Saturday 24 December 2011

laporan Hasil penelitian

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usia 4-6 tahun, merupakan masa peka bagi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi – fungsi fisik dan psikhis yang siap merespon stimulasi yang diberikan lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai–nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Taman Kanak–kanak adalah salah satu bentuk pendidikan di jalur formal yang menyediakan program pendidikan dini anak usia 4 sampai 6 tahun sebelum memasuki pendidikan dasar bertujuan membantu anak didik mengembangkan potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai–nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar. ( Depdiknas, 2006 )
Salah satu model pembelajaran di taman kanak – kanak adalah model pembelajaran berpusat pada minat anak dengan menggunakan area, yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk memilih / melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Area merupakan tempat anak melakukukan kegiatan belajar / bermain. Kegiatan di area IPA misalnya, anak diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk bereksplorasi terhadap alam sekitar dengan mengadakan berbagai macam percobaan sederhana. Di area matematika diarahkan agar anak dapat mengenal berbagai macam cara belajar berhitung, seperti mengenal angka, mengklasifikasi, dan membandingkan. Di Area baca tulis diarahkan agar anak dapat mengenal bentuk gambar maupun tulisan melalui buku – buku dengan variasi gambar dan tulisan serta berbagai alat permainan lainnya . Agar proses pembelajaran berjalan dengan menarik dan menyenangkan, guru dituntut kreatifitas dan inovasi yang tinggi dalam menyediakan maupun menggunakan alat peraga..
Sejalan dengan hal tersebut salah satu faktor yang perlu diperhatikan guru adalah mengenai alat peraga / bermain yang digunakan dalam proses belajar mengajar agar menarik perhatian dan minat anak, merangsang tumbuhnya pengertian , menciptakan situasi belajar yang menyenangkan bagi anak, terutama pada pengembangan kognitif dan pengembangan bahasa anak, namun demikian kenyataan yang terjadi di lapangan , kebanyakan guru masih belum optimal dalam membuat alat peraga yang menarik dan mampu memanfaatkannya untuk proses pembelajaran sehingga anak kurang tertarik dan kurang antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar, hal ini berdampak anak akan mengalami verbalisme dan hasil kegiatan belajar mengajar kurang sesuai dengan yang diharapkan.
Merujuk pada pemikiran di atas maka penulis tertarik membuat karya tulis dengan judul : “ Alat Peraga Tempat Pot Multiguna Mendukung Keberhasilan Proses Belajar Mengajar Kognitif dan Kemampuan Bahasa di Taman Kanak – kanak.


B. Ruang Lingkup
Dalam tulisan ini akan penulis sajikan pelaksaan kegiatan sebagai berikut :
1. Pembuatan alat peraga tempat pot multiguna, yang meliputi bahan dan alat yang digunakan, cara membuatnya, dan langkah – langkah penggunaan alat peraga.
2. Menyusun kegiatan dan indikator yang pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan alat peraga tempat pot multiguna di area.
3. Strategi / teknik penyajian alat peraga tempat pot multiguna sesuai dengan kegiatan di area.
4. Penilaian Proses Hasil Pembelajaran. Pada bagian ini penulis akan membuat rencana penilaian hasil belajar, yang meliputi : indikator – indikator keberhasilan belajar siswa, teknik penilaian, alat penilaian.
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Mengkondisikan proses belajar mengajar kognitif dan kemampuan bahasa lebih sistematis dengan menggunakan alat peraga tempat pot multiguna.
b. Agar anak tertarik dan senang dengan kegiatan PBM yang diberikan guru.
c. Anak memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk terhadap alam mengadakan berbagai macam percobaan sederhana, mengenal berbagai macam cara belajar matematika, mengenal bentuk gambar maupun tulisan dalam situasi yang menyenangkan.
d. Anak dapat berfikir logis, sistematis sejak dini melalui pengamatan dan percobaan dengan alat peraga tempat pot multiguna.
e. Anak berani mengemukakan pendapat dan bicara lancar dengan bahasanya sendiri.
2. Manfaat
a. Melatih anak berpikir sistematis sedini mungkin dengan menggunakan alat peraga tempat pot multiguna.
b. Dengan alat peraga tempat pot multiguna dapat digunakan untuk mengembangkan aspek sains sederhana. Contoh : Mengadakan percobaan sederhana ( mencampur warna, memasukkan benda ke air, proses pertumbuhan tanaman ), melatih dan mengamati urutan peristiwa, menimbang benda – benda.
c. Dengan alat peraga tempat pot multiguna dapat digunakan untuk mengenal berbagai macam cara belajar matematika sedehana, Contoh : Membilang dengan benda – benda, mengitung statistika, konsep sama tidak sama, mengenal pola
d. Dengan alat peraga tempat pot multiguna dapat digunakan untuk mengenal bentuk gambar maupun tulisan, Contoh : menghubungkan gambar dengan tulisan, mendengarkan dan menceritakan kembali isi cerita yang sudah diceritakan oleh guru.
e. Dapat memusatkan perhatian anak pada PBM.
f. Menyenangkan anak karena ada unsur mengeksplorasi diri dan kreatifitas sesuai dengan minat.

