BAB
I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Tugas
utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran para pelajar. Untuk
memenuhi tugas ini, pengajar atau guru
bukan saja harus dapat menyediakan suasana pembelajaran yang menarik dan
harmonis, tetapi mereka juga menciptakan pengajaran yang berkesan. Ini bermakna
guru perlu mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat meransangkan minat
pelajar di samping sentiasa memikirkan kebajikan dan keperluan pelajar.
2.Rumusan Masalah
1.Teori deskkriptif dan
teori preskriptif
2.Proposisi teori
deskriptif dan preskriptif
3.Teori belajar dan
pembelajaran kaitannya dengan teori deskriptif dan preskriptif
3.Tujuan
Untuk mendeskripsikan
pengertian teori deskriptif dan preskriptif
4.Manfaat
Agar para pembaca lebih
memahamitentang teori deskriptif dan preskriptif
Pada bagian ini
akan dikemukakan suatu konsepsi yang mendasari teori-teori belajar dan teori
pembelajaran. Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya memerikan
proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan
utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal. Bahasan bab ini akan difokuskan pada
pemahaman tentang teori deskriptif dan teori preskriptif, proposisi teori
deskriptif dan teori preskriptif, serta kaitannya dengan teori belajar dan
teori pembelajaran.
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini diharapkan
anda memiliki kemampuan untuk mengkaji kedudukan teori belajar dan teori
pembelajaran dalam kaitannya dengan teori deskriptif dan teori preskriptif.
Indikator keberhasilan belajar yang
diharapkan adalah anda dapat menjelaskan:
1). Pengertian teori deskriptif dan teori
preskriptif.
2). Proposisi teori deskriptif dan teori
preskriptif.
3). Kedudukan teori
belajar dan teori pembelajaran dalam teori deskriptif dan teori preskriptif.
B. Uraian Materi
1. Teori Deskriptif dan Teori Preskriptif
Bruner (dalam Degeng,
1989) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori
belajar adalah deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran
adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena
tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar
menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel-variabel yang menentukan
hasil belajar. Teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seseorang belajar.
Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya, teori ini menaruh perhatian pada
bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan
kata lain, teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol
variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan
belajar.
Upaya dari Bruner untuk membedakan antara
teori belajar yang deskriptif dan teori pembelajaran yang preskriptif
dikembangkan lebih lanjut oleh Reigeluth dan kawan-kawan, bahwa “Principles and theories of instructional
design may be stated in either a descriptive or prescriptive form”. Teori-teori
dan prinsip-prinsip pembelajaran yang deskriptif menempatkan variabel kondisi
dan metode pembelajaran sebagai givens,
dan menempatkan hasil pembelajaran sebagai variabel yang
diamati. Dengan kata lain, kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel
bebas dan hasil pembelajaran sebagai variabel tergantung.
Teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang preskriptif, kondisi dan hasil pembelajaran ditempatkan sebagai givens, dan metode yang optimal
ditetapkan sebagai variabel yang diamati. Jadi, kondisi dan hasil pembelajaran
sebagai variable bebas, sedangkan metode pembelajaran ditempatkan sebagai
variabel tergantung. Hubungan antara variabel inilah yang menunjukkan perbedaan
antara teori pembelajaran yang deskriptif dan preskriptif. Hubungan tersebut
dapat dilihat pada diagram 1. Teori preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free (Reigeluth, 1983; Degeng,
1990). Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk
mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk
memerikan hasil. Itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam pengembangan
teori-teori pembelajaran yang preskriptif adalah metode yang optimal untuk
mencapai tujuan. Sedangkan dalam pengembangan teori-teori pembelajaran yang
deskriptif, variabel yang diamati adalah hasil belajar sebagai efek dari
interaksi antara metode dan kondisi.
Diagram 1: Hubungan antara variabel-variabel pembelajaran
Dilihat dari diagram
tersebut;
a.
Untuk teori deskriptif,
variabel kondisi dan metode adalah variabel bebas dan parameter kedua variabel
ini berinteraksi untuk menghasilkan efek pada variabel hasil pembelajaran,
sebagai variabel tergantung.
b.
Untuk teori preskriptif,
variabel kondisi dan hasil yang diinginkan, yang mungkin juga berinteraksi, dan
parameter kedua variabel ini digunakan untuk menetapkan metode pembelajaran
yang optimal, sebagai variabel tergantung.
