Thursday 9 June 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEBERHASILAN SISWA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Guna menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan sesuai standard kompetensi lulusan, diperlukan pengembangan pembelajaran untuk setiap kompetensi secara sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery learning).
Pada pendidikan menengah umum, di samping buku-buku teks, juga dikenalkan adanya lembar-lembar pembelajaran (instructional sheet) dengan nama yang bermacam-macam, antara lain: lembar tugas (job sheet), lembar kerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan bahan ajar lainnya baik cetak maupun non-cetak. Semua bahan yang digunakan untuk mendukung proses belajar itu disebut sebagai bahan ajar (teaching material).
B. RUMUSAN MASALAH.
a. Apa sajakah faktor penghambat pembelajaran?
b. Apa sajakah perencanaan pembelajaran yang sebaiknya dikembangkan oleh seorang guru?
c. Faktor apa sajakah yang menentukan keberhasilan siswa dalam belajar?
C. TUJUAN PENULISAN.
a. Memenuhi tugas kelompok mata kuliyah Psikologi pendidikan.
b. Memberikan wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor penentu keberhasilan siswa dalam pembelajaran.
c. Memberikan pengetahuan terhadap perencanaan pembelajaran yang sebaiknya dikembangkan oleh seorang guru guna menuju keberhasilan siswa dalam pembelajaran.





BAB II
PEMBAHASAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEBERHASILAN SISWA
A. Faktor penghambat perencanaan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran merupakan pedoman yang digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan dan menyajikan bahan pembelajaran, atau aktivitas kerja guru dan siswanya. Guru diharapkan merencanakan dan menyampaikan pengajaran, karena semua itu memudahkan siswa dalam belajar.
Hadari Nawawi berpendapat bahwa :
Perencanaan berarti menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.
Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai. Perencanaan berkaitan dengan penentuan dengan apa yang akan dilakukan, perencanaan mendahului pelaksanaan karena perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.
Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membantu, membimbing, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.
Dari pengertian di atas, maka perencanaan pengajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, menggunakan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan pembelajaran merupakan proses yang sebaiknya dikembangkan oleh guru meliputi :