D. Definisi Istilah
1. Pengertian alat peraga
Alat peraga merupakan kelengkapan yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan di Taman Kanak – kanak. Alat peraga yang dimaksud adalah semua benda dan alat yang bergerak maupun tidak bergerak yang dipergunakan untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, bermain dan bekerja di sekolah agar dapat berlangsung dengan teratur, efektif, dan efesien sehingga tujuan TK dapat tercapai ( Depdiknas 2006 )
2. Alat peraga tempat pot multiguna
Alat peraga berbentuk tempat pot yang dipergunakan untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar serta dapat digunakan mencakup lebih dari satu bidang pengembangan, indikator dan di berbagai area.
3. Pengembangan Kognitif
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam – macam alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu, kemampuan memilah dan mengelompokkan dan persiapan pengembangan kemampuan berfikir teliti.
4. Pengembangan Berbahasa
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, berkomunikasi secara efektif, dan membangkitkan minat anak untuk berbahasa Indonesia


BAB II
LAPORAN KEGITAN YANG DILAKUKAN

A. Penyusunan Program Pembelajaran.
1. Pembuatan alat peraga tempat pot multiguna
Alat / bahan :


Gambar 1
Alat dan bahan


a. Tempat pot yang telah dimodifikasi bongkar pasang.
b. Pot kecil sebanyak 50 buah
c. Botol bekas air mineral / Toples kecil sebanyak 9 buah
d. Selang infuse
e. Tutup toples bekas sebanyak 2 buah
f. Cat berbagai biru, kuning, merah
g. Kain flannel
h. Prolon kecil
i. Tanah / kapas
j. Biji – bijian ( kacang hijau, jagung, kacang tanah ) / kerikil
k. Pewarna makanan yang tidak membahayakan ( biru, merah, kuning )
l. Gabus
m. Kayu
n. Air
o. Pias – pais angka / huruf / kata
p. Boneka / wayang
Cara membuat :
Contoh : Kegiatan mencampur warna ( kognitif 9 )
a. Siapkan 9 botol bekas air mineral 1liter yang telah dipotong bagian tengah atau toples plasti kecil.
b. Bagian bawah 6 botol bekas air mineral 1liter / toples plasti kecil dilubangi kanan kiri seukuran selang infuse.
c. Masukkan selang infuse ke dalam lubang , kemudian di lem alteko agar menutup sela – sela lubang sehingga tidak bocor.
d. Letakkan 9 botol bekas air mineral 1liter / toples plasti kecil pada tempat pot yang telah dimodifikasi, lalu rangkaikan selang - selang tadi menjadi rangkaian pararel ke bawah.
e. Alat peraga siap digunakan untuk percobaan mencampur warna.
Untuk dipergunakan pada proses pembelajaran pada kegiatan dan indikator yang lain alat peraga pot multiguna dapat dimodifikasi bongkar pasang sesuai dengan kebutuhan.
2. Penyusunan kegiatan dan indikator yang anak yang diharapkan.
Di bawah ini akan penulis tampilkan kegiatan dan indikator yang diharapkan tercapai yang pelaksanaannya dilakukan dengan alat peraga multiguna di beberapa area .
a. Di area IPA
1. Kegiatan :
a. Mencampur warna
b. Benda – benda dimasukkan ke dalam air ( tenggelam, melayang, terapung )
c. Proses pertumbuhan tanaman
d. Menimbang dengan benda – benda
2. Indikator :
a. Kognitif ( 6 ) : menyebutkan dan menceritakan perbedaan dua buah benda.
b. Kognitif ( 9 ) : Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika : warna dicampur, proses pertumbuhan tananam, balon ditiup lalu dilepaskan, benda dimasukkan ke dalam air (tenggelam, melayang, terapung ), benda – benda dijatuhkan, benda – benda didekatkan dengan magnit, mengamati benda dengan kaca pembesar,macam– macam rasa, mencium macam – macam bau, mendengar macam – macam bunyi.