Hasil
pembelajaran yang diamati dalam pengembangan teori preskriptif adalah hasil
pembelajaran yang diinginkan (desired outcomes) yang telah ditetapkan
lebih dulu, sedangkan dalam pengembangan teori deskriptif, yang diamati adalah
hasil pembelajaran yang nyata (actual
outcomes) dalam pengertian probabilistik, hasil pembelajaran yang mungkin
muncul, dan bisa jadi bukan merupakan hasil pembelajaran yang diinginkan.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa teori pembelajaran preskriptif berisi
seperangkat preskripsi guna mengoptimalkan hasil pembelajaran yang diinginkan
di bawah kondisi tertentu, sedangkan teori pembelajaran deskriptif berisi
deskripsi mengenai hasil pembelajaran yang muncul sebagai akibat dari
digunakannya metode tertentu di bawah kondisi tertentu.
Dengan kata lain teori pembelajaran
mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran dengan proses psikologis
dalam diri siswa, sedangkan teori belajar mengungkapkan hubungan antara
kegiatan siswa dengan proses psikologis dalam diri siswa.
Adapun contohnya yaitu agar dapat mengingat isi
buku teks yang dibaca secara lebih baik, maka bacalah isi buku tersebut
berulang-ulang dan buatlah rangkumannya.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Deskriptif
Kelebihan :
a. Lebih terkonsep
sehingga siswa lebih memahami materi yang akan disampaikan.
b. Mendorong siswa untuk
mencari sumber pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan suatu tugas.
Kekurangan : kurang
memperhatikan sisi psikologis siswa dalam mendalami suatu materi.
Kelebihan dan Kekurangan Teori
Belajar Preskriptif
Kelebihan
a. Lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas.
b. Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar.
c. Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.
Kekurangan membutuhkan waktu
cukup lama
2. Proposisi Teori Deskriptif dan Teori
Preskriptif
Pembedaan teori di atas
membawa konsekuensi pada pembedaan proposisi untuk teori deskriptif dan teori
preskriptif. Proposisi untuk teori deskriptif menggunakan struktur logis
“Bila….., maka…..”, sedangkan untuk teori preskriptif menggunakan struktur
“Agar….., lakukan ini”(Landa dalam Degeng 1990).
Sebagai contoh dapat dilihat
perbandingan kedua teori tersebut di bawah ini:
Teori deskriptif:
Bila isi/materi pelajaran (kondisi) diorganisasi dengan
menggunakan model elaborasi ( metode), maka perolehan belajar dan retensi
(hasil) akan meningkat.
Teori preskriptif:
Agar perolehan belajar dan retensi (hasil) meningkat,
organisasilah isi/materi pelajaran (kondisi) dengan menggunakan model elaborasi
(metode).
Dalam proposisi teoretik yang pertama
(teori deskriptif), model pengorganisasian pembelajaran (model elaborasi)
ditetapkan sebagai perlakuan, di bawah kondisi karakteristik isi pelajaran,
untuk memerikan perubahan unjuk kerja (actual
outcomes), berupa peningkatan perolehan belajar dan retensi. Dalam
proposisi teoretik yang kedua (teori
preskriptif), peningkatan perolehan belajar dan retensi ditetapkan sebagai
hasil pembelajaran yang diinginkan, dan model elaborasi yang merupakan salah
satu model untuk mengorganisasi isi/materi pelajaran, mempunyai peluang menjadi
metode yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Pembedaan ini dapat digambarkan dalam diagram 2 dan 3 sebagai berikut:
Diagram 2: Hubungan antara variabel dalam teori
pembelajaran deskriptif.
Diagram 3: Hubungan antara variabel dalam teori
pembelajaran preskriptif
Dalam diagram 2 terlihat, misalnya, model
elaborasi dimanipulasi dan digunakan untuk mengorganisasi isi/materi pelajaran,
dan interaksi antara keduanya (model elaborasi dan karakteristik isi pelajaran)
akan membawa akibat pada perolehan belajar
terhadap materi pelajaran yang dipelajari siswa. Perolehan belajar
diamati untuk mengetahui keefektifan model elaborasi sebagai model pengorganisasian
isi/materi pelajaran. Hasil nyata inilah yang dipakai sebagai indikator
keefektifan model elaborasi.
Sedangkan pada diagram
3 diperlihatkan hubungan antara variabel-variabel dalam proposisi teori
pembelajaran preskriptif. Peningkatan perolehan belajar ditetapkan sebagai
hasil pembelajaran yang diinginkan, dan model elaborasi (misalnya) dipilih
sebagai metode untuk mengorganisasi isi/materi pelajaran yang akan dipelajari
siswa. Dalam hal ini, hasil dan kondisi pembelajaran ditetapkan lebih dahulu,
baru kemudian memilih metode yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran
yang diinginkan tersebut. Sebaliknya dalam teori pembelajaran deskriptif,
metode pembelajaran dimanipulasi di bawah kondisi tertentu, dan baru melakukan
pengamatan pada hasil pembelajaran.
