وَجْهٍ مَشْرُوْعٍ يَثْبُتُ اَثَرُهُ فِي مَحَالِهِ
Artinya : “Perikatan ijab qabul yang dibenarkan syara’ yang ditetapkan dampaknya pada tempatnya itu.”
Adapun rukun aqad dapat di sebutkan sebagai berikut:
1. Aqid (orang yang beraqad)
2. Ma’qud alaih (benda yang diakaqkan)
3. Shighot (ijab qabul dalam jual beli);
a. Ijab ialah ucapan yang keluar dari penjual.
b. Qabul ialah ucapan yang keluar dari pembeli, meskipun diucapkan pertamakali.
Syarat-syarat akad yang harus dipenuhi diantaranya ialah:
1. Kedua orang yang melakukan akad adalah orang yang cakap (tidak sah orang gila)
2. Yang dijadikan obyek akad mampu menerima hukumnya.
3. Akad tersebut diijinkan oleh syara’ atau dilakukan oleh orang yang mempunyai hak melakukannya.
4. Bukan akad yang dilarang oleh syara’
5. Akad dianggap sebagai faidah, sehingga tidak sah bila rahn (gadai) dianggap sebagai timbangan dari amanah.
6. Ijab itu berjalan terus tidak dicabut sebelum qabul, maka apabila ada orang yang menarik kembali ijabnya sebelum qabul maka ijabnya batal.
7. Ijab dan qabul mesti bersambungan sehingga apabila salah seorang telah berpisah sebelum adanya qabul maka ijab tersebut menjadi batal.
Akad dibagi menjadi tiga bagian;
1. “Aqad munjiz” yaitu akad yang dilaksanakan langsung pada waktu terjadinya akad.
2. “Aqad mu’allaq” yaitu akad yang di dalam pelaksanaannya terdapat syarat-syarat yang telah ditentukan dalam akad.
3. “Aqad mudhof” yaitu akad yang dalam pelaksanaanya terdapat syarat-syarat yang mengenai penanggulangan pelaksanaan akad, pernyataan penanggulanganya dilaksanakan hingga waktu yang ditentukan.
Rukun Hutang Piutang
Ada tiga rukun hutang piutang yaitu:
a. Lafadz yang diucapkan oleh orang yang mau berhutang, baik dengan lisan maupun dengan tulisan.
b. Orang yang berhutang dan yang berpiutang.
c. Uang atau barang yang dipiutangkan
Syarat-syarat Hiwalah
a. Kerelaan orang yang mengalihkan hutang.
b. Persetujuan orang yang berpiutang.
c. Keadaan hutang (yang dipindahkan) itu sudah tetap menjadi tanggungan. Artinya bukan piutang yang kemungkinan dapat gugur seperti piutang mas kawin dari perempuan yang belum berkumpul dengan suaminya.
d. Adanya persamaan orag yang menjadi tanggungan muhal dan muhal ‘alaih (yang orang menerima pemindaha hak dari muhal), baik dalam jenisnya maupun dalam waktu bayar dan waktu pengagguhannya.
Rukun Hiwalah
a. Orang yang berhutang (muhil)
b. Orang yang berpiutang (muhtal)
c. Orang yang mendapat tanggung jawab membayar hutang (muhal ‘alaih)
d. Utang muhil kepada muhal (dainan)
e. Perjanjian hiwalah (sighat)
Rukun Gadai
a. Orang yang melakukan akad gadai, yaitu orang yang menggadaikan dan yang menerima gadai.
b. Barang yang digadaikan dijadikan jaminan.
c. Barang atau uang yang dipinjam.
d. Sighat (perjanjian) gadai.
Syarat Gadai
a. Kedua belah pihak sah melakukan tindakan hukumseperti dalam jual beli. Anak kecil dan orang gila tidak sah melakukan akad gadai.
b. Barang yang digadaikan adalah sesuatu yang segera dapat diterima/dikuasai oleh yang menerima gadai, bukan barang yang berada dalam penguasaan orang lain.
c. Mamenuhi ketentuan administrasi apabila akad dilakukan dengan penggadaian yang dikelola instansi tertentu.
Rukun ‘Ariyah
a. Orang yang meminjam barang (musta’ir)
b. Orang yang memberi pinjaman (mu’ir)
c. Barang yang dipinjamkan (mu’ar)
d. Perjanjian pinjam-meminjam (sighat)

Syarat ‘ Ariyah
a. Orang yang meminjam dan yang memberi pinjaman hendaklah baligh, berakal dan dianggap sah dalam melakukan tidakan hukum.
b. Barang yang dipinjamkan hendaklah milik orang yang meminjamkan. Artinya tidak sah meminjamkan milik orang lain tanpa seizin yang punya.
c. Orang yang meminjam hanya boleh mengambil manfaat menurut apa yang diizinkan oleh orang yang meminjamkan barang.
d. Peminjam hendaklah mengembalikan barang pinjaman setelah habis masa pinjam.
Rukun Wadi’ah
a. Barang yang ditipkan.
b. Orang yang menitipkan barang yang diberi titipan.
c. Akad kedua belah pihak yang menunjukan adanya saling mempercayai.
Syarat-syarat Wadi’ah
a. Barang yang dititipkan hendaklah jelas ukuran, sifat, jumlah dan barngnya dapat dilihat/dijangkau oleh yang menerima titipan.
b. Orang yang memberi dan menerima titipan mampu melakukan tindakan hukum.
c. Masing-masing pihak tidak saling menghianati.
Rukun Wakālah
Rukun Wakālah ada empat :
a. Muwakkil (orang yang mewakilkan)
b. Muwakkil Fīh (urusan / perkara yang diwakilkan)
c. Wākil (orang yang mewakili atau orang yang diberi kuasa)
d. Sigat
Syarat-syarat Wakālah
a. Syarat Muwakkil
Muwakkil disyaratkan orang yang sah melakukan (menangani) apa yang ia wakilkan kepada orang lain, yaitu karena ia memiliki hak kepemilikan atau kekuasaan (wilayah). Bila ia bukan orang yang sah melakukan apa yang ia wakilkan, karena tidak memiliki hak kepemilikan atau kekuasaan atas sesuatu yang diwakilkan itu maka tidak sah taukilnya karena ia tidak memiliki kekuasaan untuk bertindak atas nama dirinya sendiri, apalagi mewakilkannya kepada orang lain.
Jadi tidak sah taukilnya orang yang tidak mukallaf di dalam tasarruf, kecuali orang pemabuk yang melampaui batas. Demikian juga tidak sah taukilnya kuratele (safīh) di dalam hal-hal yang tidak boleh bertindak sendiri meskipun dengan seizin walinya. Demikian juga taukilnya seorang yang fasik.
Ada perkacualian bagi orang yang buta sah taukilnya di dalam hal-hal seperti jual beli, sewa-menyewa dan hibah, meskipun tidak sah bila ia sendiri melakukan hal itu.

b. Syarat Wākil
Bagi wākil disyaratkan hendaklah orang yang sah menjalankan apa yang diwakilkan. Karena bila ia bukan orang yang sah untuk bertindak untuk dirinya sendiri, maka untuk bertindak atas nama orang lain sudah barang tentu lebih tidak sah. Oleh karenanya maka tidak sahlah mewakilkan kepada anak kecil, orang gila dan orang yang tidak sadar. Juga tidak sah mewakilkan kepada seorang perempuan di dalam hal menikahkan, dan juga tidak sah mewakilkan kepada seorang yang sedang ihram di dalam hal menikahkan, agar melakukan akad nikah di kala ia sedang ihram.

c. Syarat Muwakkil Fih (urusan / Sesuatu yang diwakilkan)
Pekerjaan yang diwakilkan (Muwakkil Fih) disyaratkan:
1) Sesuatu pekerjaan / urusan yang bisa digantikan oleh orang lain.
2) Sesuatu yang dimiliki oleh muwakkil pada waktu taukil.
3) Sesuatu yang diketahui dengan jelas walau dari satu sisi

d. Syarat Sigat
Disyaratkan berupa kalimat dari muwakkil yang memberi pengertian kerelaannya, seperti aku wakilkan kepadamu (dalam sesuatu hal) atau aku kuasakan kepadamu (dalam sesuatu hal) baik itu secara lisan, tertulis, atau surat menyurat.

1. Rukun Sulhu
1. Musālih, yaitu pihak-pihak yang melakukan akad perdamaian
2. Musālah ‘anhu, yaitu persoalan yang diperselisihkan
3. Musālah ‘alaih, hal-hal yang dilakukan oleh salah satu pihak terhadap lawannya untuk memutuskan perselisihan
4. Sigat, yaitu ijab dan qabul di antara dua pihak yang melakukan perdamaian

2. Syarat-syarat Sulhu
1. Orang-orang yang menyepakati perdamaian sama-sama sah bertindak dalam masalah hukum
2. Tidak ada paksaan terhadap kedua belah pihak
3. Masalah-masalah yang didamaikan tidak bertentangan dengan prinsip Islam
4. Jika perdamaian tidak bisa dilakukan hanya oleh kedua belah pihak yang bersengketa, maka penyelesaiannya dapat dibantu oleh pihak ketiga sebagai penengah.
1. Rukun Dhaman
a. Orang yang berutang
b. Orang yang berpiutang
c. Orang yang menjamin pembayaran utang
d. Barang atau uang
e. Lafadz jaminan
2. Syarat-syarat Dhaman
a. Orang yang menjamin hendaklah balig, berakal, atas kehendak sendiri
b. Utang atau barang yang dihadirkan atau oarang yang dihadirkan harus diketahui ukurannya, keadaan dan jumlahnya serta waktunya dan tetap keadaannya.
c. Jaminan tidak mengandung penipuan
d. Jaminan tidak merupakan kewajiban orang yang menjamin. Misalnya tidak boleh jaminan dalam bentuk memberi nafkah anak dan istri karena nafkah mereka sudah menjadi kewajiban orang yang bersangkutan.
e. Jaminan harus pasti, tetentu
f. Masing-masing pihak tidak boleh berkhianat.
Rukun dan Syarat Kafalah
rukun dan syarat al-Kafalah adalah sebagai berikut :
a. Dhamin, Kafil atau Zaim, yaitu orang yang menjamin dimana ia disyaratkan sudah balig, berakal, tidak dicegah membelanjakan hartanya (mahjur ‘anhu) dan dilakukan dengan kehendaknya sendiri.
b. Madmun lah, yaitu orang yang berpiutang, syaratnya ialah bahwa yang berpiutang diketahui oleh orang yang menjamin. Madmun lah disebut juga dengan mafkul lah, madmun lah disyaratkan dikenal oleh penjamin karena manusia tidak sama dalam hal tuntutan, hal ini dilakukan demi kemudahan dan kedisiplinan.
c. Madmun’anbu atau makful ‘anbu adalah orang yang berutang.
d. Madmun bih atau mafkul bih adalah utang, barang atau orang, disyaratkan pada mafkul bih dapat diketahui dan tetap keadaannya, baik sudah tetap maupun akan tetap.
e. Lafadz, disyaratkan keadaan lafadz itu berarti menjamin, tidak digantungkan kepada sesuatu dan tidak berarti sementara.

rangkuman Fiqh 2

Definisi “Haq” adalah hukum yang sudah tetap menurut syara’. Lebih jelasnya menurut Prof. Musthofa Zarqo’, bahwa haq ialah ketentuan yang ditetapkan syara’ baik berbentuk kekuasaan maupun beban; Tujuan kepemilikan dalam Islam secara umum adalah pemindahan kekayaan dari seseorang kepada orang lain dan dari kelompok kepada kelompok lain.
SEBAB-SEBAB KEPEMILIKAN
1. Ikhraj al-mubahat, untuk harta yang mubah (belum dimiliki oleh seseorang), Ada dua syarat untuk memiliki benda-benda yang brsifat mubahat; pertama, benda mubahat belum dikuasai oleh orang lain. Misalnya, seseorang mengumoulkan air dalam satu wadah, kemudian air itu dibiarkan, maka orang lain tidak berhak mengambil air tersebut. Kedua, adanya niat atau maksud memiliki. Misalnya seorang petani menaruh jarring dipinggir sawah, kemudian ada burung yang tersangkut pada jarring tersebut. Apabila niat petani hanya ingin mengeringkan jarring maka ia tidak berhak memiliki burung tersebut.
2. Khalafiyah, yaitu bertempatnya seseorang atau sesuatu yang baru bertempat pada tempat lama yang telah hilang berbagai macam haknya. Khalafiyah terbagi dua macam: khalafiyah ‘an syakhsyin dan khalafiyah ‘an syai’in. Khalafiyah ‘an syakhsyin adalah ahli waris yang berhak atau memiliki warisan. Sementara khalafiyah ‘an syai’in apabila seseorang merugikan milik orang lain atau menyerobot barang orang lain, kemudian rusak atau hilang di tangannya, maka dia wajib membayar senilai harga barang kepada pemiliknya.
3. Tawallud min mamluk, yaitu segala yang muncul dari benda yang telah dimiliki sebelumnya sehingga menjadi hak bagi yang memiliki benda tersebut. Misalnya bulu domba menjadi milik orang yang memiliki domba tersebut.
TINGKATAN KEPEMILIKAN
1. Milk Tam; suatu kepemilikan yang sempurna,
2. Milk Naqis; kepemilikanya tidak lengkap, memiliki benda saja atau memanfaatkanya saja.. Milik Naqis di bagi menjadi tiga;
a. Milik ain saja, ain hanya dimiliki seseorang tetapi manfaatnya untuk orang lain sebagaimana orang yang berwasiat pada orang lain untuk menanami kebunya. Dalam hal ini pemilik ain (benda) tidak dapat memanfaatkan benda itu.
b. Milik manfaat syakhsyi atau hak memanfaatkan. Dalam hal ini terdapat lima sebab yakni i’aroh (pinjaman), ijaroh (sewaan), waqaf, wasiat dan ibahah (izin untuk merusak atau menggunakan sesuatu.
c. Milik manfaat ain atau haq al-irtifaq.
Dari segi tempat, milik dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Milk ain dapat juga disebut milk al raqabah,
2. Milk al-manfaat
3. Milk al-dain
Dari segi cara yang berpautan antara milik dengan yang dimiliki di bagi dua:
1. Milk al-mutamayyiz
2. Milkul syari’ atau milk al-musya’
3. AKAD
Dalam istilah, terdapat dua makna akad, yakni makna am dan khas;
1. Akad dalam pebgertian am ialah:
كُلُّ مَا عَزَمَ الْمَرْءُ عَلىَ فِعْلِهِ سَوَاءٌ صَدَرَ بِاِرَادَةٍ مُنْفَرِدَةٍ كَالْوَقْفِ وَالاِبْرَاءِ وَالطَّلاَ قِ وَالْيَمِيْنِ اَمِ احْتَاجَ اِلَى اِرَادَتَيْنِ فِي اِنْشَاءِهِ كَالْبَيْعِ وَالاِيْجَارِ وَالتَّوْكِيْلِ وَالرَّهْنِ
Artinya : "Segala sesuatu dimana seseorang ingin bermaksud untuk melakukannya, baik timbul dari keinginan sendiri seperti wakaf, ibro’, tholaq, dan sumpah, atau membutuhkan dua kehendak untuk mewujudkannya seperti jual beli, sewa mwnyewa, mewakilkan dan menggadaikan.”
2. Akad menurut pengertian khas ialah:
اِرْتِبَاطُ اِيْجَابٍ بِقَبُوْلٍ عَلَى وَجْهٍ مَشْرُوْعٍ يَثْبُتُ اَثَرُهُ فِي مَحَالِهِ
Artinya : “Perikatan ijab qabul yang dibenarkan syara’ yang ditetapkan dampaknya pada tempatnya itu.”
Adapun rukun aqad dapat di sebutkan sebagai berikut:
1. Aqid (orang yang beraqad)
2. Ma’qud alaih (benda yang diakaqkan)
3. Shighot (ijab qabul dalam jual beli);
a. Ijab ialah ucapan yang keluar dari penjual.
b. Qabul ialah ucapan yang keluar dari pembeli, meskipun diucapkan pertamakali.
Syarat-syarat akad yang harus dipenuhi diantaranya ialah:
1. Kedua orang yang melakukan akad adalah orang yang cakap (tidak sah orang gila)
2. Yang dijadikan obyek akad mampu menerima hukumnya.
3. Akad tersebut diijinkan oleh syara’ atau dilakukan oleh orang yang mempunyai hak melakukannya.
4. Bukan akad yang dilarang oleh syara’
5. Akad dianggap sebagai faidah, sehingga tidak sah bila rahn (gadai) dianggap sebagai timbangan dari amanah.
6. Ijab itu berjalan terus tidak dicabut sebelum qabul, maka apabila ada orang yang menarik kembali ijabnya sebelum qabul maka ijabnya batal.
7. Ijab dan qabul mesti bersambungan sehingga apabila salah seorang telah berpisah sebelum adanya qabul maka ijab tersebut menjadi batal.
Akad dibagi menjadi tiga bagian;
1. “Aqad munjiz” yaitu akad yang dilaksanakan langsung pada waktu terjadinya akad.
2. “Aqad mu’allaq” yaitu akad yang di dalam pelaksanaannya terdapat syarat-syarat yang telah ditentukan dalam akad.
3. “Aqad mudhof” yaitu akad yang dalam pelaksanaanya terdapat syarat-syarat yang mengenai penanggulangan pelaksanaan akad, pernyataan penanggulanganya dilaksanakan hingga waktu yang ditentukan.
Rukun Hutang Piutang
Ada tiga rukun hutang piutang yaitu:
a. Lafadz yang diucapkan oleh orang yang mau berhutang, baik dengan lisan maupun dengan tulisan.
b. Orang yang berhutang dan yang berpiutang.
c. Uang atau barang yang dipiutangkan
Syarat-syarat Hiwalah
a. Kerelaan orang yang mengalihkan hutang.
b. Persetujuan orang yang berpiutang.
c. Keadaan hutang (yang dipindahkan) itu sudah tetap menjadi tanggungan. Artinya bukan piutang yang kemungkinan dapat gugur seperti piutang mas kawin dari perempuan yang belum berkumpul dengan suaminya.
d. Adanya persamaan orag yang menjadi tanggungan muhal dan muhal ‘alaih (yang orang menerima pemindaha hak dari muhal), baik dalam jenisnya maupun dalam waktu bayar dan waktu pengagguhannya.
Rukun Hiwalah
a. Orang yang berhutang (muhil)
b. Orang yang berpiutang (muhtal)
c. Orang yang mendapat tanggung jawab membayar hutang (muhal ‘alaih)
d. Utang muhil kepada muhal (dainan)
e. Perjanjian hiwalah (sighat)
Rukun Gadai
a. Orang yang melakukan akad gadai, yaitu orang yang menggadaikan dan yang menerima gadai.
b. Barang yang digadaikan dijadikan jaminan.
c. Barang atau uang yang dipinjam.
d. Sighat (perjanjian) gadai.
Syarat Gadai
a. Kedua belah pihak sah melakukan tindakan hukumseperti dalam jual beli. Anak kecil dan orang gila tidak sah melakukan akad gadai.
b. Barang yang digadaikan adalah sesuatu yang segera dapat diterima/dikuasai oleh yang menerima gadai, bukan barang yang berada dalam penguasaan orang lain.
c. Mamenuhi ketentuan administrasi apabila akad dilakukan dengan penggadaian yang dikelola instansi tertentu.
Rukun ‘Ariyah
a. Orang yang meminjam barang (musta’ir)
b. Orang yang memberi pinjaman (mu’ir)
c. Barang yang dipinjamkan (mu’ar)
d. Perjanjian pinjam-meminjam (sighat)