1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran pada umumnya dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif dan psikomotor. Domain kognitif mencakup tujuan yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan dan kemampuan intelektual. Domain afektif mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan sikap, nilai, perasaan dan minat. Domain psikomotor mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan manipulasi dan kemampuan gerak (motor).
Merumuskan tujuan pembelajaran bukan sekedar membuat suatu tujuan. Tetapi harus dirumuskan berdasarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Selain itu, tujuan pembelajaran dijabarkan dari kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum.
2. Pengorganisasian Materi
Pengorganisasian materi pengajaran bertujuan untuk menetapkan pokok-pokok materi yang akan diajarkan dengan membuat ringkasan. Setiap pokok materi harus selalu disesuaikan dengan tujuan instruksional. Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan atau perkembangan siswa pada umumnya, terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan, serta mencakup hal-hal yang bersifat faktual ataupun konseptual.
Untuk mendapat kemudahan dalam mengajarkan materi, sebaiknya guru mengidentifikasi jenis-jenis mater yang harus dipelajari siswa. Hal ini disebabkan karena setiap jenis materi apakah termasuk fakta, konsep, prinsip dan prosedur, memerlukan strategi, metode dan media pembelajaran yang berbeda-beda.
3. Pemilihan Metode
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan metode secara akurat guru akan mampu mencapai tujuan instruksional.
Tardif berpendapat bahwa:
Metode mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi kepada siswa.
Dalam pemilihan metode mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu anak didik, tujuan, situasi, fasilitas dan guru. Karena itu, guru harus kreatif dalam pemilihan metode yang tepat dalam setiap kegiatan belajar mengajar.
4. Pemilihan Media/ Sumber Belajar
Media/sumber belajar merupakan sarana untuk membantu proses belajar siswa. Pendidikan yang berkualitas menuntut dukungan pemilihan sumber belajar serta alat bantu yang memadai berupa buku yang memungkinkan siswa memperoleh bahan yang luas untuk mempermudah dalam penerimaan pelajaran.
Sarana dan sumber belajar yang memadai akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk menunjang efektivitas dan kreativitas belajar siswa.
5. Menentukan Bentuk Prosedur Penilaian Hasil Belajar
Upaya untuk menentukan bentuk prosedur penilaian hasil belajar adalah dengan pengukuran kemajuan belajar siswa. Mengukur dan menilai sampai seberapa dalam penguasaan siswa terhadap pelajaran. Dalam hal ini melakukan evaluasi kepada siswa yang meliputi beberapa tes diantaranya tes lisan, tes tulis dan tes perbuatan. Dari hasil evaluasi inilah dapat dilakukan pengukuran terhadap tujuan pembelajaran yang telah dibuat, apakah tujuan tersebut telah dicapai atau tidak.
6. Menentukan Langkah-Langkah Pembelajaran
Peningkatan kualitas pendidikan erat kaitannya dengan penentuan langkah-langkah pembelajaran sesuai kurikulum serta proses belajar yang akan dilaksanakan. Hal tersebut meliputi pengelolaan Lembaga Penyelenggaraan Pendidikan, mengembangkan program pendidikan dan pengajaran dalam bentuk penetapan kurikulum serta proses kegiatan belajar, proses pembelajaran yang memperhatikan unsur keterampilan, pengadaan dan pengembangan tenaga pengajar, pendidikan dan pengarahan kepada peserta didik di bidang keterampilan, pengadaan dan penataan sarana serta fasilitas pendidikan, proses sistem penilaian program dari unsur keterampilan siswa.
7. Menetapkan Alokasi Waktu dalam Penyampaian Pokok Bahasan Kepada Siswa
Sebelum seorang guru mengajar, maka sebaiknya guru membuat jadwal untuk menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada jam pelajaran di kelas. Kesesuaian waktu yang ditetapkan dengan baik akan turut menentukan tercapainya tujuan pembelajaran.
Dalam hal menetapkan alokasi waktu harus memperhatikan kesukaran materi, luas, ruang lingkup atau cakupan materi serta tingkat pentingnya materi yang dipelajari.
8. Penyajian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Secara Tertulis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan persiapan guru mengajar untuk tiap pertemuan-pertemuan. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar lebih efektif dan efisien. Sebelum melaksanakan pengajaran, guru harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP berfungsi sebagai skenario proses pembelajaran agar lebih mempermudah, dan menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih terarah pada tujuan pembelajaran.
B. Hambatan Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran erat kaitannya dengan penciptaan lingkungan yang memungkinkan siswa belajar secara aktif, pengembangan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa, penyesuaian dengan rencana kegiatan dan pengelolaan kelas. Proses belajar mengajar harus berorientasi kepada lingkungan tanpa mengabaikan prinsip-prinsip kepribadian, dan hasil pendidikan harus bermanfaat dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil dari proses apabila peserta didik terlibat secara aktif baik fisik maupun mental dalam proses belajar mengajar.
Adapun beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu:
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari sehingga usaha tersebut memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar. Kegiatan ini dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang akan dipelajarinya. Pra pembelajaran ini juga dapat dilakukan oleh guru dengan memperhatikan kehadiran, kerapian, ketertiban dan perlengkapan pelajaran siswa.
2. Kemampuan Menguasai Pelajaran
Guru harus mampu menguasai bahan atau materi yang akan diajarkan kepada siswa agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Rincian materi harus memperjelas dan relevan dengan tema atau pokok bahasan yang akan diajarkan dan harus mempunyai nilai aplikasi yang tinggi.
3. Kemampuan Memberi Penjelasan
Kemampuan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematika untuk menunjukkan hubungan yang satu dengan yang lain. Tujuan memberikan penjelasan yaitu membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum, dalil, fakta, dan prinsip secara objektif dan bernalar.
4. Kemampuan Menggunakan Metode Pengajaran
Dalam menggunakan metode pengajaran, guru sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas juga jumlah siswa yang ada di dalam kelas. Metode yang direncanakan harus melibatkan aktivitas siswa dalam proses berupa observasi keterampilan kegiatan keahlian siswa proses belajar mengajar secara terkombinasi.
Beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen, simulasi, kerja kelompok, karya wisata dan sosio drama.
5. Kemampuan Memanfaatkan Media Pengajaran
Dalam proses belajar mengajar media sangat dibutuhkan karena bila dalam kegiatan pengajaran, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Jadi dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu yang dapat disajikan sebagai penyalur pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarangan menurut kehendak hati guru tetapi harus memperhatikan dan menyesuaikan antara media yang digunakan dengan tujuan pembelajaran.
Dalam menggunakan media pengajaran guru hendaknya memperhatikan syarat umum di bawah ini :
1. Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
2. Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.
3. Media pengajaran harus sesuai dengan kondisi individu siswa.
4. Kemampuan Bertanya dan Menanggapi Respon Siswa.
Dalam proses belajar mengajar, bertanya merupakan keterampilan yang sangat penting dimiliki. Sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak yang positif terhadap siswa.
Pertanyaan yang diberikan hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa yang penyampaiannya sedapat mungkin dengan bahasa yang mudah dipahami. Usahakan agar tidak menimbulkan rasa takut atau segan kepada siswa yang dapat mempengaruhi jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Sebaiknya pertanyaan yang diberikan berkesan agar siswa tidak merasa tertekan dan berani untuk menjawab pertanyaannya.