c. Kognitif ( 22 ) : Mengukur panjang dengan langkah, jengkal, lidi, ranting, penggaris, meteran, dll.
d. Kognitif ( 23 ) : Membedakan berat benda dengan timbangan ( buatan atau sebenarnya )
e. Kognitif ( 24 ) : Mengisi dan menyebut kan isi wadah ( 1 gelas, 1 botol dll ) dengan air, pasir, biji – bijian, beras dll.
b. Di area Matematika
1. Kegiatan :
a. Pengenalan warna
b. Membilang dengan benda – benda.
c. Menghitung statistika
d. Menyusun pola
e. Konsep sama dan tidak sama
2. Indikator :
a. Kognitif ( 1 ) : Mengelompokkan benda dengan berbagai cara menurut ciri – ciri tertentu. Misal : menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll.
b. Kognitif ( 13 ) : Membilang ( mengenal konsep bilangan dengan benda – benda ) sampai dengan 10.
c. Kognitif ( 16 ) : Membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.
d. Kognitif ( 29 ) : Anak dapat memahami konsep matematika sederhana.
e. Kognitif ( 31 ) : Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk lebih dari 3 pola yang berurutan. Misal merah, putih, biru, merah, putih, biru, merah, …, …
c. Di area Baca Tulis
1. Kegiatan :
a. Sandiwara Boneka / Wayang
b. Bercerita dengan kain planel
c. Memasangkan lambang bilangan dengan benda – benda sampai dengan 10
d. Menghubungkan tulisan dengan gambar
2. Indikator :
a. Bahasa ( 5 ) : Mendengarkan dan menceritakan kembali isi cerita secara urut.
b. Kognitif ( 15 ) : Menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan benda – benda sampai dengan 10 ( anak tidak disuruh menulis
c. Bahasa ( 16 ) : Menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya.
B. Pelaksanaan Program Pembelajaran
Seperti yang sudah penulis jelaskan di atas bahwa untuk penggunaan alat peraga tempat pot multiguna diintegrasikan dengan PBM sehari – hari yang dalam persiapannya tertulis dalam Satuan Kegiatan Harian. Oleh karena itu alat peraga ini dipergunakan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai dengan alokasi waktu yang dibutuhkan. Juga dapat digunakan mencakup lebih dari satu bidang pengembangan, indikator dan di berbagai area.
Adapun strategi / teknik pelaksanaan penggunaan alat peraga tempat pot multiguna menggunakan teknik pendekatan bermain sambil belajar sesuai dengan karakteristik anak Di samping itu dengan model pembelajaran berpusat pada minat dengan menggunakan area diharapkan anak secara individual dapat mengaktualisasi diri bermain dengan alat peraga tersebut.
Langkah – langkah penggunaan alat peraga tempat pot multiguna adalah sebagai berikut :
1. Di area IPA
a. Mencampur warna

Gambar 2
Percobaan mencampur warna





Gambar 3
Hasil percobaan mencampur warna


Langkah penggunaan :
1. Siapkan cairan warna dasar biru , kuning , merah dalam botol bekas air mineral.
2. Pastikan selang infuse dalam keadaan menutup aliran air.
3. Tuangkan warna biru dan kuning ke dalam 2 botol bekas air mineral 1liter / toples plastik kecil yang paling atas.
4. Buka satu selang infuse yang akan dialiri warna biru dan satu selang infuse yang akan dialiri warna kuning yang akan ditampung botol bekas air mineral 1liter / toples plastik kecil di tengah sehingga warna biru dan kuning bercampur jadi satu
5. Amati perubahan warna yang terjadi.
6. Demikian pula dengan warna biru dengan merah, warna kuning dengan merah, setelah bercampur amati pula perubahan warna yang terjadi. Begitu seterusnya.