Syarat ‘ Ariyah
a. Orang yang meminjam dan yang memberi pinjaman hendaklah baligh, berakal dan dianggap sah dalam melakukan tidakan hukum.
b. Barang yang dipinjamkan hendaklah milik orang yang meminjamkan. Artinya tidak sah meminjamkan milik orang lain tanpa seizin yang punya.
c. Orang yang meminjam hanya boleh mengambil manfaat menurut apa yang diizinkan oleh orang yang meminjamkan barang.
d. Peminjam hendaklah mengembalikan barang pinjaman setelah habis masa pinjam.
Rukun Wadi’ah
a. Barang yang ditipkan.
b. Orang yang menitipkan barang yang diberi titipan.
c. Akad kedua belah pihak yang menunjukan adanya saling mempercayai.
Syarat-syarat Wadi’ah
a. Barang yang dititipkan hendaklah jelas ukuran, sifat, jumlah dan barngnya dapat dilihat/dijangkau oleh yang menerima titipan.
b. Orang yang memberi dan menerima titipan mampu melakukan tindakan hukum.
c. Masing-masing pihak tidak saling menghianati.
Rukun Wakālah
Rukun Wakālah ada empat :
a. Muwakkil (orang yang mewakilkan)
b. Muwakkil Fīh (urusan / perkara yang diwakilkan)
c. Wākil (orang yang mewakili atau orang yang diberi kuasa)
d. Sigat
Syarat-syarat Wakālah
a. Syarat Muwakkil
Muwakkil disyaratkan orang yang sah melakukan (menangani) apa yang ia wakilkan kepada orang lain, yaitu karena ia memiliki hak kepemilikan atau kekuasaan (wilayah). Bila ia bukan orang yang sah melakukan apa yang ia wakilkan, karena tidak memiliki hak kepemilikan atau kekuasaan atas sesuatu yang diwakilkan itu maka tidak sah taukilnya karena ia tidak memiliki kekuasaan untuk bertindak atas nama dirinya sendiri, apalagi mewakilkannya kepada orang lain.
Jadi tidak sah taukilnya orang yang tidak mukallaf di dalam tasarruf, kecuali orang pemabuk yang melampaui batas. Demikian juga tidak sah taukilnya kuratele (safīh) di dalam hal-hal yang tidak boleh bertindak sendiri meskipun dengan seizin walinya. Demikian juga taukilnya seorang yang fasik.
Ada perkacualian bagi orang yang buta sah taukilnya di dalam hal-hal seperti jual beli, sewa-menyewa dan hibah, meskipun tidak sah bila ia sendiri melakukan hal itu.

b. Syarat Wākil
Bagi wākil disyaratkan hendaklah orang yang sah menjalankan apa yang diwakilkan. Karena bila ia bukan orang yang sah untuk bertindak untuk dirinya sendiri, maka untuk bertindak atas nama orang lain sudah barang tentu lebih tidak sah. Oleh karenanya maka tidak sahlah mewakilkan kepada anak kecil, orang gila dan orang yang tidak sadar. Juga tidak sah mewakilkan kepada seorang perempuan di dalam hal menikahkan, dan juga tidak sah mewakilkan kepada seorang yang sedang ihram di dalam hal menikahkan, agar melakukan akad nikah di kala ia sedang ihram.

c. Syarat Muwakkil Fih (urusan / Sesuatu yang diwakilkan)
Pekerjaan yang diwakilkan (Muwakkil Fih) disyaratkan:
1) Sesuatu pekerjaan / urusan yang bisa digantikan oleh orang lain.
2) Sesuatu yang dimiliki oleh muwakkil pada waktu taukil.
3) Sesuatu yang diketahui dengan jelas walau dari satu sisi

d. Syarat Sigat
Disyaratkan berupa kalimat dari muwakkil yang memberi pengertian kerelaannya, seperti aku wakilkan kepadamu (dalam sesuatu hal) atau aku kuasakan kepadamu (dalam sesuatu hal) baik itu secara lisan, tertulis, atau surat menyurat.

1. Rukun Sulhu
1. Musālih, yaitu pihak-pihak yang melakukan akad perdamaian
2. Musālah ‘anhu, yaitu persoalan yang diperselisihkan
3. Musālah ‘alaih, hal-hal yang dilakukan oleh salah satu pihak terhadap lawannya untuk memutuskan perselisihan
4. Sigat, yaitu ijab dan qabul di antara dua pihak yang melakukan perdamaian

2. Syarat-syarat Sulhu
1. Orang-orang yang menyepakati perdamaian sama-sama sah bertindak dalam masalah hukum
2. Tidak ada paksaan terhadap kedua belah pihak
3. Masalah-masalah yang didamaikan tidak bertentangan dengan prinsip Islam
4. Jika perdamaian tidak bisa dilakukan hanya oleh kedua belah pihak yang bersengketa, maka penyelesaiannya dapat dibantu oleh pihak ketiga sebagai penengah.
1. Rukun Dhaman
a. Orang yang berutang
b. Orang yang berpiutang
c. Orang yang menjamin pembayaran utang
d. Barang atau uang
e. Lafadz jaminan
2. Syarat-syarat Dhaman
a. Orang yang menjamin hendaklah balig, berakal, atas kehendak sendiri
b. Utang atau barang yang dihadirkan atau oarang yang dihadirkan harus diketahui ukurannya, keadaan dan jumlahnya serta waktunya dan tetap keadaannya.
c. Jaminan tidak mengandung penipuan
d. Jaminan tidak merupakan kewajiban orang yang menjamin. Misalnya tidak boleh jaminan dalam bentuk memberi nafkah anak dan istri karena nafkah mereka sudah menjadi kewajiban orang yang bersangkutan.
e. Jaminan harus pasti, tetentu
f. Masing-masing pihak tidak boleh berkhianat.
Rukun dan Syarat Kafalah
rukun dan syarat al-Kafalah adalah sebagai berikut :
a. Dhamin, Kafil atau Zaim, yaitu orang yang menjamin dimana ia disyaratkan sudah balig, berakal, tidak dicegah membelanjakan hartanya (mahjur ‘anhu) dan dilakukan dengan kehendaknya sendiri.
b. Madmun lah, yaitu orang yang berpiutang, syaratnya ialah bahwa yang berpiutang diketahui oleh orang yang menjamin. Madmun lah disebut juga dengan mafkul lah, madmun lah disyaratkan dikenal oleh penjamin karena manusia tidak sama dalam hal tuntutan, hal ini dilakukan demi kemudahan dan kedisiplinan.
c. Madmun’anbu atau makful ‘anbu adalah orang yang berutang.
d. Madmun bih atau mafkul bih adalah utang, barang atau orang, disyaratkan pada mafkul bih dapat diketahui dan tetap keadaannya, baik sudah tetap maupun akan tetap.
e. Lafadz, disyaratkan keadaan lafadz itu berarti menjamin, tidak digantungkan kepada sesuatu dan tidak berarti sementara.

Friday 1 July 2011

syair cinta

kumpulan syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun
———————————————————————————–
Perut seseorang itu lebih baik penuh dengan cairan nanah yang dapat merusak tubuh daripada penuh dengan syair. (Shahih Muslim No.4191)
maksudnya orang yg terlalu sibuk bersyair tapi gak mau menyibukkan diri dgn Al Quran, Hadits maupun ilmu2 agama. Padahal Al quran dan hadits lebih penting dan lebih bermanfaat daripada syair.
—————————————————————————————
Bait syair (puisi) paling bagus yang pernah diucapkan oleh orang-orang Arab adalah bait syair Labid: Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah adalah batil. (Shahih Muslim No.4186)
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 1:
dimana letak kasih sayang jikah tiada keiklasan
diamana letak kehidupan jika tiada perasaan
cinta tak lebih sepenggal dusta
cinta tak lebih penghianat rasa..
cinta adalah awal dri kemunafikan kita,,
waspadai cinta karena dia buta dan telah siap membutakan mata bathin kita sendiri,,
tiada satupun cinta yng abadi kecuali cinta kepada sang pencipta….
asri al qodri
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 2:
jika mencintai itu indah mengapa harus ada air mata
jika mencintai itu menyakitkan kenapa harus ada tawa
cinta bisa bikin terbang walau tak bersayap
cinta bisa bikin mati walau tak membunuh
cinta itu kadang bisa apa saja…..
andree
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 3:
saat2 yg menyatukan kita, lebih agung ketimbang hitungan2 hari .. cahaya yg menyinari jiwa kita, lebih kuat dari pekatnya kegelapan .. bila prahara memisahkan kita di samudera yg murka ini .. maka ombak akan mempersatukan kita di pantai yg tenang .. bila kehidupan ini membunuh kita .. maka kematian akan menyatukan kita kembali ..
mizz_uchiha@yahoo.com
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 4:
cukup menyakitkan jika orang itu pura2 mencintai kita, tapi lebih menyakitkan lagi bila kita pura2 tidak mencintainya (padahal kita sangat mencintainya).
ophax,
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 5:
saat malam datang ku pandangi langit berbintang, ingin aku berada di atas awan, merasakan belaian kasih sayang, kau yang ku puja, kau yang ku damba. tanpa dirimu hatiku hampa, tanpa pelukmu aku tersiksa. kasih dalam dinginnyamalam ingin aku memelukmu hingga akhir waktu kalinya aku takan merasa jemu, kasih yang ku tunggu dalam hatiku yang kelabu.
ana
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 6:
Jika cinta itu indah namun berduri, maka biarkan aku cuma sekedar kagum akan keelokanmu. jika rindu kamu bagaikan jalan yang lurus namun berjurang, maka biarkan aku berhenti untuk tetep setia menanti tulus perlindungan darimu.
jika cinta bagi kamu hanyalah sajian indah surga dunia, maka lain halnya dengan aku yang menganggap itu segalanya. hatiku bak kayu yang lapuk termakan waktu mengharap sandaran jiwa tuk tetep bertahan dalam rentangnya hidup yang tak terbaca sisa senja!
ana
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 7:
jangan sampai aku melihat air di matamu hanya boleh ada senyum yang menghiasi bibirmu.adakah bintang di binar matamu,adakah pelangi di sudut bibirmu dan jangan pernah kamu mengucapkan kata-kata untuk berpisah karna aku takan sanggup hidup tanpamu……….Ciyeeeeeee
syafa’at,
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 8:
waktu takkan menjadi batu jika kita saling bersatu,,,,,
air takkan mengeluh jika kita tak pernah mengeluh,,,,,
bintang kan bercahaya jika kita saling percaya,,,,,
hidup takkan sia-sia jika kita saling setia,,,,,,,
apapun yang terjadi___
s0na
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 9:
syg sory, udah beberapa hari ni AA jarang nengok ade lwt sms or tlp.
AA melanglang buana nyari tempat yang nyaman n damai tapi AA ga nemuin juga
dan ternyata tempat yang paling nyaman n damai cuma ada di hati dan jiwa ade.
AA kangennnn…
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 10:
ada 3 kebaikan yg kamu lakukan di pagi ini
1. kamu mau pegang hp karena ada sms dari aku
2. kamu mau baca sms dari aku
3. kamu baik banget kalo kamu mau bls sms dari aku.
met pagi ya syg….
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 11:
aku tahu, siang ini ga da bintang.
aku juga tau siang ni g da plangi
tapi aku tahu
siang ni ada gadis manis yg lg tersenyum baca sms dr aku
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 12:
Asslmualaikum…, pelanggan yang baik hati.
Terimalah sedekah bonus sms dari pelanggan yang baik hati ini.
terima kasihhh…
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 13:
hewan apa yang namanya cuman 2 huruf
ya U_dan_G dong…
Udang …..!
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 14:
aku bingung mengutarakannya
sisi bathinku hebat menahan gejolak yang tak kunjung reda
mendorong-dorong mendesak mengejar.
ingin menentang
tapi hati tak mau ingkar
tak sanggup lg aku pendam
aku ke WC dulu yah hehehehe…. ….
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 15:
Beberapa larangan bagi Wanita Muslimah
Mereka dilarang bersafar (berpergian ) tanpa mahram (muhrim, ).
“ Tidak boleh seorang wanita bersafar tanpa mahram ”. (Hadits Shahih Bukhari & Muslim)
Mereka dilarang menyerupai laki-laki.
“ Alloh melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki- laki ”. (Hadits Shahih Bukhari No:10/5886).
Mereka dilarang berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
“ Tidaklah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita kecuali yang ketiganya ialah Syaithan Laknatullah ‘Alaik ”. (Hadits Shahih Tirmidzii No: 3/474).
Mereka dilarang berjabat tangan dengan laki-laki.
“ Sungguh ditusuknya kepala salah seorang diantara kalian dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya ”. (Hadits Shahih Thabrani No: 20/212).
Mereka dilarang memakai wewangian kepada laki-laki asing (bukan mahramnya).
“ Wanita mana saja yang memakai wewangian kemudian melewati sekelompok orang supaya mereka menghirup wanginya maka (sebenarnya) ia adalah pelacur ”. (Hadits Shahih Ahmad No: 4/418).
Mereka dilarang mandi ditempat pemandian umum.
“ Dan barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka janganlah ia membolehkan isterinya masuk ke tempat pemandian (umum) ”. (Hadits Hasan Shahih Tirmidzi).
Mereka dilarang menolak ajakan suaminya ketika mengajaknya berhubungan badan dengannya.
“ Bila seorang suami mengajak ke kasurnya lalu ia (isteri) enggan (memenuhi ajakannya) sehingga suami marah kepadanya semalaman niscaya malaikat melaknatnya sampai pagi ”. (Hadits Shahih Bukhari).
Oleh: Abu Hanifah Muhammad Faishal alBantani al-Jawy
Mantan Ketua Divisi Dakwah dan Pendidikan Yayasan Islam Al-Qolam, Bekasi
—————————————————————————————
syair cinta romantis yang indah – syair-syair percintaan mesra dan romantis – syair syair ucapan selamat ulang tahun 16:
Bila Al’Quran bisa bicara…
Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku.
Dengan wudu’ aku kau sentuh dalam keadaan suci.
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari.
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesraaaaa sekali !!.
Sekarang engkau telah dewasa… !
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu.
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja? ?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan.
Kini … aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian.
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau…..
Sekarang… pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV.
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan… !!!
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu.
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu.
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku ….
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga.
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.
Hanya sekedar membaca berita dan gambar sampah.
Waktupun cepat berlalu…aku menjadi semakin kusam dalam lemari.
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu.
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali.
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu.
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…
Setiap saat berlalu… kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.!!!
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati…
Di kuburmu nanti….
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri.
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu.
Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimu.
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah aku lagi …. bacalah kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci.
Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu…
sumber: http://profiles.friendster.com/63590148