6. Kemampuan Melibatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Mengajar adalah upaya dalam memberi perangsang (stimulus), bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.
Peran aktif dari siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tercapai tujuan instruksional. Guru diharapkan mampu untuk menyiapkan kondisi psikologis siswa dalam pembelajaran agar dapat tenang dalam menerima pelajaran yang diberikan.
7. Kemampuan Menggunakan Waktu yang Efisien
Salah satu hambatan yang sering dialami dalam mengajar adalah soal waktu. Seringkali seseorang mengajar tidak dapat mengendalikan waktu. Akibatnya bisa terjadi bahan pelajaran sudah selesai, namun waktu masih panjang. Atau sebaliknya, waktu sudah habis, bahan belum tuntas. Hal ini membawa pengaruh terhadap proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Sebab itu, diperlukan tenaga pengajar yang mampu untuk membuat pengaturan waktu yang akurat dan efektif.
Pengaturan waktu dikatakan baik apabila ada kesesuaian antara waktu yang digunakan sebagai materi pelajaran. Materi yang cukup sulit tentu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada materi yang cukup mudah, begitu pun dengan materi pelajaran yang membutuhkan praktek di laboratorium dan yang tidak membutuhkan praktek.
8. Kemampuan Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Usaha guru dalam mengakhiri kegiatan pelajaran dapat dilakukan guru dengan meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan. Selain itu, mengakhiri pelajaran ini dapat berupa saran-saran misalnya meminta siswa untuk mempelajari kembali di rumah tentang bahan yang baru saja dipelajari.
C. Faktor penentu keberhasilan siswa
1. Faktor Internal
a. Biologis
1) Kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir; meliputi keadaan otak, panca indera, anggota tubuh.
2) Kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain pola makan dan minum, olahraga teratur serta cukup istirahat/tidur.
b. Intelegensi
Faktor intelegensi besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak. Gardner, dalam teori Multiple Intellegence-nya menyatakan bahwa intelegensi memiliki 8 dimensi, yaitu:
1) Linguistik
2) Musik
3) Matematik logis
4) Visual spesial
5) Kinestetik fisik
6) Interpersonal
7) Intrapersonal
8) Naturalistik
c. Psikologis
Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil.
d. Minat, Motivasi, dan Bakat
1) Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan.
2) Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak sendiri ataupun dari luar. Motivasi inilah yang menurut saya yang paling dominan dalam menentukan siswa akan berhasil dalam belajar atau tidak. Peran guru, orang tua, dan lingkungan masyarakat sangat sangat signifikan dalam membangkitkan motivasi ini.
3) Bakat, bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu bidang.
e. Cara belajar
Meliputi teknik belajar, bagaimana bentuk catatan di buku, pengaturan waktu, tempat serta fasilitas belajar.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang tenang dan damai, adanya motivasi dan perhatian orangtua terhadap perkembangan belajar anak-anaknya akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa.
b. Lingkungan Sekolah
Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar siswa di sekolah meliputi pendekatan dan metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, pelajaran, tata tertib yang ditegakkan secara konsekwen dan konsisten, juga sarana dan prasarana yang tersedia.
c. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan masyarakat yang berpendidikan dan bermoral baik sangat mendukung keberhasilan siswa dalam belajar.
Sebagai penutup, tulisan ini bukan semata-mata merupakan bentuk pembelaan diri guru, melainkan lebih bertujuan untuk membangkitkan kesadaran kita semua bahwa pendidikan sesungguhnya merupakan hal yang kompleks yang menjadi tanggung jawab kita bersama dan salah satu solusi mereduksi permasalahan edukasi di negeri ini adalah mengoptimalkan sinergi antara pihak sekolah dengan keluarga dan masyarakat dimana siswa tinggal.


















BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perencanaan pembelajaran merupakan pedoman yang digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan dan menyajikan bahan pembelajaran, atau aktivitas kerja guru dan siswanya. Guru diharapkan merencanakan dan menyampaikan pengajaran, karena semua itu memudahkan siswa dalam belajar.
Perencanaan pembelajaran merupakan proses yang sebaiknya dikembangkan oleh guru meliputi :
1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
2. Pengorganisasian Materi
3. Pemilihan Metode
4. Pemilihan Media/ Sumber Belajar
5. Menentukan Bentuk Prosedur Penilaian Hasil Belajar
6. Menentukan Langkah-Langkah Pembelajaran
7. Menetapkan Alokasi Waktu dalam Penyampaian Pokok Bahasan Kepada Siswa
8. Penyajian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Secara Tertulis
Adapun beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu:
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
2. Kemampuan Menguasai Pelajaran
3. Kemampuan Memberi Penjelasan
4. Kemampuan Menggunakan Metode Pengajaran
5. Kemampuan Memanfaatkan Media Pengajaran
6. Kemampuan Melibatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran
7. Kemampuan Menggunakan Waktu yang Efisien
8. Kemampuan Menutup Pelajaran
Faktor penentu keberhasilan siswa antara lain adalah dari factor internal dan ekternal sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

B. SARAN DAN HARAPAN
Dalam makalah ini tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan, baik dalam segi penulisan dan bahasa yang kita gunakan. Maka kami sebagai manusia biasa meminta kepada para pembaca agar tidak enggan memberikan saran dan kritik yang tentunya bisa menambah kemajuan kami dalam hal menuntut ilmu pengetahuan. Semoga makalah ini menambah wawasan bagi para pembaca dan semoga bermanfaat bagi kita semua.



















DAFTAR PUSTAKA
1. Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Cet. I
2. R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1997)
3. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Cet. XII; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007)
4. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cet. II; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006).
5. Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Cet. II; Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007)
6. Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran. (Cet. I; Jakarta: Ciputat Pers, 2002)
7. Muhammad Ali, Guru dan Proses Belajar Mengajar, (Cet. XII; Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2004)











MAKALAH
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEBERHASILAN SISWA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliyah
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu
Mufid, M.Ag.



Disusun oleh :
Kelompok IX
Kelas IV D
Anggota :
1. Wawan Prasetya NIM:229176
2. Zainal Arifin NIM:229177
3. Zakiyatul Musfiroh NIM:229178
4. Sinta Ariyana Dewi NIM:229149
5. Muhammad Sholichan NIM:229098

Institut Islam Nahdlatul Ulama’ INISNU Jepara.
Jl. Taman Siswa No. 09 Tahunan Jepara.

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kekuatan rahmat ltaufik dan hidayahnya, sehingga penyusunan makalah yang sederhana ini dapat diselesaikan. Semoga shalawat dan salam tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Dalam penyusunan makalah, penulis sangat sadar, tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil, makalah ini tentunya tidak akan selesai. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan tulus penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. KH. A. Sahal Mahfudh, selaku Rektor INISNU Jepara.
2. Bapak Mufid, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing mata kuliyah Psikologi Pendidikan.
3. Orang tua kami yang selalu memberikan doa dan bimbingan serta motivasi.
4. Teman-teman kelas IV D yang telah berkompeten dalam penyelesaian makalah ini
Atas segala jasanya penulis berdoa semoga Allah SWT berkenan menerima dan sekaligus membalas amal baik semuanya. Amin. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Akhirnya penulis mengharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya demi kemajuan ilmu pengetahuan di masa mendatang. Amin ya rabbal ‘alamin.
Jepara, 1 Juni 2011
Penulis

Kelompok IX

No comments:

Post a Comment