b. Benda dimasukkan ke dalam air (tenggelam, melayang, terapung )
Langkah penggunaan :
1. Letakkan 3 botol bekas air mineral 1liter yang telah dipotong bagian tengah / toples plasti kecil pada tempat pot yang telah dimodifikasi.
2. Tuangkan ke dalam 3 botol bekas air mineral 1liter / toples plastik kecil yang telah di pasang.
3. Masukkan batu, gabus, kayuke dalam air tersebut ke masing – masing botol air , lalu amati apa yang terjadi
c. Proses pertumbuhan tanaman



Gambar 4
Proses pertumbuhan tanaman


Langkah penggunaan :
1. Siapkan tempat pot multiguna, pot, tanah / kapas.
2. Siapkan pula biji kacang hijau, gabah padi, biji jagung dsb.
3. Masukkan tanah / kapas ke dalam pot jangal lupa diberi sedikit air supaya basah.
4. Tanam biji – biji tersebut pada pot yang telah diberi tanah / kapas.
5. Letakkan pot – pot tersebut pada tempat pot multiguna.
6. Amati pertumbuhan tanaman setiap hari.
7. Ukur masing – masing pertumbuhan tanaman tersebut dengan penggaris untuk mengetahui berapa perkembangan masing – masing tumbuhan.
8. Amati pertumbuhannya , berbeda atau sama ?
d. Menimbang dengan benda – benda

Gambar 6
Timbangan buatan


Gambar 7
Menimbang benda – benda


Langkah penggunaan :
1. Ubah tempat pot menjadi timbangan buatan.
2. Gantungkan tutup toples bekas yang diberi tali pada kedua ujung ruas timbangan.
3. Letakkan batu ke salah tutup toples bekas yang diberi tali , letakkan pula balok kayu ke tempat yang satunya lagi.
4. Amati apa yang terjadi.
Percobaan di atas usahakan dapat dilaksanakan oleh anak secara bergantian sehingga anak akan menemukan sendiri jawabannya. Guru bertindak sebagai fasilitator.
2. Di Area Matematika
a. Pengenalan warna & membilang dengan benda benda


Gambar 8
Pengenalan warna & membilang dengan
Benda - benda


b. Menghitung statistika


Gambar 9
Menghitung statistika

c. Menyusun pola , konsep sama dan tidak sama


Gambar 10
Menyusun pola, konsep sama dan tidak sama

Langkah penggunaan :
1. Untuk kegiatan pengenalan warna , anak diberi tugas memasang pot warna ke masing – masing ring tempat pot sesuai dengan warnanya sambil menyebutkan warna tersebut.
2. Untuk kegiatan membilang dengan benda – benda ( kerikil, manik – manik, biji – bijian ) , pasang pot di tempat pot sesuai dengan warnanya. Anak diberi tugas membilang angka sambil mengisi pot tesebut dengan benda – benda sesuai dengan tugas guru, misal setiap pot diisi lima, lima.
3. Untuk kegiatan menghitung statistika, pasang pot di tempat pot sesuai dengan warnanya. Anak berbaris berbanjar , masing – masing anak diberi benda ( kerikil, manik – manik, biji – bijian ), kemudian secara bergiliran anak di beri tugas untuk memasukkan benda tersebut ke dalam salah satu pot sesuai dengan warna yang disukainya. Hitung berapa anak yang menyukai warna biru, warna kuning, warna merah, warna hijau, warna orange, warna ungu.
4. Untuk kegiatan menyusun pola, anak diberi tugas menyusun pot di tempat pot, misal : dengan pola satu satu seperti biru, merah, biru, merah, …, …. , dengan pola dua dua seperti kuning – kuning, merah – merah, …. ….., ….. ……
5. untuk kegiatan konsep sama dan tidak , anak diberi tugas memasang dua warna pot dengan jumlah yang sama atau jumlah yang tidak sama, contoh yang sama : pasang 3 pot merah dan 3 pot kuning. Sedangkan yang tidak sama : pasang 6 pot biru dan 4 pot merah.
3. Di Area Baca Tulis
a. Sandiwara boneka / wayang


Gambar 11
Tempat pot
dibuat panggung boneka/wayang



Gambar 12
Dongeng Gajah dan Harimau







b. Bercerita dengan kain planel, Menghubungkan angka / tulisan dengan gambar pada kain planel.