tela'ah klasifikasi materi Pelajaran Akidah Akhlak MI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumusan tujuan pendidikan Islam sangatlah relevan dengan rumusan tujuan Pendidikan Nasional. Rumusan tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yakni manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, dan mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan Agama Islam di Madrasaah Ibtidaiyah terdiri atas empat mata pelajaran, yaitu: Al-Qur’an Hadis, Aqidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi, dan melengkapi. Akidah atau keimanan merupakan akar atau pokok agama dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah (keimanan dan keyakinan hidup). Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan manusia lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan / seni, iptek, olahraga / kesehatan, dan lain-lain yangdilandasi oleh akidah yang kokoh.
Pemaparan di atas merupakan sebagian dari pembahasan makalah ini, dan untuk mengetahui lebih jelas lagi dari pembahasan makalah ini berikut ini akan kami paparkan dengan sub-sub yang ada dalam rumusan masalah di bawah ini.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas, maka didapati rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penjelasan dari Tela’ah Materi Aqidah Ahklaq MI?
2. Bagaimanakah Telaah materi Aqidah Ahklaq MI ?
3. Apa saja metode yang dapat digunakan dalam pengajaran materi Aqidah Ahklaq MI dan pengaplikasiannya ?



C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari tela’ah materi Aqidah Ahklaq MI.
2. Untuk mengetahui Telaah materi SKI MI
3. Untuk mengetahui apa saja metode yang dapat digunakan dalam pengajaran materi Aaqidah Ahklaq MI dan pengaplikasiannya.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Yaitu dapat mengetahui penjelasan dari Tela’ah Materi Aqidah Ahklaq MI dan mengetahui pengklasifikasiannya.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat untuk Guru
1. Dengan adanya penjelasan mengenai Tela’ah, Materi Aqidah Ahklaq dan akan memudahkan guru memahami maksud dari menela’ah dan mengklasifikasi , Materi Aqidah Ahklaq.
2. Dengan adanya pengklsifikasian, akan memudahkan guru dalam memberikan materi pada peserta didik.
b. Manfaat untuk Siswa
1. Siswa akan mengerti pentingnya menela’ah untuk memahami suatu materi ajar.
2. Akan memudahkan siswa dalam proses pembelajaran, karena materi ajar telah diklasifikasikan sedemekian rupa.
c. Manfaat untuk Mahasiswa
1. Mengetahui standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang ada pada materi Aqidah Ahklaq
2. Belajar mentelaah materi sehingga mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan materi dengan baik ketika mengajar kelak.
E. Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini kami susun dengan sistematika sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
d. Manfaat Penulisan
e. Sistematika Penulisan
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
a. Pengertian Tela’ah, Materi Aqidah Ahklaq
b. Pengklasifikasian Materi Aqidah Ahklaq
3. BAB III ANALISIS
4. BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran

























BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Tela’ah Klasifikasi Materi Akidah Akhlak MI
1. Pengertian Tela’ah
a. Secara Etimologi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tela’ah merupakan suatu penyelidikan, kajian, pemeriksaan dan penelitian.
b. Secara Terminologi
Tela’ah yaitu penyelidikan mengenai beberapa materi tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin ada pada materi yang dikaji.
2. Pengertian Klasifikasi
a. Secara Etimologi Klasifikasi berarti penyusunan/ pengelompokan.
b. Secara Terminologi
Klasifikasi yaitu penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.
3. Pengertian Materi
a. Secara Etimologi Materi berarti benda
b. Secara Terminologi
Materi yaitu sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikaryakan, dll.
B. Pengklasifikasian
1. MATERI PEMBAHASAN KELAS 1,
a. Semester 1
1. Standar kompetensi : mengenal rukun iman
Kompetensi dasar : menghafal enam rukun iman
a) RUKUN IMAN
Iman artinya percaya dan yakin,percaya dan yakin bahwa allah itu ada, allah yang menciptakan alam dan isinya, allah maha pencipta. Iman harus ditanamkan dalam hati dimulai sejak kecil.
1) Macam-macam iman
(a) Iman kepada Allah
(b) Iman kepada malaikat Allah
Sepuluh nama-nama malaikat Allah
(1) Jibril mempunyai tugas menyampaikan wahyu
(2) Mikail mempunyai tugas membagi rizeki
(3) Izrail mempunyai tugas mencabut nyawa
(4) Israil mempunyai tugas meniup terompet
(5) Raqib mempunyai tugas mencatat amal baik
(6) Atid mempunyai yugas mencatat amal buruk
(7) Munkar mempunyai tugas menanyai manusia dalam kubur
(8) Nakir mempunyai tugas menanyai manusia dalam kubur
(9) Ridwan mempunyai tugas menjaga surga
(10) Malik mempunyai yugas menjaga neraka
(c) Iman kepada kitab Allah
Macam-macam kitab allah
(1) Taurat diturunkan kepada nabi musa
(2) Zabur diturunkan kepada nabi dawud
(3) Injil diturunkan kepada nabiisa
(4) Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad
(d) Iman kepada rasul allah
(e) Iman kepada hari kiamat
(f) Iman kepda takdir allah

2. Standar kompetensi : mengenal syahadat tauhid dan rasul
Kompetensi dasar : menghafal dua kalimat syahdat dan Mengartikan dua kalimat syahdat.

a) SYAHADAT TAUHID DAN RASUL
Syahdat artinya persaksian. Syhadat ada dua, yaitu :
1) Syahadat tauhid
أشهد أن لا اله الا الله

‘’ aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain allah’’
2) Syahdat rasul
و أشهد أن محمدا رسول الله

‘’ aku bersaksi bahwa nabi muhammad itu utusan allah’’


3. Standar kompetensi : Mengenal asmaul husna (al-ahad , al-khlaliq)
Kompetensi dasar : mengenal sifat-sifat allah(al-ahad , al-khlaliq)melalui kisah nabi Ibrahim a.s mencari tuhannya

a) ASMAUL HUSNA
Allah memiliki nama-nama yang baik. Nama-nama yang baik itu disebut asmaul husna yang jumlahnya ada 99
Diantara nama-nama itu adalah al-Ahad dan al-Khaliq
1) Al-ahad artinya allah itu Esa
Allah itu dengan sendirinya, Allah tidak beranak dan Allah tidak dperanakkan, Hanya allah yang pantas disembah, Menyembah selain allah termasuk perbuatan syirik
2) Al-khaliq artinya allah maha pencipta
Allah yang menciptakan alam semesta, Adanya alam semesta tidak dengan sendirinya, Allah yang menciptakannya, Semua ciptaan allah unyuk kebutuhan manusia

b) Kisah nabi Ibrahim a.s mencari tuhannya
Sebelum nabi Ibrahim lahir hiduplah seorang raja yang bernama Namrud. Ia mengaku sebagai tuhan. Ia beserta rakyatnya menyembah patung. Ayah nabi Ibrahim bernama azar, Azar seorang ahli pemahat patung. Pada masa itu Namrud mendapat firasat akan lahir bayi laki-laki. Bayi itu akan menggulingkan kekuasannya. Namrud memerintahkan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Waktu itu Ibrahim masih dalam kandungan. Ibunya merasa takut. Ibunya bersembunyi dihutan. Akhirnya Ibrahim lahir dengan selamat, Jika lapar dan dahaga Ibrahim mengisap jari ibunya, Atas izin Allah dari jari-jarinya keluar madu manis. Setelah dewasa Ibrahim diajak pulang. Ibrahim melihat ayahnya membuat patung. Ibrahim bertanya Siapakah tuhanku? Tuhanmu adalah ayah dan ibu. Lalu siapakah tuhan ayah dan ibu? Tuhan ayah dan ibu adalah kakek dan nenekmu. Lalu siapakah tuhan orang yang pertama kali? Ayah dan ibunya tidak bisa menjawab. Mereka tidak tahu tentang Allah maha kuasa. Ibrahim selalu bertanya kepada orang-orang disekitarnya Siapa yang menjadikan alam semesta ini? Tidak ada seorangpun yang menjawab. Ketika hari telah malam Ibrahim melihat bintang Inilah tuhan katanya. Setelah bintang terbenam Ia berkata “Aku tidak mau bertuhan kepada yang terbenam”. Ketika melihat bulan purnama Ia pun berkata lagi inilah tuhanku Setelah bulan itu lenyap, Lenyap pula pendapatnya. Ketika siang hari Matahari tampak sangat terang, Inikah tuhanku yang sebenarnya? Ia sangat besar dan sangat terang. Setelah terbenam disore hari. Ia kembali kecewa. Akhirnya ia berfikir, “Tuhanku adalah tuhan yang menjadikan bintang bulan dan matahari, Tuhan yang menciptakan bumi dan langit”. Itulah kisah Nabi Ibrahim As. yang mencari tuhannya, Ia menggunakan akalnya.

4. Standar kompetensi : membiasakan ahklak terpuji
Kompetensi dasar :
a. Membiasakan ahklak terpuji : hidup bersih,kasih sayang, dan rukun dalam kehidupan sehari-hari
b. Adab mandi dan berpakaian

a) BERAHKLAK TERPUJI DAN BERADAB SECARA ISLAMI
1) Berahklak terpuji
(a) Displin adalah sikap taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku
(1) Displin dirumah
(2) Displin disekolah
(3) Displin di jalan raya
(4) Displin beribadah
(b) Hidup bersih
(1) Kebersihan badan
(2) Kebersihan pakaian
(3) Kebersihan rumah
(4) Kebersihan sekolah
2) Beradab secara islami
(a) Adab mandi diantaranya masuk kamar mandi mendahulukan kaki kiri, keluar kamar mandi mendahulukan kaki kanan.
(b) Adab tidur diantaranya gosok gigi dan berdoa, adab sesudah tidur dantaranya berdoa dan merapikan tempat tidur
(1) Doa sebelum tidur
بِسْمِكَ اللَّهُمَّ اَحْيَا وَبِسْمِكَ اَمُوْتُ
“ Dengan namamu ya allah aku hidup dan dengan namamu aku mati”
(2) Doa sesudah tidur
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ اَحْيَا نَا بَعْدَمَا اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

“Segala puji bagi allah ysng telah menghidupkan kami kembali setelah dimatikan untuk sementara waktu dan kepadanya kami akan kembali”
(c) Adab buang air besar dan kecil diantaranya bedoa sebelum masuk dan berdoa ketika keluar kamar mandi/wc.
(1) Doa masuk kamar mandi
اَللَّهُمَّ اِنِّي اَعُوْذَ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَا ئِثِ
“ Ya allah saya mohon perlindungan terhadapmu dari godaan setan laki-laki dan perempuan”
(2) Doa keluar kamar mandi
اَلْحَمْدُِللهِ الَّذِيْ اَذْهَبَ عَنِّي اْلاَذَى وَعَافَنِ
“Segala puji bagi allah yang telah menghilangkan dariku penyakitku dan memberiku kesehatan’’


5. Standar kompetensi : Menghindari ahklak tercela
Kompetensi dasar : membiasakan diri untuk menghindari hidup kotor dalam kehidupan sehari-hari
a) AHKLAK TERCELA
Sifat tercela tidak disukai Allah. Orang yang memiliki sifat tercela akan dijauhi dan dibenci orang lain. Ia juga dapat merugikan diri sendiri.
Cara menghindari hidup kotor :
1) Biasakan mencuci tangan sebelum makan
2) Jangan membeli jajanan yang tidak tertutup
3) Biasakan menutup makanan
4) Sampah yang berserakan segera bersihkan
5) Rumah dijaga kebersihannya
6) Usahakan air selokan mengalir lancer
b. Semester 2
1. Standar kompetensi : memahami kalimat thayyibah(basmalah)
Kompetensi dasar : mengenal allah melalui kalimat thayyibah(basmalah)
a) KALIMAT THAYYIBAH
1) Kalimat basmalah berbunyi :
    
Setiap akan melakukan pekerjaan hendaklah membaca basmalah Basmalah merupakan ayat pertama surah al-fatihah Pekerjaan yang tidak dawali dengan basmalah akan terputus berkahnya Binatang yang disembelih tidak dibacakan basmalah dagingnya haram dimakan.


2. Standar kompetensi : memahami asmaul husna(ar-rahman, ar-rahiim, dan as-sami’)
Kompetensi dasar : mengenal sifat sifat allah (ar-rahman, ar-rahiim, dan as-sami’)
a) ASMAUL HUSNA
Allah maha pengasih dan penyayang kepada semua mahluk. Seharusnya kalian saling mengasihi dan menyanyangi kepada sesama manusia. Allah memiliki nama-nama yang baik. Nama-nama yang baik antara lain :
1) Ar-rahman artinya maha pengasih
Sifat ar-rahman Allah berlaku di dunia
2) Ar-rahiim artinya yang maha penyayang
Sifat ar-rahiim Allah berlaku kelak diakhirat
3) As-sami’ artinya yang maha mendengar
Allah mendengar orang yang berdoa.Allah mengabulkan doa yang ikhlas dan sungguh sungguh

3. Standar kompetensi : membiasakan ahklak terpuji
Kompetensi dasar :
a) Membiasakan ahklak terpuji(ramah dan sopan santun)
b) Membiasakn beradab secara islami ketika berbicara an meludah dalam kehidupan sehari-hari
a) BERAHKLAK TERPUJI DAN BERADAB SECARA ISLAMI
1) Berahklak terpuji
(a) Ramah
Ramah artinya sikap menyenangkan hati orang lain
(b) Sopan santun
Sopan santun artinya sikap menghormati orang lain
2) Beradab secara islami
(a) Adab berbicara, diantaranya
(1) Mendengarkan orang lain berbicara dengan baik
(2) Tidak memotong pembicaraan
(3) Tidak tergesa-gesa
(4) Berbicara dengan sopan
(5) Menggunakan bahasa yang benar
(b) Adab meludah, diantaranya
(1) Jika meludah kea rah sebelah kiri
(2) Jika meludah di kamar mandi dan disiram
(3) Jangan meludah ditembok atau dinding meludahlah dipasir atau tanah

4. Standar kompetensi : menghindari akhlak tercela
Kompetensi dasar : membiasakan menghindari ahklak tercela(berbicara kotor dan bohong) dalam kehidupan sehari-hari
a) AKHLAK TERCELA
1) Bebicara kotor
Berbicara kotor termasuk ahklak tercela dan tidak menyenangkan. Orang yang berbicara kotor biasanya cepat marah mudah tersinggung dan terkucil dari pergaulan
2) Bohong atau dusta
Bohong juga termasuk ahklak tercela pula merupakan perkataan atau perbuatan yang tidak sebenarnya. Berbohong merupakan perbuatan munafik, orang yang berbohong mendapat dosa. Ia akan menempati neraka







2. MATERI PEMBAHASAN KELAS II,
a. Semester 1
1. Standar kompetensi : beriman kepda allah melalui kalimat thayyibah ( hamdalah )
Kompetensi dasar : mengenal allah melalui kalimat thayyibah (hamdalah )
a) KALIMAT THAYYIBAH
Ucapan “al-hamdulillah” disebut juga bacaan tahmid
Bunyi bacaan hamdalah
الحمد لله رب العالمين
“segala puji bagi Allah tuhan seluruh alam”
Setiap menyelesaikan pekerjaan ucapkanlah Alhamdulillah. Mengucapkan Alhamdulillah berarti memuji allah atas kebesarannya. Manusia adalah mahkluk yang lemah. Tidak sepantasnya membaggakan diri, Karena semua nikmat yang diperoleh atas kemurahan dan karunianya.

2. Standar kompetensi : beriman kepda allah melalui asmaul husna (ar-razzaaq, al- mugnii,al-hamiid, dan asy-syakuur)
Kompetensi dasar : Mengenal allah melalui sifat sifat allah yang terkandung dalam asmaul husna (ar-razzaaq, al- mugnii,al-hamiid, dan asy-syakuur)

a) ASMAUL HUSNA
1) Ar-razzaaq artinya yang maha pemberi rezeki
2) Al-mugnii artinya yang member kemampuan
3) Al-hamiid artinya yang maha terpuji
4) Asy-syakuur artinya yang maha mensyukuri

3. Standar kompetensi : beriman kepada allah ( salat lima waktu )
Kompetensi dasar : mengenal allah melalui pengenalan terhadap salat lima waktu
a) SALAT LIMA WAKTU
1) Pengertian salat lima waktu
Salat adalah suatu perbuatan yang dawali dengan takbiratulihram dan dakhiri dengan salam, salat merupakan ibadah yabg harus kalian kerjakan .
2) Gerakan salat
(a) Niat mengerjakan salat
(b) Berdiri tegak menghadap kiblat
(c) Takbiratulihram
(d) Bersedekap
(e) Rukuk
(f) Iktidal
(g) Sujud
(h) Duduk diantara dua sujud
(i) Duduk tahiyat awal
(j) Duduk tahiyat akhir/tawaruk
(k) Salam
4. Standar kompetensi ; terbiasa berahklak terpuji dan berdab secara islami.
Kompetensi dasar :
a. Membiasakan ahklak terpuji(syukur nikmat hidup sederhana dan rendah hati) dalam kkehidupan sehari-hari
b. Membiasakan berdab secara islami ketika berpakaian makan minum dan bersin dalam kehidupan sehari-hari
a) BERAHKLAK TERPUJI DAN BERDAB SECARA ALAMI
1) Berahklak terpuji
(a) Syukur nikmat
Cara-cara bersyukur dantaranya
(1) Mengucapkan alhamdulillahirobbal alamiin
(2) Mematuhui perintah dan menjauhi larangannya
(3) Menggunakan nikmat allah sebaik baiknya
Macam-macam nikmat :
(1) Nikmat jasmani
(2) Nikmat rohani
(3) Nikmat rezeki
(b) Sederhana
Sederhana artinya sikap ditengah tengah maksudnya tidak bermewah mewahan
(c) Rendah hati
Rendah hati adalah sikap atau perbuatan yang tidak menyombongkan diri.
2) Beradab secara islami
(a) Adab berpakaian
Memakai baju dimulai dari bagian yang kanan dan melepasnya dimulai dari bagian yang kiri
(b) Adab makan dan minum
(1) Adab mulai makan dan minum
Makan dan minum hendaknya diawali dan dakhiri dengan doa.
(2) Adab ketika makan.Hendaknya Menggunakan tangan kanan
(3) Adab selesai makan. Hendaklah mencuci tangan dan berdoa
(c) Adab bersin
Jika bersin tutuplah mulutmu dan berpalinglah kekiri
(1) Doa bersin :
الحمد لله رب العالمين
“ Segala puji bagi allah tuhan seluruh alam”
(2) Doa orang yang mendengar bersin
يرحمك الله
“ Semoga allah tetap menyayangimu”
(3) Doa menjawab bersin:
يهد كم الله
“ Semoga allah memberi petunjuk kepadamu”

5. Standar kompetensi : menghindari ahklak tercela
Kompetensi dasar : menghindari ahklak tercela ( sombong ) melalui kisah masa kecil nabi Muhammad saw
a) AHKLAK TERCELA
Sejak masih kecil nabi Muhammad saw sudah menunjukkan sifat-sifat terpuji. Sejak kecil beliau mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan teman-teman sebaya. Beliau lebih cerdas dan baik hati, beliau tidak sombong. Sombong atau tinggi hati verarti merasa dirinya lebih dari pada anak lain. Agar terhindar dari sikap sombong :
1) Menyadari semua yang ada pada kalian adalah nikmat dari allah.
2) Menyadari bahwa didunia ini tidak ada yang kekal.





b. Semester 2
1. Standar kompetensi : memahami kalimat thayyibah ( tasbih )
Kompetensi dasar : mengenal allah melalui kalimat thayyibah ( tasbih )
a) KALIMAT THAYYIBAH
Kalimat thayyibah adalah kalimat baik yang mengangungkan asma allah. Bacaan subhanallaah disebut juga bacaan tasbih. Yang berarti maha suci allah. Bacaan tasbih diucapkan ketika mangagumi kebesaran ciptaan allah.

2. Standar kompetensi : memahami asmaul husna( al-qudduus, ash-shamad,al-muhaimin,al-badii).
Kompetensi dasar : mengenal allah melalui sifat-sifat allah yang terkandung dalam asmaul husna ( al-qudduus, ash-shamad,al-muhaimin,al-badii)
a) ASMAUL HUSNA
Allah mempunyai nama-nama yang terbaik yang berjumlah 99. Nama-nama itu disebut asmaul husna. Dantara nama-nama itu adalah :
1) Al-qudduus berarti yang maha suci,allah tidak mempunyai kekurangan sedikit pun tidak ada yang serupa dengan allah
2) Ash-shamad,berarti yang menjadi tempat meminta allah tempat bergantung segala sesuatu jika kalian meminta pertolongan hendaklah hanya kepada allah
3) Al-muhaimin berarti yang maha pemelihara keselamatan,allah menyanyangi dan melindungi mahluknya
4) Al-badii’ berarti yang maha pencipta, allah pencipta alam semesta,allah ada sebelum alam semestabada, tidak ada yang mampu menandingi indahnya ciptaan allah





3. Standar kompetensi : terbiasa berahlak terpuji dan beradab secara islami
Kompetensi dasar :
a. Berahlak terpuji dalam kehidupan sehari hari ( jujur, rajin dan percaya diri )
b. Membiasakan beradab secara islami (belajar mengaji dan bermain) dalam kehidupan sehari hari
a) BERAHKLAK TERPUJI DAN BERDAB SECARA ISLAMI
1) Berahklak terpuji
(a) Jujur, adalah berkata atau berbuat yang sebenarnya tidak mengurangi atau menambahnya. Kebalikan dari jujur adalah dusta atau bohong
(b) Rajin, adalah pandai memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang baik dan bermanfaat ,
(c) Percaya diri, adalah merasa yakin akan kemampuan diri dalam menghadapi sesuatu. Kebalikan dari percaya diri adalah rendah diri
2) Beradab secara islami
(a) Adab belajar
(1) Berdoa sebelum dan sesudah
(2) Memerhatikan pelajaran
(3) Mengerjakan setiap tugas
(4) Bertanya dengan sopan
(b) Adab mengaji
(1) Dalam keadaan suci dari hadas
(2) Membaca dengan tartil
(3) Membaca dengan khusuk
(4) Membaca dengan suara enak didengar
(5) Memnghayati dan memahami artinya
(c) Adab bermain
(1) Memakai baju harian dan tahu waktu
(2) Minta izin ketika akan bermain
(3) Jujur, rukun dan saling membantu


4. Standar kompetensi : menghindari ahklak tercela
Kompetensi dasar : menghindari ahklak tercela ( malas ) melalui kisah masa remaja nabi Muhammad
a) AHKLAK TERCELA
1) Menghindari ahklak tercela melalui kisah masa remaja Nabi Muhammad saw
Kejujuran Muhammad tampak sejak kecil. Beliau terhindar dari perbuatan tercela. Pada usia 12 tahun beliau membantu usaha dagang pamanya. Beliau rajin cerdas dan jujur dalam berdagang. Selain berdagang beliau juga mengembala kambing. Beliau juga rajin, tekun dan tidak pernah malas dalam mengawasi dan menjaga kambing kambingnya. Pada usia remaja beliau juga pemberani dalam berperang. Beliau tidak malas bergabung di medan perang. Malas adalah enggan atau berat hati untuk melakukan suatu pekerjaan. Malas termasuk salah satu ahklak tercela. Sifat malas harus kita hindari dengan cara :
(a) Menyadari akibatnya atau kerugiannya
(b) Berusaha sunguh-sunguh untuk menghilangkannya
(c) Menyadari tugas dan kewajiban

3. MATERI PEMBAHASAN KELAS III
a. Semester 1
1. Standar Kompetensi : memahami kalimat tayyibah subhanallah, masyaallah, asmaul husna ( ala-musawwir, al halim, dan al karim )
Kompetennsi dasar :
a. Mengenal Allah melalui kalimat tayyibah dan masyaallah
b. mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam ( ala-musawwir, al halim,
a) KALIMAT THAYYIBAH DAN ASMAUL HUSNA
1) Kalimat thayyibah
(a) Subhanaallah
Kalimat subhanaallah juga disebut kalimat tasbih. Subhanaallah artinya maha suci Allah, yaitu pengakuan bahwa Allah itu maha suci. Kita dianjurkan mengucapkan kalimat subhanallah jika melihat atau mengalami hal-hal berikut :
(1) Melihat ciptaan Allah yang mengagumkan
(2) Melihat keindahan atau ketidak sempurnaan sesuatu
(3) Pada saat berdzikir terutama setelah melakukan salat 5 waktu
(4) Ketika imam lupa akan bacaan atau gerakan dalam salat berjamaah
(b) Masyaallah
Kalimat masyaallah artinya Allah yang maha menghendaki itu terjadi. Kalimat Masyaallah dianjurkan dibaca ketika :
(1) Melihat banjir yang telah terjadi disekitar kita
(2) Melihat tanah longsor terutama yang memakan korban.
(3) Melihat hujan yang lebat, angin dan petir yang menyambar maupun kilat
(4) Melihat gempa bumi ataupun tsunami yang menghancurkan gedung-gedung dan rumah-rumah
(5) Ketika melihat kecelakaan lalu lintas
2) Asmaul husna
(a) Al-Musawwir
Artinya Allah Yang Maha pemberi bentuk. Dia yang membuat bentuk pada sesuatu yang belum ada asal mulanya atau mentakdirkan adanya sesuatu.
(b) Al-Halim
Artinya Allah Maha Penyantun. Terhadap hambaNya yang suka berbuat maksiat dan dosa, Allah SWT tidak tergesa-gesa dalam melakukan kemarahan dan tidak gegabah dalam memberikan hukuman.
(c) Al-Karim
Artinya Allah Maha pemurah atau Maha mulia. Nama al-karim sangat berhubungan dengan keagungan dan kemuliaan Allah. Allah maha pemurah , hal ini dapat kita rasakan setiap harinya.setiap saat kita dapat menikmati kemurahanNya.

2. Standar Kompetensi : beriman kepada malikat-malaikat Allah
Kompetensi Dasar : mengenal malaikat-malaikat Allah
a) BERIMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH
1) Pengetian beriman kepada malaikat
Malaikat adalah mahluk Allah yang diciptakan dari Nur atau cahaya. Malikat memilki sifat yang selalu taat dan patuh terhadap semua perintah Allah dan tidak pernah membantah atau membangkanNya. Malaikat termasuk mahluk ghaib, sehingga manusia tidak mampua melihatnya.


2) Sifat-sifat malaikat
Malaikat memilki sifat-sifat sebagai berikut :
(a) Selalau taat dan patuh terhadap Allah
(b) Tidak makan dan minum
(c) Bukan laki-laki dan perempuan
(d) Tidak membutuhkan benda-benda yang bersifat duniawi
(e) Tidak pernah mengingkari dan mengeluh
(f) Selalu mengerjakan sesuai dengan perintah Allah
(g) Mempunyai tugas-tugas tertentu.
3) Nama dan tugas malaikat.
(a) Jibril mempunyai tugas menyampaikan wahyu
(b) Mikail mempunyai tugas membagi rizeki
(c) Izrail mempunyai tugas mencabut nyawa
(d) Israil mempunyai tugas meniup terompet
(e) Raqib mempunyai tugas mencatat amal baik
(f) Atid mempunyai yugas mencatat amal buruk
(g) Munkar mempunyai tugas menanyai manusia dalam kubur
(h) Nakir mempunyai tugas menanyai manusia dalam kubur
(i) Ridwan mempunyai tugas menjaga surge
(j) Malik mempunyai yugas menjaga neraka
4) Hikmah beriman kepada malaikat Allah
(a) Bertambahnya keimanan dan ketakwaan kaum mukminin kepada Allah
(b) Bersiakap hati-hati dalam berbuat, sebab semua perbuatannya selalu diawasi oleh para malaikat.
(c) Menyadarkan manusia bahwa apa yang dilakukannya didunia akan mendapat balasan diakhirat

3. Standar kompetensi : membiasakan akhlak terpuji
Kompetensi dasar :
a. Membiasakan rendah hati, santun, ikhlas dan dermawan dalam kehidupan sehari-hari
b. Membiasakan berakhlak baik kepada orang tua dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah nabi Ismail a.s
a) AKHLAK TERPUJI
1) Ahklak terpuji
(a) Rendah hati
Rendah hati dalah menjauhkan diri dari sikap sombong dan angkuh.
Manfaat memilki sifat rendah hati
(1) Sebagai jalan yang mengantarkan manusia ke surga
(2) Merupakan salah satu cirri dari seoarang muslim yang baik
(3) Merupakan alat untuk membina persaudaraan sesama muslim
(b) Santun
Kata santun dapat diartikan sebagai budi pekerti, lemah lembut, menghormati dan memberikan bantuan maupun pertolongan kepada orang lain.
(c) Dermawan
Dermawan adalah siakp seseorang yang senang beramal maupun bersedekah. Harta yang dimilki tiddak dipakai untuk hidup mewah dan boros, tetapi dipakai untuk bersedekah.
b) Kisah teladan Nabi ismail
Nabi Ismail adalah salah satu dari utusan Allah. Nabi Ismail a.s adalah putra Nabi Ibrahim a.s. sebelum Nabi ismail lahir, Nabi Ibrahim selalu berdoa agar dikarunia putra, sebab dalam usia lanjut Nabi Ibrahim belum dikarunia anak. Berkat ketulusan hatinya, doa Nabi Ibrahim dikabulkan. Istri beliau bernama Siti Hajar hamil.
Tak lama kemudian lahirlah seorang bayi laki-laki yang diberi nama Ismail. Nabi Ibrahim mempunyai dua istri yaitu Sarah dan Siti Hajar. Sarah merasa tidak senang hidup bersama Siti Hajar. Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Hajar dan Ismail pindah ke Mekah.
Hajar dengan putranya ditinggal sendiri di padang pasir. Karena ia dan bayinya merasa haus, maka Hajar binggung dan merasa cemas, mendengar tangisan anaknya sangat menyayayt hati. Ia pergi berlari menuju bukit safa untuk mendapatkan sesuatu yang dapat menolongnya, tetapi ia menndapati batu dan pasir.
Kemudian dari bukit safa ia melihat bayangan air yang mengalir diatas bukit marwah, Hajar berlari menuju bukit marwah, namun ternyata hanya banyangan belaka. Akhirnya Hajar kembali kebukit safa. Hajar tersebut berlari hingga tujuh kali antara bukit safa dan marwah. Hajar kemudian diajak pergi kesuatu tempat dimana jibril menginjakkan telapak kakinya. Ketika si bayi memukul-mukulkan kakinya ketanha dengan suara tangisan yang keras, atas kehendak Allah , memancarlah air yang bening, dingin, dan segar yang keluar dari arah kaki Ismail.
Dengan munculnya sumur zam-zam ini banyak kafilah (pedagang) berhenti disumur tersebut untuk minum dan beristirahat. Pda suatu ketika Nabi Ibrahim menengok anak dan istrinya, ternyata Ismail telah tumbuh besar.
Menginjak dewasa Ismail menjadi anak yang soleh, ia membantu ayahnya membangun ka’bah. Suatu ketika Nabi Ibrahim a.s bermimpi bahwa beliau diperintah Alllah untuk menyembelih anaknya. Hal ini merupakan perintah yang menguji iman Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim memberi tahu Ismail tenatang perintah Allah, bahwa beliau diutus Allah menyembelih Ismail.
Ismail mempersiapkan ayahnya untuk menjalanka perintah Allah. Mendengar permintaan ismail, Nabi Ibrahim memeluk dan mencium Ismail. Pagi harinya Nabi Ismail dibawa keatas bukit, wajahnya ditutup kain putih. Pedang sudah disiapkan, ketika pedang sudahdileher ismail tiba-tiba ismail diganti dengan seekor kambing yang gemuk.
Perintah tersebut merupakan ujian Allah bagi keimanan Nbi Ibrahim a.s dan Ismail. Akhirnya Ismail a.s diangkat menjadi Nabi untuk meneruskan dakwah ayahnhya. Kisah Nabi ismail ini menajadi asal mula pelaksanaan kurban ( idul Adha )