Gambar 13
Bercerita dengan kain planel
Menghubungkan angka / tulisan dengan gambar pada kain planel.

Langkah penggunaan :
1. Untuk kegiatan sandiwara boneka / wayang, Pasang layar kain planel pada tempat sehingga menyerupai panggung wayang. Guru maupun anak dapat membawakan cerita dengan menggunakan boneka maupun wayang ( bentuk binatang atau orang ) dari balik layaknya dalang wayang golek.
2. Untuk kegiatan bercerita dengan kain planel, Pasang layar kain planel pada tempat sehingga menyerupai panggung wayang. Guru maupun anak dapat membawakan cerita dengan cara menempelkan gambar yang akan diceritakan pada kain planel, kemudian menceritakan gambar – gambar tersebut secara urut.
3. Untuk kegiatan menghubungkan angka dengan gambar, Pasang layar kain planel pada tempat sehingga menyerupai panggung wayang. Guru maupun anak dapat melakukan kegiatan dengan cara menempelkan hubungan angka dengan gambar, misal gambar
dengan 3
4. Untuk kegiatan menghubungkan tulisan dengan gambar, Pasang layar kain planel pada tempat sehingga menyerupai panggung wayang. Guru maupun anak dapat melakukan kegiatan dengan cara menempelkan hubungan angka dengan gambar, misal gambar
dengan topi

Pada kegiatan di area berhitung di atas usahakan dapat dilaksanakan oleh anak secara bergantian sehingga anak akan menemukan sendiri jawabannya. Sedang kegiatan di area baca tulis anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat dengan bahasanya sendiri. Guru bertindak sebagai fasilitator. Penggunaan alat peraga tempat pot multiguna ini sebaiknya dilaksanakan pada PMB di kegiatan inti.
C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Proses penilaian dilaksanakan secara kontingu dan berkesinambungan pada waktu proses belajar mengajar berlangsung di kelompok B TK Negeri Cempaka Jaya Pekalongan dengan subyek penilaian anak didik sebanyak 26 anak, terdiri dari 13 anak perempuan dan 13 anak laki dengan menggunakan cara pengamatan langsung dan pencatatan langsung. Adalah aspek yang dinilai adalah :
1. Respon anak pada waktu mengikuti proses belajar mengajar berlangsung.
2. Unjuk kerja anak dengan bukti kemampuan anak menggunakan alat peraga pot multiguna pada saat kegiatan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai.
3. Keberanian dan kemampuan mengeluarkan pendapat dengan bahasanya sendiri secara sederhana dan sistematis.
Penilaian tersebut secara terus menerus sesuai dengan kegiatan dan indikator yang ada dalam rencana harian ( SKH ) . Nilai tersebut kemudian dicatat untuk direkap hasil proses belajar mengajar menggunakan alat peraga multiguna di area IPA, area berhitung, dan area baca tulis sesuai dengan indikator yang ingin dicapai anak pada semester II kelompok B TK Negeri Cempaka Jaya Tahun Pelajaran 2006/2007.
Standar penilaian yang dipergunakan adalah kualitatif ( baik, cukup, kurang ) dengan lambang lingkaran hitam ( o ) untuk kategori baik, ceklis (V) untuk kategori cukup dan lingkaran ( O ) untuk kategori kurang.







BAB III
LAPORAN HASIL

Berdasarkan dengan laporan kegiatan yang telah diuraikan di atas bahwa alat peraga pot multiguna ini dapat mendukung keberhasilan proses belajar mengajar kognitif dan kemampuan berbahasa. Adapum bukti keberhasilan alat peraga tersebut dapat penulis laporkan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan penggunaan alat peraga tempat pot multiguna sudah dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2006/2007.
b. Penggunaan alat peraga tempat pot multiguna telah diterapkan untuk berbagai macam kegiatan dan indikator, serta untuk kegiatan / bermain di berbagai area.
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan percobaan mencampur warna. Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 20 anak, C = 5 anak, K = 1 anak.
2. Kegiatan benda dimasukkan ke dalam air. Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 22 anak, C = 4 anak, K = 0 anak.
3. Kegiatan proses pertumbuhan tanaman. Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 20 anak, C = 4 anak, K = 2 anak.
4. Kegiatan menimbang benda - benda. Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 21 anak, C = 4 anak, K = 1 anak.
5. Kegiatan pengenalan warna. Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 23 anak, C = 3 anak, K = 0 anak.
6. Kegiatan membilang dengan benda benda. Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 20 anak, C = 4 anak, K = 2 anak.
7. Kegiatan menghitung statistika. Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 22 anak, C = 4 anak, K = 0 anak.
8. Kegiatan menyusun pola . Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 18 anak, C = 6 anak, K = 2 anak.
9. Kegiatan konsep sama dan tidak sama.. Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 19 anak, C = 5 anak, K = 2 anak.
10. Kegiatan sandiwara boneka/wayang . Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 20 anak, C = 5 anak, K = 1 anak.
11. Kegiatan bercerita dengan kain planel . Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 20 anak, C = 4 anak, K = 2 anak.
12. Kegiatan menghubungkan angka/tulisan dengan gambar. Penilaian hasil belajar anak adalah hasil B = 18 anak, C = 5 anak, K = 3 anak.
Dari hasil penilaian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat peraga pot multiguna dapat mendukung keberhasilan proses belajar mengajar kognitif dan kemampuan berbahasa.








BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mencermati hasil kegiatan yang telah dilaksanakan melalui alat peraga pot multiguna selama semester II ( kurang lebih 6 bulan ) di Kelompok B TK Negeri Cempaka Jaya Pekalongan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa strategi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pot multiguna dalam pembelajaran berpusat pada minat anak di area ternyata mampu mendukung keberhasilan proses belajar mengajar kognitif dan kemampuan berbahasa.
2. Dengan penggunaan alat peraga pot multiguna merasa senang dan tertarik sehingga meningkatkan motivasi belajar anak.
3. Dengan alat peraga pot multiguna anak dapat melakukan berbagai macam percobaan sederhana, mengenal berbagai macam cara belajar matematika, mengenal bentuk gambar maupun tulisan dalam situasi yang menyenangkan.
4. Proses belajar mengajar perlu selalu ditingkatkan dengan inovasi dan kreasi baru, sehingga tidak monoton dan membosankan baik bagi guru sendiri maupun bagi anak.



B. Saran
Bertolak dari kesimpulan di atas , disarankan kepada :
1. Bagi guru :
a. Para guru hendaknya dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam membuat alat peraga yang menarik dan menyenangkan
b. Guru dalam menyajikan kegiatan bermain di area diupayakan menggunakan alat peraga agar pembelajaran menarik dan menyenangkan sehingga dapat dipahami dengan baik dan benar oleh anak.
c. Melatih keberanian anak untuk bertanya dan menyampaikan pendapat Guru harus terus menerus memberikan rangsangan dan dorongan kepada anak untuk aktif menyampaikan pendapat.
d. Guru melibatkan secara aktif kepada anak untuk mencoba melakukan percobaan sederhana , maupun kegiatan lain dengan menggunakan alat peraga
2. Bagi kepala sekolah
Hendaknya mendukung dan mendorong para guru untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi guru dalam membuat alat peraga edukatif yang lebih baik sehingga dapat digunakan sebagai cara menarik perhatian dan minat anak, merangsang tumbuhnya pengertian , menciptakan situasi belajar yang menyenangkan bagi anak. Di samping itu diharapkan memberikan fasilitas yang dibutuhkan guru untuk keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga edukatif yang multiguna.



DAFTAR PUSTAKA

Rahman, 2005. Pendidikan Anak Usia Dini ,Yogyakarta, PGTKI Press.

Depdiknas, 2006. Panduan Pengelolaan Taman Kanak – Kanak , Jakarta, Depdiknas

Depdiknas, 2006. Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Alat Peraga di Taman Kanak – Kanak , Jakarta, Depdiknas.

Depdiknas, 2006. Pedoman Pembelajaran di Taman Kanak – Kanak , Jakarta, Depdiknas.

…………, 2003. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta.

No comments:

Post a Comment