4. Standar kompetensi : menghindari akhlak tercela
Kompetensi dasar : menghindari sikap bodoh, pemarah, kikir dan boros
a) AHKLAK TERCELA
1) Bodoh
Bodoh artinya tidak mudah mengerti, tidak mudah tahu atau tidak bisa mengerjakan.
Sedangkan ciri-ciri orang bodoh antara lain :
(a) Malas belajar
(b) Mudah ditipu orang lain
(c) Cara berfikirnya lambat
(d) Hidup seenaknya sendiri
(e) Mudah tersinggung
2) Pemarah
Pemarah merupakan salah satu sifat tercela yang kadang-kadang timbul pada seorang, sikap marah akan merusak pikiran maupun perasaan seseorang, bahkan Rasulullah SAW, melarang umatnya bersikap marah.
Cara menghilangkan sikap pemarah diantaranya :
(a) Membaca taawuz
(b) Membaca istigfar
(c) Hendaklah mengambil air wudlu
(d) Mengubah posisi tubuh ( ketika berdiri, segera duduk dll )
3) Kikir
Kikir artinya terlampau hemat dalam memakai harta benda. Orng yang kikir biasanya enggan memberikan miliknya untuk diberikan sebagian miliknya untuk orang lain. Sifat kikir merupakan sifat tercela yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
4) Boros
Boros artinya berlibih-lebihan dalam menggunakan sesuatu. Boros merupakan tindakan yang semena-mena dan berlebih-lebihan hanya untuk menuruti hawa nafsunya yang tersembunyi.

b. Semester 2
1. Standar kompetensi : memahami kalimat thayyibaah ( taawuz ), Asmaul husna ( al-batiin, al- waliyyu, al-mujib, al-wahab )
Kompetensi dasar : mengenal Allah melalui kalimat thyyibah ( taawuz )
a) KALIMAT TAAWUZ
Taawuz adalah bacaan mmeminta perlindungan kepada Allah SWT. Bunyi bacaan taawuz yaitu :
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang tekutuk “
Waktu-waktu yang tepat untuk mengucapkan kalimat tersebut di antaranya:
1) Pada saat akan melaksanakan ibadah
2) Ketika hendak masuk kekamar mandi
3) Ketika kita akan meemulai aktivitas
4) Ketika marah, menguap, was-was maupun gelisah




2. Satandar kompetensi : memahami kalimat asmaul husna
Kompetensi dasar : mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Asmaul husna ( al-batiin, al- waliyyu, al-mujib, al-wahab )
a) ASMAUL HUSNA
1) Al-batiin
Berarti Allah maha gaib. Keberadaan Allah tidak tampak oleh panca indra manusia. Keberadaan ZatNya hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang dikehendakiNya.
2) Al-waliyyu
Artinya yang Maha pelindung, yaitu melindungi diri kit dari keburukan dan kejahatan, baik dari kejahatan manusia maupun dari kejahatan setan. Allah juga memberi kita dari bencana alam.
3) Al-mijib
Artinya yang Maha mengabulkan, maaksudnya adalah memperkenalkan sepia doa hambaNya adalah Asmaul Husna Allah Ke-44
4) Al-wahhab
Artinya Zat yang Maha pemberi. Semua yang ada didunia ini diciptakan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mahlukNya.

3. Standar kompetensi : beriman kepada mahluk ghaib selain malaikat
Kompetensi dasar : mengenal mahluk ghaib selain malaikat
a) MAHLUK GHAIB SELAIN MALAIKAT
1) Jin
Jin termasuk mahluk ghaib yang tidak Nampak oleh panca indra manusia. Jin diciptakan Allah dengan sifat-sifat seperti manusia, hanya alamnya saja yang berbeda. Jin diciptakan sebelum peciptaan Adam.
Jin dibedakan menajadi dua yakni :
(a) Jin islam ( yang beriman ) adalah jin yang taat beribadah kepada Allah. Mereka tidak menggoda dan menjerumuskan manusia kedalam kejahatan.
(b) Jin kafir adalah jin yang selalu menggoda manusia. Mereka berupaya menjerumuskan manusia agar jauh dari perintah Allah.
2) Setan
Setan berasal dari bahasa syatana yang berarti jauh, yakni jauh dari kebenaran/kebaikan. Dapat pula berarti masuk, maksudnya masuk kedalam jiwa manusia.
Sifat-sifat setan adalah sebagai berikut :
(a) Sombong
(b) Selalu menentang perintah Allah
(c) Selalu menggoda manusia untuk berbuat jahat
Cara menghindari godaan setan :
(a) Berzikir kepada Allah
(b) Membaca taawuz dan al-qur’an
(c) Memperbanyak ibadah
(d) Menyakini bahwa setan musuh orang beriman

4. Standar kompetensi : membiasakan ahklak terpuji
Kompetensi dasar : membiasakan sikap rukun dan tolong menolong, membiasakan berahklak baik terhadap saudara dalam kehidupan sehari-hari.
a) MEMBIASAKAN AHKLAK TEPUJI
1) Prilaku hidup rukun
Rukun merupakan cara hidup yang diperlihatkan oleh islam. Islam menghendaki agar umatnya menjadi hamba yang mampu menjaga kerukunan dan tali silaturrahmi.
Ciri-ciri hidup rukun adalah :
(a) Saling mmembantu orang lain yang membutuhkan
(b) Mau menghargai pendapat orang lain
(c) Tidak suka membedak-bedakan
(d) Mudah meminta dan memberi maaf.
2) Prilaku tolong menolong
Tolong menolong dapat dartikan dengan perilaku hidup yang saling membantu. Manfaat tolong menolong bagi manusia seperti pekerjaan akan menjadi ringan.
5. Standar kompetensi : menghindari ahklak tercela
Kompetensi dasar : menghindari sifat khianat,iri dan dengki melalui kisah kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf a.s
a) MENGHINDARI AHKLAK TERCELA
1) Prilaku khianat
Menurut bahasa adalah tidak setia atau tipu daya. Sedangakan menurut istilah adalah suatu tindakan yang menyalah gunakan setiap kepercayaan atau amanah yang diberikan kepadanya.
2) Prilaku iri
Iri artinya oerasaan tidak senang terhadap kelebihan atau keberhasilan orang lain. Perasaan ini dapat menyebabkan kita berbuat yang tidak baik dan mengarah kepada kedengkian.
3) Prilaku dengki
Dengki merupakan perasaan tidak senang terhadap orang lain yang mendapatkan nikmat atau kesenangan dari Allah. Dengki disebut juga dengan Hasud.
b) Menghindari sifat khianat, iri, dan dengki dengan membaca Kisah Nabi Yusuf a.s.
Nabi yusuf a.s adalah nabi yang terkenal dengan ketampanannya. Nabi Yusuf putra Nabi Yakub a.s dari istri yang bernama Rahil.
Jumlah saudara Nabi yusuf adalah sepuluh orang. Ketika Nabi Yusuf masih kecil, beliau pernah dikhianati olaeh 10 saudaranya karena mereka iri dan dengki dengan keadaan Nabi Yusuf yang tampan dan berbudi baik serta lebih disayang oleh ayahnya.
Suatu hari Nabi Yusuf bermimpi ada 11 binatang, bulan, dan matahari yang bersusjud kepadanya. Keesokan harinya mimpi tersebut diceritakan kepada ayahnya yaitu Nabi yakub. Ayahnya menakwilkan impian yusuf, bahwa kelak Yusuf akan menjadi orang mulia lagi terhormat.
Sebelas binatang melambangkan saudara-saudara Yusuf yang berjumlah 11, matahari melambangkan ayah yusuf, dan bulan melambangkan ibunya, kelak mereka semua akan memuliakan dirinya.
Setelah mendapatkan mimpi tersebut, ayahnya semakin sayang kepada Yusuf dan Bunyamin, adiknya Nabi Yusuf. Mereka diperlakukan tidak adil, Sembilan saudaranya merasa iri dan dengki. Pada suatu malam kesembilan saudaranya mencelakai yusuf. Keesokan paginya mereka meminta izin Nabi Yakub untuk mengajak yusuf menggembala kambing. Mereka berjanji akan menjaga Yusuf dengan sebaik-baiknya.
Tidak lama kemudian mereka berangkat bersama dengan Yusuf. Setelah tiba ditempat yang direncanakan Yusuf dimasukkan kedalam sebuah sumur. Mereka tidak menghiraukan jeri dan tangis yusuf. Sesampainya dirumah mereka berpura-pura bersedih dan menangis, mereka membawa serta pakaian yusuf yang sudah dilumuri darah binatang.
Mereka mengatakan kepada Nabi Yakub bahwa Yusuf telah dimakan oleh serigala. Nabi Yakub menahan kesedihan beliau sambil berkata “ sesungguhnya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu, maka bersbar itulah yang terbaik bagiku dan kepada Allahlah aku memohon pertolongan terhadap apa yang kamu ceritakan. “
Singkat cerita, Yusuf diselamatkan Allah. Yusuf ditolong oleh seorang saudagar. Setelah melalui banyak cobaan yang lainnya. Akhirnya Nabi Yusuf menjadi penguasa di Mesir. Nabi Yusuf tidak pernah dendam dengan perlakuan saudar-saudaranya. Beliau tetap menolong saudaranya yang kelaparan.









4. MATERI PEMBAHASAN KELAS IV
a. Semester 1
1. Standar kompetensi : memahami kalimat thayyibah ( innalillahi wa inna ilaihi rajiuun )dan al-asma’ al –husna (al-mukmin, al-azhim, al-haadii, al-aldlu dan al-hakim )
Kompetensi dasar :
a. Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah ( innalillahi wa inna ilaihi rajiuun )
b. Mengenal Allah melalui sifat-sifat allah yang terkandung dalam asma’ al –husna (al-mukmin, al-azhim, al-haadii, al-aldlu dan al-hakim )
a) KALIMAT THAYYIBAH DAN ASMAUL HUSNA
1) Kalimat thayyibah ( innalillahi wa innaa ilaihi rajiuun )
Islam mengajarkan bila tertimpa musibah hendaknya bersabar, kemudian mengucapkan kalimat thayyibah berupa kalimat istirjaa’ sebagai berikut :
إن لله وإن إليه راجعون
“ sesungguhnya kami adalah milik allah dan kepada-Nyalah kami kembali “
Setiap orang pasti mengalami musibah. Musibah itu bentuknya macam-macam, banjir, gempa bumi, tanah longsor, kecelakaan, dan kematian
2) Asmaul husna
(a) Al- Mukmin
Al-Mukmin berarti yang maha penjaga keamanan. Hanya Allah yang dapat memberikan rasa aman kepada manusia.
(b) Al-Azim
Al-Azim berarti Allah maha agung. Allah mempunyai kekuasaan yang besar dan mengagumkan. Dia pencipta alam semesta.
(c) Al-Hadii
Allah adalah yang menganugerahkan petunjuk. Allah mempunyai sifat Al-Hadii berarti maha pemberi petunjuk.
(d) Al-Adlu
Allah mempunyai sifat maha adil ( al-adlu ). Artinya aAllah maha adil dalam menetapakan suatu perkara. Allah tidak pilih kasih pandang bulu. Dengan demikian sifat maha adil ini mendorong untuk beramal baik dan menolak perbuatan jelek.
(e) Al-Hakim
Allah SWT bersifat Al-Hakim yang berarti maha bijaksana. Bijaksana berarti selalu menggunakan akal, pengalaman, dan pengetahuan.

2. Standar kompetensi : beriman kepada kitab-kitab Allah
Kompetensi dasar : mengenal kitab-kitab Allah
a) BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
1) Nama-nama kitab Allah
Kitab suci addalah wahyu yang ditunkan kepada para nabi dan rasul dengan perantara malaikat Jibril. Wahyu itu kemudian disampaikan oleh para rasul untuk umatnya.
Kitab suci yang wajib di imani ada empat , yaitu
(a) Kitab taurat
(b) Kitab zabur
(c) Kitab injil
(d) Kitab Al-Qur’an
2) Rasul yang menerima kitab-kitab Allah
(a) Nabi Musa menerima kitab taurat
(b) Nabi Daud menerima kitab zabur
(c) Nabi Isa menerima kitab injil
(d) Nabi Muhammad menerima kitab Al-Qur’an
3) Cara beriman kepada kitab-kitab Allah
(a) Mempercayai bahwa seluruh kitab suci datangnya datangnya dari Allah
(b) Mempercayai nama-nama kitab yang dijelaskan dalam Al-Qu’an termasuk ke-empat kitab yang telah disebutkan diatas
(c) Membenarkan berita-berita tentang kitab-kitab terdahulu dalam Al-Qur’an
(d) Mengamalkan hokum-hukum dari Al-Qur’an

3. Standar kompetensi : membiasakan akhlak terpuji
Kompetensi dasar :
a. Membiasakn sikap hormat dan patuh dalam kehidupan sehari-hari
b. Membiasakan sikap tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan melalui kisah Mashithah
a) AHKLAK TERPUJI
1) Akhlak terpuji
(a) Hormat
Jika kita menghormati orang lain, maka orang lain akan menghormati kita. Jika setiap orang saling menghormati, hidup kita akan tersa tenang dan tentram.
(b) Patuh
Bersikap patuh terhadap kedua orang tua merupan kewajiban dan salah satu akhlak terpuji. Rajin belajar merupakan salah satu bentuk patuh terhadap orang tuan dan guru.
2) Beradab secara islami melalui kisah siti mashithah
Masyitah adalah seorang pelayan dikerajaan fir’aun. Dia bertugas melayani putrid Fir’aun. Meskipun hanya seorang pelayan, dia memiliki keberanian menolak menyembah Fir’aun. Siti masyithah dan seluruh keluarganya dihukum dengan cara dimasukkan kedalam air medidih oleh fir’aun hingga menemui ajalnya.
Keteguhan iman siti masyitah beserta keluarganya memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada kita semua.
Beberapa hikmah yang dapat diambil dari kisah diatas , diantaranya :
(a) Keteguhan hati siti masyithah dalam mempertahankan keimanannya
(b) Rasa takut kepada allah harus bias mengalahkan rasa takut kepada selain Allah
(c) Janji allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan memegang teguh keimanannya ke dalam surga pasti ditepati
(d) Kekuasan allah menjadikan segala sesuatu yang mustahil menjadi mungkin.

4. Standar kompetensi : menghindari akhlak tercela
Kompetensi dasar : menghindari ahklak tercela melalui kisah Tsalabah
a) AHKLAK TERCELA
1) Ahklak tercela yang dimiliki Tsa’labah
Ketika keadaan miskin. Tsa’labah termasuk orang yang rajin beribadah. Ia tidak sabar dengan kemiskinannya, ketika Allah memberi harta yang banyak, Tsa’labah melupakan Allah.
Dengan alasan sibuk bekerja Tsa’labah tidak sempat salat lima waktu secara berjama’ah. Sikap Tsa’labah menjadi kikir. Ia tidak mau sedekah dan zakat. Tsa’labah telah melupakan nikmat Allah.
b. Semester 2
1. Standar kompetensi : memahaami kalimat thayyibah (assalamu’alaikum )
Kompetensi dasar : mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (Assalamu’alaikum)
a) KALIMAT THAYYIBAH
1) Pengertian salam
Salam berarti keselamatan. Lafadz salam yang lengkap adalah ‘’assalamua’alaikum warahmatullahi wa baraktuh’’ artinya semoga Allah selalu member keselamatan rahmat dan barakah kepadamu. Hokum mengucapkan salm adalah sunat. Menjawab salam adalah wajib.


Tata cara mengucapkan salam:
(a) Orang yang lebig muda member salam kepada orang yang lebih tua
(b) Orang yang sedang berjalan member salam kepada yang duduk
(c) Sekumpulan orang member salam kepada lainnya yang jumlahnya lebih banyak.
(d) Orang yang naik kendaraan memberi salam kepada orang yang sedang berjalan kaki.
(e) Dianjurkan jangan mengucapkan salam kepada non muslim terlebih dahulu
(f) Jika deberi salam melalui seseorang maka jawablah dengan ucapan ‘alaikum wa’alaihissalam

2. Standar kompetensi : sifat-sifat Allah dalam al-asma’ al-husna (as- salaam, al- mukmin, dan al-latif)
Kompetensi dasar : memahami dan menyakini Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna
a) ASMAUL HUSNA
1) Pengertian Al- asma’ Al-husna
Asma’ artinya nama-nama . al-husna artinya yang baik. Asmaul Husna artinya nama-nama Allah yang baik.
(a) As-Salam
As-salam berarti maha sejahtera atau maha selamat.keselamatan bagi allah swt berarti terhindar dari segala aib, kekurangan, dan kepunahan yang dialami oleh para mahluk-Nya.
(b) Al-mukmin
Al-mukmin artinya dzat yang memberi rasa aman terhadap semua mahluk-Nya. Allah juga memberi rasa tentram dan rasa aman kepda manusi yag beribadah, belajar, mencari rezeki bahkan mengelola apa yang ada dimuka bumi ini.


(c) Al-latif
Al-latif berarti Dzat yang maha halus/maha lembut. Allah SWT mengetahui kepada segala sesuatu yang kecil-kecil yang ada pada mahluknya. Allah yang maha lembut memperlakukan hamba-hambaNya dengan penuh kelembutan.

3. Standar kompetensi ; beriman kepada Rasul-rasul Allah
Kompetensi dasar : memahami dan menyakini adanya Rasul dan nabi Muhammad
a) BERIMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH
1) Iman kepada Nabi dan Rasul
Iman kepada rasul merupakan rukun iman ke empat. Nabi adalah manusia biasa yang menerima wahyu dan Allah untuk dirinya sendiri.
2) Nama – nama Nabi dan Rasul

(a) Nabi adam a.s
(b) Nabi idris a.s
(c) Nabi nuh a.s
(d) Nabi hud a.s
(e) Nabi shaleh a.s
(f) Nabi Ibrahim a.s
(g) Nabi luth a.s
(h) Nabi ismail a.s
(i) Nabi ishaq a.s
(j) Nabi ya’qub a.s
(k) Nabi yusuf a.s
(l) Nabi ayub a.s
(m) Nabi syu’aib a.s
(n) Nabi harun a.s
(o) Nabi musa a.s
(p) Nabi ilyasa a.s
(q) Nabi zulkifly a.s
(r) Nabi dawud a.s
(s) Nabi sulaiman a.s
(t) Nabi ilyas a.s
(u) Nabi yunus a.s
(v) Nabi zakaria a.s
(w) Nabi yahya a.s
(x) Nabi isa a.s
(y) Nabi Muhammad saw

3) Sifat-sifat rasul
(a) Shidiq artinya benar,sifat mustakhilnya kidzib artinya bohong
(b) Amanah artinya dapat dipercaya, sifat mustakhilnya khianat artinya tidak dapat dipercaya
(c) Tabligh artinya menyampaikan, sifat mustakhilnya kitman artinya menyembunyikan.
(d) Fatonah artinya cerdas, sifat mustakhilnya baladah artinya bodoh
4) Tugas rasul
(a) Menyeru umatnya agar menyembah Allah
(b) Sebagi saksi terhadap amal perbuatan umatnya
(c) Memberi kabar gembira bagi yang beriman dan memberi peringatan bagi yang ingkar
(d) Menjadi cahya yang dapat menerangi umatnya yang beriman.

4. Standar kompetensi : membiasakan akhlak terpuji
Kompetensi dasar : mencintai dan meneladani ahklak mulia lima rasul Ulul Azmi
a) AKHLAK TERPUJI
Ulul Azmi artinya mempunyai kelebihan yang lar biasa. Jadi yang dimaksud rasul ulul azmi adalah rasul Allah yang mempunyai ketabhan luar bias melebihi rasul-rasil yang lain dalam menyampaikan ajarannya.
Dantara 25 rasul yang meraih derajat rasul ulul azmi ada 5 yaitu :
1) Nabi nuh a.s
2) Nabi Ibrahim a.s
3) Nabi musa a.s
4) Nabi isa a.s
5) Nabi Muhammad saw
Mukjizat para rasul ulul azmi
1) Nabi nuh a.s memilki mukjizat dapat mendatangkan banjir besar yang menghanyutkan kaumnya yang ingkar kepada allah. Dan kaumnya yang selamat menaiki perahu yang sudah dipersiapkannya.
2) Nabi Ibrahim a.s memiliki mukjizat kebal api sehingga ketika beliau dihukum bakar oleh raja Namrud tidak merasakan panas.
3) Nabi musa a.s memiliki mukjizat berupa tongkat yang dapat menjadi ular yang menewaskan ular-ular kecil buatan tukang sihir fir’aun
4) Nabi isa a.s
(a) Dapat menghidupkan orang yang sudah mati walaupun hanya sebentar
(b) Dapat membuat burung dari tanah
(c) Dapat menyembuhkan beberapa penyakit sulit disembuhkan
5) Nabi muahmmad saw
(a) Dapat keluar air dari jari-jarinya untuk minum sahabat-sahabatnya
(b) Dapat membelah bulan menjadi dua walaupun hanya tampaknya
(c) Al-qur’an yang merupakan kitab suci yang paling lengkap dan tetap asli sepanjang masa
5. Standar kompetensi : menghindari ahklak tercela
Kompetensi dasar : menghindari sifat munafik dalam kehidupan sehari-hari
a) AKHLAK TERCELA
1) Pengertian akhlak tercela
Ahklak tercela disebut dengan istilah akhlak mazmumah , tutur kata maupun sikap seseorang yang tidak enak dipandang ataupun didengar oleh orang lain, bahkan cenderung menyakiti orang lain.
2) Pengertian munafik
Munafik berarti menyembunyikan kekafiran dalam hatinya dan menampilkan keimanan dalam ibadahnya. Munafik adalah beroura-pura setia pada agama tetapi dihatinya tidak.
Dampak negative munafik
(a) Merusak iman
(b) Tidak ada ketenangan jiwa
(c) Merugikan semua orang
(d) Dimasukan kedalam neraka

5. MATERI PEMBAHASAN KELAS V
a. Semester 1
1. Standar kompetensi : memahami kalimat thayyibah ( Alhamdulillah dan allahu akbar )
Kompetensi dasar : mengenal Allah melalui kalimat Thayyibah (Alhamdulillah dan allahu akbar )
a) KALIMAT THAYYIBAH (ALHAMDULILLAH DAN ALLAHU AKBAR)
1) Pengertian ‘’ Alhamdulillah “
Kalimat Alhamdulillah artinya segala puji itu kepunyaan Allah . “ Alhamladulillah” iyu disebut bacaan hamdalah atau bacaan tahmid.
Kalimat tahmid “ Alhamdulillah” ini diucapkan manakala:
(a) Saat mendapat kenikmatan
(b) Sesudah kita bersin
(c) Sesudah kita selesai melakukan suatu perbuatan
(d) Pada waktu berdzikir setelah selesai salat fardhu
(e) Terhindar dari musibah
2) Pengertian Allhu Akbar
Kata “ allahu akbar ‘’ artinya Allah maha agung. Lafadz ini lazim disebut kalimat bacaan takbir yang berarti mengagungkan.
Kalimat ini biasanya dibaca saat ;
(a) Mengumandangkan adzan dan iqamah
(b) Menegakkan salat
(c) Berdzikir

2. Standar kompetensi : al-asma’ al-husna ( Ar razzaaq, Al mugnaniy, Al Fattah, Al wahhab, Asy syakuur)
Kompetensi dasar : mengenal allah melalui sifat-sifat yang terkandung dalam : al-asma’ al-husna ( Ar razzaaq, Al mugniy, Al Fattah, Al wahhab, Asy syakuur)
a) ASMAUL HUSNA ( AR RAZZAQ, AL MUGHNIY, AL FATTAH, AL WAHAB, ASY SYAKUR)
1) Al asma’ al husna dan artinya
(a) Ar razzaq artinya dzat yang memberi rezeki.
(b) Al mugniy artinya Dzat yang memberi kekayaan
(c) Al Fattah artinya Dzat yang maha pembuka
(d) Al wahhab artinya yang maha pemberi
(e) Asy syakuur artinya Dzat yang sangat bertrima kasih.

3. Standar kompetensi : beriman kepada hari akhir
Kompetensi dasar : mengenal adanya hari akhir
a) IMAN KEPADA HARI AKHIR ( KIAMAT )
1) Pengertian hari akhir
Hari akhir disebut juga hari kiamat. Hari kiamat pasti terjadi tetapi tidak ada seorang pun yang tahu kapan hari kiamat itu dating. Manusia hanya bias mengetahui tanda-tandanya saja dan wajib mengimaninya.
2) Pengertian iman kepada hari akhir
Merupakan salah satu rukun iman yang wajib kita yakini,bahwa aka nada hari kiamat yaitu hari setelah berakhirnya kehidupan dunia ini.
3) Tanda-tanda hari kiamat
(a) Tanda-tanda kecil ( sugra ), yang menunjukkan kiamat sudah dekat
(b) Budak melahirkan majikannya
(c) Kemaksiatan merajarela
(d) Minuman keras merajarela
(e) Penggembala unta telah bemegah-megah dan gedung-gedung yang indah dan mewah.
(f) Amanah telah disia-siakan orang
(g) Ilmu agama yang tidak dianggap penting lagi
4) Tanda-tanda besar ( kubra ), yang menunjukkan bahwa kiamat sudah hampir tiba
(a) Terbitnya matahari dari arah barat
(b) Lenyapnya al-qur’an dan mushaf
(c) Keluarnya binatang ajaib
(d) Keluarnya asap ( awan )
(e) Keluarnya dajjal
(f) Keluarnya imam mahdi
(g) Turunnya kembali nabi Isa a.s
(h) Keluarnya bangsa ya’juj dan ma’juj
(i) Rusaknya ka’bah
(j) Umat islam didunia ini menjadi kafir semua
5) Kehidupan sesudah hari akhir
(a) Alam roh
(b) Alam rahim
(c) Alam dunia
(d) Alam barzah
(e) Alam akhirat, adapun dialam akhirat ini semua manusia mengenal 4 tahapan yaitu:
(1) Yaumul ba’ats
(2) Yaumul mahsyar
(3) Yaumul hisab
(4) Yaumul jaza’

4. Standar kompetensi ; membiasakan ahklak terpuji
Kompetensi dasar : membiasakan sikap optimis, qanaan, dan tawakal
a) AHKLAK TERPUJI( OPTIMIS, QANAAH, DAN TAWAKAL )
1) Optimis
Optimis artinya selalu berpenghrapan baik, yakni menyakini bahwa usahanya akan berhasil.
Adapun manfaat dari sikap optimis adalah :
(a) Hati akan selalu berperasaan gembira
(b) Rintangan apapun yang dihadapi, ia tidak akan patah semangat
(c) Bila terpaksa belum berhasil, ia akan lapang dada
(d) Hati tentram dan tenang dalam menghadapu segala masalah
2) Qanaah
Qanaah menurut bahasa berarti rela, sedang menurut istilah adalah sikap mensyukuri nikmat Allah yang telah diterimanya baik berupa rezeki, pangkat, kecerdasan dan lain sebagainya
Adapun manfaat dari sifat qanaah antara lain :
(a) Hati akan selalu bersyukur atas nikmat yang telah diterimanya
(b) Hati akan selalu bersikap husnudhon ( berprasangka baik )
(c) Tidak mudah putus asa
3) Tawakal
Tawakal artinya berserah diri kepada Allah SWT setelah selesai usahanya.untuk bisa mencapai cita-cita hidupnya, manusia dituntut untuk berikhtiar sebanyak mungkin.

5. Standar kompetensi : menghindari ahklak tercela
Kompetensi dasar : menghindari sifat pesimis, begantung, serakah, dan putus asa
a) AHKLAK TERCELA ( PESIMIS, TAMA’, DAN PUTUS ASA )
1) Pesimis
Menurut bahasa pesimis artinya tipis harapan. Sedangkan menurut istilah adalah menyakini bahwa usahanya tidak akan berhasil.
Perasaan pesimis ini dapat dihilangkan dengan sikap sebagai berikut :
(a) Mulailah dengan berdoa kepada Allah SWT
(b) Yakinilah bahwa manusia memang tidak ada yang sempurna, sehingga soal sukses atau tidak adalah suatu hal yang biasa.
2) Tama’
Menurut bahasa tama’ berarti loba , rakus, dan harrapan yang berlebihan.
Cara menghindari sifat tama’ :
(a) Sadar bahwa Allah SWT yang menentukan rezeki manusia
(b) Untuk urusan keduniaan kita diperintah untuk melihat kepada yang lebih rendah, sehingga akan mendekatkan lebih bersyukur.
3) Putus asa
Putus asa menurut bahasa ialah habis ( hilang ) harapan. Sedang menurut istilah adalah berhenti berusaha karena apa yang diingkan tidak tercapai.
Beberapa hal yang dapat menghindarkan sifat putus asa di antaranya :
(a) Menyakini bahwa segala sesuatu atas kehendak dan takdir Allah SWT
(b) Tanamkanlah sifat sabar dan tawakkal kepada Allah
(c) Menyadari bahwa manusia itu tiddak ada yang sempurna, pasti ada kekurangan dan kelemahannya.
b. Semester 2
1. Standar kompetensi : Memahami kalimat thayyibah ( tarji’ )
Kompetensi dasar : mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (tarji)
a) KALIMAT THAYYIBAH ( TARJI’ )
1) Pengertian kalimat thayyibah
Kalimat thayyibah adalah artinya ucapan yang baik. Maksudnya adalah perkataan-perkataan yang baik.
2) Macam-macam kalimat thayyibah
Kalimat-kalimat thayyibah itu sebenarnya banyak sekali, salah satu diantaranya adalah tarji’ yang berbunyi :
ان لله وان اليه راجعون
“ sesungguhnyakami itu kepunyaan Allah dan sesungguhnya kepada-NYalah kami semua kembali “
Kalimaat tarji’ itu danjurkn untuk diucapakan manakala :
(a) Mendengar atau melihat berita kalimat
(b) Dirinya ditimpa musibah, misalnya terjatuh sewaktu-waktu
(c) Melihat orang lain tertimpa musibah



2. Standar kompetensi : memahami al asma’ al husna ( al muhyii, al mumiit, dan al baaqii )
Kompetensi dasar : mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al asma’ al husna ( al muhyii, al mumiit, dan al baaqii )
a) AL ASMA’ AL HUSNA ( AL MUHYII, AL MUMIIT, dan AL BAQII )
1) Macam-macam sifat Allah SWT dalam al asma’ al husna
(a) Al muhyii ( Dzat yang maha menghidupkan )
(b) Al mumiit ( Dzat yang maha mematikan )
Maksudnya adalah selain berkuasa menghidupkan, Allah SWT pun berkuasa mematikan mahluk-Nya. Semua mahluk akan mengalami kematian.
(c) Al baqii ( Dzat yang maha kekal )
Semua mahluk pasti akan rusak. Hanya allah yang kekal dan akan selalu berada dalam kekekalan tanpa kerusakan.
2) Hikmah meneladani sifat Al Baqii
(a) Menyadari ketenaran dalam kemewahan itu tidak kekal
(b) Menyadari bahwa kesenangan dan kebahagiaan yang kekal dan abadi hanya di akhirat
(c) Selalu berda dalam kondisi siap dipanggil Allah,
(d) Memanfaatkan waktu kita didunia ini dengan sebaik-baiknya

3. Standar kompetensi : membiasakan ahklak terpuji
Kompetensi dasar : membiasakan sikap teguh pendirian dan dermawan
a) AHKLAK TERPUJI (TEGUH PENDIRIAN DAN DERMAWAN)
1) Pengertian teguh pendirian
Teguh pendirian maksudnya tegas dalam berpegang pada suatu keyakinan, pendapat dan ataupun cita-cita, ia tidak mudah berubah dan tidak mudah digoyah atau dipengaruhi oleh rayuan atau bujukan orang lain.
2) Ciri-ciri orang teguh pendirian
(a) Memegang teguh kebenaran
(b) Bersungguh – sunguh dalam melaksanakn ibadah atau kegiatan lainnya
(c) Selalu memenuhi janjinya
(d) Ikhlas dalam melaksanakan ibadah
3) Pengertian dermawan
Dermawan adalah sifat suka membantu kepada orang lain , baik diminta ataupun tidak, baik berupa harta ataupun yang berupa jasa.
4) Ciri-ciri dermawan
(a) Selalu menyayangi siapapun
(b) Rela berkorban untuk menolong sesame manusia terutama yang membutuhkan
(c) Tidak sombong ketika diberi harta yang yang melimpah.
(d) Selalu bersedia memberikan pertolongan kepada siapapun tanpabpamrih
(e) Ikhlas dalam beramal

4. Standar kompetensi : menghindari ahklak tercela
Kompetennsi dasar : membiaskan diri untuk menghindari sifat kikir dan serakah melalui kisah qirun
a) AHKLAK TERCELA ( KIKIR DAN SERAKAH )
1) Pengertian kikir
Kikir adalah sifat orang-orang yang mempunyai keluasan rezeki tetapi enggan menginfakkan sebagian hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan.
Akibat kikir :
(a) Dibenci Allah dan RasulNya
(b) Tidak disenangi teman dan masyarakat
(c) Harta dan usahanya tidak berkah
(d) Dimasukan kedalam neraka dan disiksa hartanya
Cara menghindari sifaat kikir
(a) Memperbanyak Dzikir kepada Allah
(b) Yakin kepada Allah bahwa harta yang dibelannjakan dijalan allah akan mendapatkan balasan yang berlipat
(c) Bergaul dengan orang-orang yng rajin berinfaq
(d) Memperbanyak wawasan dan keagamaan
2) Pengertian serakah
Serakah dalah sifat yang selalu ingin memperoleh bagian lebih banyak dari pada orang lain, serakah juga disebut tama’. Orang yang mempunyai sifat tama’ biasanya berkeinginan memperoleh kekayaan yang sebanyak-banyaknya.
Akibat serakah
(a) Dibenci Allah dan rasulNya
(b) Dibenci teamn dan masyarakat
(c) Hatinya akan dihinggapi perasaan gelisah, cemas, dan takut harta yang dimilkinya dirampas orang lain.
(d) Hatinya cenderung berbuat jahat
(e) Menimbulkan permusuhan
Cara menghindari sifat serakah
(a) Taqarub kepada Allah dengan memperbanyak dzikir
(b) Membiasakan hidup qanaah
(c) Selalu beryukur atas nikmat Allah
(d) Memperbanyak sedekah
3) Kisah Qarun
Pada zaman Nabi Musa hiduplah senama orang laki-laki yang bernama Qorun. Dia adalah seorang saudagar yang kaya raya.
Qorun yang dilimpahi rezeki yang banyak oleh Allah enggan menggunakan hartanya untuk membantu orang lain. Ia sangat kikir dan tamak. Ketika diminta berzakatpun, ia menoloknya. Dengan sombong ia berkata “ buat apa aku harus mengeluarkan sebagian hartaku untuk Zakat? “ bukankah harta yang kumilki adalah hasil jerih payahku sendiri! Enak saja minta zakkat kepadaku. Orang lain tidak akan memberi manfaat pada harta yang aku milki. Qorun semakin tidak peduli terhadap prang lain. Nabi musa pun sering menegur qoryn untuk kembali ke jalan yang benar. Namun seruan tersebut ditolak.
Beberapa kali qorun dajak bertobat dan menyedekahkan hartanya. Namun, selalu ia tolak. Akhirnya azab Allah menimpa dirinya. Dalam istana tempat tinggalnya, tiiba-tiba tanahnya terbelah dua dan menelan seluruh kekayaannya, termasuk qorun, atas kuasa Allah tanah yang semula terbelah dua, setelah seluruh kekayaan Qorun tertelan bumi, tanah tersebut merapat kembali. Akhirnya tamatlah riwayat Qorun.

6. MATERI PEMBAHASA KELAS VI
a. Semester 1
1. Standar kompetensi : mengenal kalimat thayyibah ( astagfirullahal azim )
Kompetensi dasar : mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (astagfirullahal azim )
a) KALIMAT THAYYIBAH
“Astagfirullahal azim” kalimat ini dabaca ketika melakukan kesalahan, baik secara sengaja maupun tidak, kita segera mengucapkan astagfirullahal azim . insay Allah , hati kita akan merasa tentram. Jika kesalahan itu berhubungan dengan orang lain, segeralah meminta maaf kepada yang bersangkutan.
Ucapan astagfirullahal azim disebut bacaan istigfar yang artinya ampunilah aku, ya Allah
Kita danjurkan mengucapkan istigfar sebanyak mungkin dalam satu hari. Kita dapat melakukannya kita menyadari telah berbuat salah atau selesai salat.





2. Standar kompetensi : mengenal sifat-sifat Allah dalam asmaul husna ( al-qawiyy,al hakim, al musawwir dan al qadir )
Kompetensi dasar : mengenal Allah melalui sifat-sifat yang terkandung dalam asmaul husna ( al-qawiyy,al hakim, al musawwir dan al qadir )
a) ASMAUL HUSNA
1) Al- Qawiyy, artinya yang Maha kuat. Mengandung makna bahwa hanya Allah yang maha sempurna kekuatannya. Kekuatan Allah tidak dapat dikalahkan oleh siapapun. Allah lah yang menganugerahkan kekuatan kepada semua mahkluk-Nya dengan kadar yang berbeda-beda.
2) Al-Hakim, artinya Yang Maha Bijaksana. Yang telah berbuat bijak dalam penciptaan mahkluk-mahklukNya.
3) Al-Musawwir, artinya Mha Pembentuk. Tidak ada satupun mahkluk Allah yang mampu membuat mahkluk lainnya
4) Al-Qadir, artinya yang Maha kuasa. Allah maha kuasa melimpahkan rahmat dan menjatuhkan hukuman bagi siapa yang dikehendakinya. Tidak ada satu pun yang dapat menolak kehendak-Nya. Tidak ada yang dapat menandingi kekuasaan-Nya.

3. Standar kompetensi : beriman kepada takdir Allah
Kompetensi dasar : mengenal adanya qada dan qadar Allah (takdir)
a) BERIMAN KEPADA TAKDIR ALLAH
1) Arti qada dan qadar
Qada adalah ketentuan Allah yang terjadi sejak zaman azail dan tertulis di lauhmahfudz
Qadar adalah ketetapan Allah yang terjadi atas manusia setelah manusia berusaha dan berdoa.
Takdir adalah rahasia Allah. Tak seorangpun yang dapat mengetahuinya. Barang siapa yang mengimani qada dan qadar , maka ia akan berusaha untuk menghindari bahaya.
Yang dilakukan manusia adalah ihtiar. Ihtiar adalah berusaha sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang paling baik, sedangkan hasilnya diserahkan Allah.
Orang yang beriman kepada qada dan qadar Allah tidak boleh menyerah pada takdir. Ia harus bersyukur dengan pemberian Allah, tetapi harus bersabarbterhadap berbagai macam kesulitan yang menimpanya.
Allah memang menakdirkan perbuatan manusia, tetapi manusia tidak boleh menyandarkan perbuatan buruknya pada Allah. B erbuat baik dan buruk itu atas pilihannya sendiri. Manusia diberi otak oleh Allah agar dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk.
Beriman kepada qada dan qadar mempunyai pengaruh yang besar pada kehidupan seorang mukmin yaitu :
(a) Keberanian , pantang mundur, dan tidak tunduk kepada kekuatan siapapun didunia ini.
(b) Terbebas dari rasa tinggi hati
(c) Sabar dan tidak putus asa
(d) Tenang dalam mengarungi kehidupan
(e) Semangat dalam beramal, bekerja, dan bertawakal kepada Allah.

4. Standar kompetensi : membiasakan akhlak terpuji
Kompetensi dasar : membiasakan sikap tanggung jawab ,adil dan bijaksana
5. Standar kompetensi : menghindari akhlak tercela
Kompetensi dasar : membiasakan diri untuk menghindari sifat marah, fasik, dan murtad.
a) AKHKLAK TERCELA
1) Marah Artinya luapan emosi negative sebagai reaksi atas suatu respon
2) Fasik
Fasik secara bahasa, artinya keluar dari jalan yang benar. Sedangkan secara istilah, artinya orang yang rusak amal dan keyakinannya karena kebiasaan dosa-dosanya. Perbuatan fasik yang dilakukan seorang muslim belum menyebabkan keluar dari islam ( murtad )
Beberapa cara menghindari sifat fasik
(a) Memperbanyak ibadah kepada Allah
(b) Banyak bergaul dengan orang-orang yang saleh
(c) Mwnghindari bergaul dengan orang-orang fasik
(d) Mengingat kebencian Allah kepada orang-orang fasik
(e) Mengingat azab Allah yang akan ditimpakan kepada orang-orang fasik, yaitu masuk neraka
3) Murtad
Murtad secara bahasa , artinya menolak. Secara istilah artinya keluar atau pindah dari isllam. Murtad itu ada taiga yaitu:
(a) Murtad kekayaan
(b) Murtad perkataan
(c) Murtad perbuatan
b. Semester 2
1. Standar kompetensi : mengenal kalimat thayyibah ( lahaula wala quwwata illa billahil aliyyil azim )
Kompetensi dasar : mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (lahaula wala quwwata illa billahil aliyyil azim)
a) KALIMAT THAYYIBAH
Kalimat ini dibaca apabila menemui kesulitan, kita mengucaokan kalimat tahyyibah lahaula wala quwwata illa billahil aliyyil azim yang artinya tiada daya dan kekutan melainkan milik Allah yang Maha Tinggi dahn maha Besar
Membiasakan diri mengucapkan kalimat lahaula walla quwwata illa billahil aliyyil azim juga mengandung makna bahwa kita senantiasa hanya bertawakal kepada Allah semata.





2. Standar kompetensi : mengenal Allah dalam asmaul husna (al-gafur, al affuwu, as sabur dan al halim)
Kompetensi dasar ; mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam asmaul husna (al-gafur, al affuwu, as sabur dan al halim )
a) ASMAUL HUSNA
1) Al – gafur artinya yang maha pengampun. Dia memberi ampunan kepada orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh, walaupun hamba itu dating dengan membawa dosa sebesar gunung.
2) Al- afuwwu artinya yang maha pemaaf. Allah memberi maaf kesalahn ( dosa yang tidak disengaja atau dosa yang kecil )hambaNya sebelum hamba itu meminta apapun kepadaNya
3) As-sabuur mengandung makna bahwa Dia yang tidak didorong oleh sifat tergesa-gesa.
4) Al-haliim artinya yang maha penyantun. Dia tidak pernah berbuat kasar dan dendam kepada mahlukNya

3. Standar kompetensi :membiasakan ahklak terpuji
Kompetensi dasar :
a. Membiasakan sifat sabar dan taubat melalui kisah Nabi Ayub dan Nabi Adam
b. Membiasakan berahklak baik terhadap binatang dan tumbuhan
a) BERAHKLAK TERPUJI DAN BERADAB SECARA ISLAMI
1) Berahklak terpuji
(a) Sabar
Sikap sabar dibagi menjadi tiga bagian :
(1) Sabar dalam ketaatan, artinya harus bersikap sabar dalam rangka menjalankan ketaatan kepada Allah
(2) Sabar menjauhui kemaksiatan, artinya kita harus bersikap sabar untuk membentengi diri kita dari perbuatan maksiat
(3) Sabar menghadapi cobaan, artinya kita harus bersikap sabar dalam menghadapi cobaaan yang diberikan Allah SWT.
(b) Taubat
Taubat adalah suatu tindakan atau perbuatan penyesalan atas dosa dan kesalahan yang dilakukan.
Jika kita melakukan kesalahan yang berhubungan dengan Allah, maka cara bertaubat adalah dengan mengucapkan astagirullahal azim dan memenuhi persyaratannya.
Jika kita melakukan kesalahan kepada orang lain , maka cara bertaubat selain beristigfar juga meminta maaf kepada orang yang kita langgar haknya.
(c) Kisah Nabi Adam A.s
Allah menciptakan adam dari segumpal tanah liat kering dan lumpur hitam. Setelah disempurnakan bentuknya , ditiupakan roh cipataan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia sempurna.kemudian Allah memerintahkan para malaikat dan iblis untuk bersujud dihadapan adam sebagai penghormatan bagi mahkluk Allah yang akan diberi amanat untuk menguasai bumi. Iblis yang merasa dirinya lebih muliia, lebih utama, dal lebih agung dari Adam karena ia diciptakan dari unsure api menolak dengan keras perintah Allah.
Adam diberi tempat oleh Allah di surga dan diciptakannya hawa untuk mendmpingi dan menjadi teman hidupnya. Allah berpesan kepada Adaam “wahai aAdam ! tinggalah disurga bersama istrimu dan makanlah apa-apa saja yang kamu sukai,. Tetapi janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini (apabila didekati) kamu berdua termasuk orang-orang yang salim “
Iblis yang menyimpan dendam kepada Adam berusaha membujuk Adam dan Hawa dengan berbagai cara. Iblis menyatakan kepada mereka, “ sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasihatmu“. iblis membisikan kepada mereka “ tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga). Pada akhirnya , adam dan Hawa tergoda bujukan iblis. Adam dan Hawa melanggar larangan Allah dan memakan buah khuldi.
Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman “ bukankah aku trlah melarang kamu mendekati pohon itu dan Allah telah mengatakan sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian “
Mendengar firman dari Allah Adam dan Hawa sadar dan bertaubat. Kemudaian Allah menerima taubat Adam dan Hawa, tetapi harapan untuk tetap tinggal disurga telah hilang, kemudian mereka diturunkan kebumi.
Setelah satu pelajaran berharga yang dapat dambil adalah bahwa seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat ddan berbuat dosa tidak seharusnya berputus asa dari rahmat Allah dan ampunan dari Allah. Asalkan ia menyadari dan bertaubat tidak akan mengulangangi kembali.
(d) Kisah Nabi Ayyub
Nabi Ayyub dianugerahi Allah kenikmatan duniawi yang berlimpah. Ia memiliki kekayaan yang tidak ternilai besarnya. Mengepalai keluarga yang besar dan hidup rukun. Meski demikian, Nabi Ayyub a.s tidak silau oleh kekayaan yang ia miliki dan tidak tergoyahkan imannya oleh kenikamatan duniawi. Siang dan malam ia senantiasa berada di mirahrabnya melakukan salat, sujud, dan tasyakur kepada Allah atas segala pemberianNya. Mulutnya tidak berhenti-henti menyebut nama Allah dan berd dan berzikir, bertasbih, bertahmid. Nabi Ayyub a.s juga seorang yang penuh kasih sayang terhadap sesame mahluk Allah yang lemah. Yang lapar diberinya makan, yang telanjang diberinya pakaian, yang bodoh diajari dan yang salah ditegur.
Iblis yang tidak senag melihat hamba Allah yang saleh berusaha menggoda Nabi Ayyub agar berpaling dari-Nya. Iblis meminta izin kepada Allah untuk menghancurkan kehidupan Nabi Ayyub. Maka dikumpulkannya oleh iblis setan-setan pembantunya. Kemudian iblis dan tentaranyya memusnahkan harta kekayaan Nabi Ayyub. Sehingga ia menjadi orang yang miskin , iblis mencerai-beraikan keuarganya sehingga ia menjadi sebatang kara dan tidak berkeluarga.
Kemudian , Iblis mendatangi Nabi Ayyub yang sudah dalam keadaan miskin. Iblis berusaha membujuk Nabi Ayyub a.s agar berpaling dari Allah karena telah mengambil harta benda dan anak-anaknya, sedangkan dirinya adalah orang yang taat beribadah. Mendengar kata-kata iblis, menangislah Nabi Ayyub tersedu-sedu seraya beruacap “ Allahlah yangmemberi dan Dia yang mengambil kembali. Segala pujii bagi-Nya, Tuahn yang maha oemberi dan maha pencabut.”
Iblis merasa sangat marah, Iblis kemudian meminta izin lagi kepada Allah untuk menguji Nabi Ayyub a.s dengan penyakit kulit yang tidak dapat disembuhkan. Orang-orang yang
Disekitar Nabi Ayyubtidak mau mendekatinya.hanya istrinyalah yang mau merawatnya dan mendampinginya dengan penuh kasih sayang.
Dalam kondisi demikian Nabi Ayyub a.s tetap bersabar dan tidak meninggalakan ibadahnya sedikitpun. Nabi Ayyub a.s tidak mengeluh, tidak mengaduh dan hanya menyebut nama Allah,memohon ampun dan lindunagn-Nya bila ia merasa kesakitan. Akhirnya iblis membujuk istrinya untuk meninggalkan Nabi Ayyub, setelah ditinggalkan oleh istrinya nabi Ayyub tinggal seorang diri Adirumah. Kemudian nabi Ayyub berdoa “ wahai Tuhanku , aku telah diganggu setan dengan kepayahan dan kesusahan serta siksaan dan engkaulah wahai tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Allah menerima doa Nabi Ayyub yang telah mencapai punjak kesabaran dan keteguhan iman serta berhasi lmemenangkan perjuanganya melawan hasutan setan dan bujukan iblis. Allah berfirman kepadanya “hentakkanlah kakimu, inilah air yang seejuk untuk mandi dan minum” .
Dengan izin Allah sembuhlah Nabi Ayyub dari semua penyakitnya. Demikianlah rahmat Allah dan karunia-Nya kepada Nabi Ayyub a.s yang berhasil melalui ujian yang berat dengan penuh kesabaran dan ketabahan.
2) Beradab secara islami terhadap binatang dan tumbuhan
(a) Memperlakukan binatang dengan penuh kasih sayang,seperti memberi makan dan merawatnya.
(b) Jika dipelihara maka harus disediakan makan dan minum yang cukup,kandang bersih dan terawatt.
(c) Jika menyembelih dengan pisau yang tajam dan sesuia syariat islam
(d) Tidak diperbolehkan memukul, menyiksa, dan menjadikan sebagai hewan aduan.
(e) Memelihara tumbuhan dengan baik , misalnya memberi pupuk , rajin menyirami, dan membasmi hama yang merusaknya.
(f) Membantu nperkembangbiakanya dengan Cara pencangkokan, okulasi, dan penyemaian bibit unggul.
(g) Tidak menebang tumbuhan secara sembarangan
(h) Menjaga kellangsungan hidup tumbuhan dengan cara menanam kembali tunas-tunas.



























BAB III
ANALIS
Selain dari analisis masing-masing kelas, secara umum, kami juga menganalisis dari berbagai macam aspek, diantaranya:
A. Aspek filsafat.
Pendidikan adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu out put yang mengarah kepada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan berdisiplin tinggi.
Rumusan pendidikan yang ideal dari kacamata filsafat adalh pendidikan yang mamapu menghubungkan antara konsep dan realitas,karena pendidikan adalah anak dari kebudanyaan dan sekaligus pencetak kebudaanyaan yang baru dan lebih bagus.
Pandangan Ibnu Khaldun tentang pendidikan Islam berpijak pada konsep dan pendekatan filosofis-empiris. Melalui pendekatan ini, memberikan arah terhadap visi tujuan pendidikan Islam secara ideal dan praktis. Menurutnya ada tiga tingkatan tujuan yang hendak dicapai dalam proses pendidikan, yaitu:
1. Pengembangan kemahiran (al-malakah atau skill) dalam bidang tertentu.
2. Penguasaan ketrampilan professional tertentu,sesuai dengan tuntutan zaman (lingkungan dan materi). Dalam hal ini pendidikan hendaknya ditujukan untuk memperoleh ketrampilan yang tinggi pada potensi yang dimilikinya.Pendidikan yang meletakkan ketrampilan sebagai salah satu tujuan yang hendak dicapai dapat diartikan sebagai upaya mempertahankan dan mengutamakan peradaban secara keseluruhan.
3. Pembinaan pemikiran yang baik.Kemampuan berpikir merupakan jenis pembeda antara manusia dengan binatang. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya di format dan dilaksanakan dengan terlebih dahulu memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi psikologis peserta didik. Melalui pengembangan akal, akan dapat membimbing peserta didik untuk menciptakan hubungan kerjasama sosial dalam kehidupannya, guna mewujudkan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu menurut kami materi yang di sajikan di tingkat pendidikan madrasah ibtidaiyah secara keseluruhan sebagai materi pengenalan terhadap aqidah dan ahlak sudah memenuhi kritaria-kriteria yang di butuhkan tuntutan jaman di lihat dari pendekatan filsafat.
B. Pendekatan antropologi
Manusia merupakan karya Allah SWT yang paling istimewa, bila dilihat dari sosok diri, serta beban yang tanggung jawab yang diamanatkan kepadanya. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang paling mulia karena kesempurnaan bentuk dan kelebihan akal pikiran yang ikut membedakannya dari makhluk lainnya (al-syaibany: 103). Sebagai konsekuensinua, manusia dituntut untuk berbakti kepada Allah dengan memanfaatkan kesempurnaan dan kelebihan akal pikiran, dan segala kelebihan lain yang telah dianugerahkan kepadanya.
Pembukaan diatas tentang hakikat manusia diras perlu di utarakan karena memang ilmu antropologi adlah ilmu yang membahas tentang manusia.
Secara etimologis, Antropologi tersusun dari terma Latin anthropos yang artinya manusia, dan terma Yunani logos yang berarti “kata” atau “berbicara”. Antropologi berarti: “berbicara tentang manusia”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, antropologi diartikan sebagai: Ilmu tentang manusia khususnya tentang asal-usul, aneka warna bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaannya pada masa lampau.
Objek kajian dalam antropologi adalh tentang sistem hidup manusia dan sumber-sumber pembentukan sistem tersebut .sebagaimana kita ketahui bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan kemudian di turunkan di muka bumi sebagai kholifah dengan segala kelebihan yang di berikan tuhan.Maka memehami hal-hal yang bersinggungan langsung dengan tuhan(aqidah)adalah hal yang pertama harus dilakukan dan memilki urgensitas yang sangat, sebelum mengetahui ha-hal lain yang berfungsi sebagai jalan pemulus manusia mengemban predikat kholifatullah.
Aqidah ahklak maupun materi yang di jadikan bahan pengajaran di MI,MTS,dan MA harus sudah melewati metode dalam antroplogi yaitu;apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) agar materi yang di sampaikan tesebut berhasil di dayagunakan.dan mampu mengantarkan pada tujuan utama manusia tercipta.
Melalui kajian antropologi itu,kami berpandangn bahwa dari segi materi,aqidah ahklak yang di sajikan di madrash ibtidaiyah sebagai bahan pembelajaran sudah memenuhi kriteria,karena masing-nasing materi sudah membrikan hal-hal yang dibutuhkan manusia dalam mengenal tuhan dan berlaku baik.
C. Aspek pendekatan
Pada dasarnya kegiatan pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah mata pelajaran Akidah Akhlak pada kelas I dan III dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan tematik. Sedangkan pada kelas IV sampai VI kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan mata pelajaran.
Di dalam pendekatan ini di ketahui ada diskonektisitas dalam penyusunan materi dari tema pertama ke tema selanjutnya dan dalam pengaplikasian metode dari tema kepada proses pembelajaran.terkait hal ini kami menggunakan metode pembelajaran tematik untuk mengetahui seberapa jauh diskonektisitas tersebut.
pembelajaran tematik adalah pembelajatan terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka .harapan dari pendekatan ini adalah 1) peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, 2) Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama; 3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; 4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik; 5) Peserta didik lebih mampu merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas; 6) Peserta didik mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain; 7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.

Dari tema pertama pada klas 1 Semester I misalnya,

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal rukun iman, syahadat, tauhid dan syahadat rasul, al-asma’ al-husna(al-A’had dan al-khaliq) 1.1 Menghafal enam rukun iman
1.2 Menghafal dua kalimat syahadat
1.3 Mengartikan dua kalimat syahadat
1.4 Mengenal sifat-sifat Allah (al-ahad dan al-khaliq) melalui kisah Nabi Ibrahim AS mencari Tuhannya



Maka di semester II sebaiknya adalah SKKD yang ada di kelas 4 semester II

1. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah 1.1 Mengenal Rasul dan Nabi Allah

Ini dilihat dari konten aqidahnya,bila di lihat dari konten ahklak nya,kami melihat tidakterjadi ambiguitas karena pada materi ahklak penekanan pertama yang perlu dilakukan agar murid mudah mengingat bukan di pemahaman materi tapi di aspek tingkah laku,yang menuntut seorang pendidik benar-benar bisa memperagakan apa yang ada di materinya sebelum ia menyuruh peserta didik.
Analis terhadap standart kompetensi,di SK : Membiasakan akhlak terpuji dan Menghindari akhlak tercela.
Kami menganalisis pada standar kompetensi tersebut lebih menekankan kepada pendidik untuk memberikan contoh tauladan yang baik kepada peserta didik pada saat guru memberikan materi pemebelajarannya. Tidak hanya dalam lingkup lembaga pendidikan tetapi juga pada saat di luar lembaga pendidikan tersebut. Proses pembelajaran ini disebut metode modeling (teladan) dan etika yang baik. Dalam konteks ini pendidik melakukan sesuatu sebelum menyuruh orang lain (siswanya) melakukan sesuatu itu sebagai bentuk pemodelan, sehingga orang lain (siswanya) pun akan dapat mengikuti dan mencerna dengan mudah sebagaimana yang mereka lihat dari seorang pendidik.
KD: Menghafal enam rukun iman, menghafal dua kalimat syahadat.
Pada kompetensi dasar ini tidak sesuai dengan pendekatan tematik yang lebih menekankan pada pemahaman materi daripada menghafal. Maka dari itu kami menganalisa alangkah baiknya jika pendidik menggunakan metode mengulang-ulang materi. Hal ini dilakukan untuk memperkuat bobot materi yang disamapaikan pendidik untuk mengingatkan peserta didik perihal pentingnya kandungan materi yang disampaikan tersebut, sehingga mereka dapat lebih memahami dan mengingatnya. SK : Memahami kalimat thayyibah.
Pada standar kompetensi ini peserta didik ditekankan untuk memahami beberapa kalimat thayyibah. Jadi solusi yang sesuai di sini adalah pendidik menggunakan metode media teks, yaitu dengan cara dikombinasikan dengan metode index card match (mencari jodoh kartu tanya jawab) yaitu dengan cara menuliskan pertanyaan dan jawabannya kemudian dibagikan kepada semua siswa secara acak, kemudian bagi siswa yang memperoleh pertanyaan untuk membacakannya dan bagi siswa yang memperoleh jawabannya untuk mencocokkan dengan pertanyaan yang dibacakan.
Dari pemaparan di atas kami menganalisis bahwa pendekatan pembelajaran tematik itu sesuai diterapkan untuk pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah karena dapat memberikan pemahaman peserta didik secara menyeluruh.

D. Aspek sosial
Sebagaimana kita kethui bahwa manusia adalah zoon politicon,mahluk yang tidak dapat hidup sendiri dalam hal ini manusia adalah maluk sosial keberadaan nya di manapun tmpatnya pasti akan membutuuhkan pertolongan oarng lain.
Materi aqidah ahlaq yang bertujuan untk menciptakan manusia yang sempurna,dalam arti baik perbuatannya ke pada sang kholik dan juga kepada mahluknya.maka aqidah ahlaq sangat tepat bila di ajarkan di madrasah ibtidaiyah,karena pembelajaran aqidah sejaka dini akan sangat mendukung terwujudnya cita-cita awal tadi.Apalagi dewasa kini saat nilai-nilai moralitas merosot drastis.pembeljaran aqidah tidak bisa hanaya sekedar penyampaian materi namunharus samapai dalam ruang praksis.

E. Aspek psikologi
Pembelajaran aqidah ahklaq merupakan pembelajran yang berganntung pada penalaran saja namun juga berganntung pada penjiwaan atau aspek psikis karena aqidah ahaklaq adalah menerangkan keyaqinan.jadi bila di lihat dari aspek psikologi semestinya aqidah ahklaq mamapu memberikan rasa tentram pada sisi kebatinan seorang manusia
Akan tetapi karena ini di ajarkan pada tingkat pendididkan madrasah ibtida iyyah,maka materi ini cukup untuk proses pengenalan dan penguawatan keimanan anaka dididk,tidak sampai pada penghayatan sehingga terciptanya ketenangan batin atau kematangan nilai spritualitas.

























BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tela’ah materi Aqidah Ahklaq yaitu suatu penyelidikan pada pengelompokan materi yang menjadi bahan untuk diujikan dan dievaluasi kembali kebenaran dari materi tersebut.
Pada klasifikasi materi MI sudah baik, namun ada beberapa sub bab yang perlu diperbaiki.
Materi Aqidah Ahklaq perlu diajarkan pada sekolah tingkat MI karena dengan demikian siswa akan mengerti bagaimana cara orang ber agama dan mengetahui hal-hal yang dapat di lakukan sebagai orang yang beragama.
Esensi pelajaran Aqidah Ahklaq berpengaruh di berbagai aspek penting bagi siswa.

B. Kata Penutup
Alhamdulillah, dengan segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Telaah Klasifikasi Materi Akidah Akhlak MI ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan segala kemampuan, namun penulis yakin hasilnya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu penulis harapkan khususnya kepada para pembaca.
Akhirnya penulis berdo’a semoga Telaah Klasifikasi Materi Akidah Akhlak MI ini dapat membawa manfaat dan semoga Allah SWT selalu menunjukkan kepada kita jalan yang lurus yaitu jalan orang yang diberi nikmat, bukan jalan orang-orang yang tersesat. Amin ya robbal alamin.










DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2007, Jakarta: Balai Pustaka).
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. ll, cet. l, Jakarta, Balai Pustaka, 1991
3. Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, cet. II, penerbit: Universitas Indonesia, Jakarta 1965, hal. 18.
4. Lihat, H.M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran; Tafsir Maudhi’I atas Pelbagai Persoalan Umat, Cet. II; (Bandung: Mizan, 1996),
5. Lihat, Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Falsafah al-Tarbiyyah al-Islâmiyyah, terj. oleh Hasan Langgulung, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979)
6. Lihat, Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruz, 2006)
7. Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat, Jilid I, Cet. II; (Jakarta: Bulan Bintang, 1967)
8. Siregar, Marasudin, Drs, Konsepsi Pendidikan Ibnu Khaldun:Suatu Analisa Fenomenologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999