C. Teori Belajar dan
Teori Pembelajaran Kaitannya dengan Teori Deskriptif dan Teori Preskriptif
Sama halnya dengan teori pembelajaran,
teori belajar juga ada yang bersifat deskriptif ataupun preskriptif (Reigeluth
dalam Degeng, 1989). Namun demikian teori belajar yang preskriptif bukanlah
teori pembelajaran. Contoh berikut dapat menunjukkan perbedaan antara teori
belajar preskriptif dan teori pembelajaran preskriptif:
Teori belajar preskriptif:
Agar retensi meningkat, maka kaitkan pengetahuan baru yang
dipelajari pada struktur kognitif yang telah dimiliki.
Teori pembelajaran preskriptif:
Agar retensi meningkat, maka mulailah pembelajaran dengan
menampilkan kerangka isi/materi pelajaran, baru kemudian secara bertahap
mengelaborasi bagian-bagian yang ada dalam kerangka isi tersebut dan secara
tetap mengaitkan setiap tahapan elaborasi pada kerangka isi.
Dijelaskan oleh Landa (dalam Degeng, 1989) bahwa “ The major difference between them
(instructional theory and learning theory) is that instructional
theories…..deal with relationships between teachers’—or teaching—actions as
causes and students’ psychological and/or behavioral processes as effects (
outcomes), whereas learning theories…..deal with relationships between
learners’ –or learning—actions as causes
and psychological or behavioral processes as effects (outcomes).
Dengan
kata lain, teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan
pembelajaran dengan proses-proses psikologis dalam diri si belajar, sedangkan
teori belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan si belajar dengan
proses-proses psikologis dalam diri si belajar. Atau, teori belajar
mengungkapkan hubungan antara fenomena yang ada dalam diri si belajar.
Teori
pembelajaran harus memasukkan variabel metode pembelajaran. Bila tidak, maka
teori itu bukanlah teori pembelajaran. Ini penting sekali sebab banyak terjadi
apa yang dianggap sebagai teori pembelajaran yang sebenarnya adalah teori
belajar. Teori pembelajaran selalu menyebutkan metode pembelajaran, sedangkan
teori belajar sama sekali tidak berurusan dengan metode pembelajaran. Contoh
berikut dapat memperjelas pemahaman di atas.
Teori belajar
deskriptif:
Jika
membuat rangkuman tentang isi buku teks yang dibaca, maka retensi terhadap isi
buku teks itu akan lebih baik.
Teori belajar
preskriptif:
Agar dapat
mengingat isi buku teks yang dibaca secara lebih baik, maka bacalah isi buku
teks itu berulang-ulang dan buatlah rangkumannya.
Teori
belajar deskriptif menggunakan proposisi teoritik “Jika….., maka…..” , yang
menyatakan apa yang terjadi secara psikologis bila suatu tindakan belajar
dilakukan oleh seseorang. Teori belajar preskriptif mempreskripsikan tindakan
belajar apa yang harus dilakukan agar proses psikologis itu terjadi.
BAB III
PENUTUP
Bruner mengemukakan bahwa teori
pembelajaran adalah preskriptif dan teori belajar adalah deskriptif.
Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode
pembelajaran yang optimal, dan deskriptif karena tujuan utama teori belajar
adalah memerikan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan
di antara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar, atau bagaimana
seseorang belajar. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana
seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar, atau upaya mengontrol
variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan
belajar.
Teori pembelajaran yang deskriptif menempatkan
variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai given, dan memerikan hasil pembelajaran sebagai variabel yang
diamati. Atau, kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan hasil
pembelajaran sebagai variabel tergantung. Sedangkan teori pembelajaran yang
preskriptif, kondisi dan hasil pembelajaran ditempatkan sebagai given, dan metode yang optimal
ditempatkan sebagai variabel yang diamati, atau metode pembelajaran sebagai
variabel tergantung.
Teori preskriptif adalah goal
oriented (untuk mencapai tujuan), sedangkan teori deskriptif adalah goal free (untuk memerikan hasil).
Variabel yang diamati dalam pengembangan teori-teori pembelajaran yang
preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam
pengembangan teori-teori pembelajaran deskriptif variabel yang diamati adalah hasil
sebagai efek dari interaksi antara metode dan kondisi.
Teori pembelajaran adalah
perspektif dan teori belajar adalah deskriptif. Perspektif karena tujuan utama
teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal,
sedangkan teori belajar bersifat deskritif karena tujuan utama teori belajar
adalah menjelaskan proses belajar. Teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan
untuk memerikan hasil dengan menempatkan variabel metode dan kondisi sebagai
variabel bebas, dan variabel hasil sebagai variabel terikat. Teori ini
menekankan goal free. Teori pembelajaran
preskriptif dimaksudkan
untuk mencapai tujuan dengan menempatkan variabel hasil dan kondisi sebagai
variabel bebas dan variabel metode sebagai variabel terikat
DAFTAR PUSTAKA
Degeng, N. S.,
(1998). Ilmu pengajaran: taksonomi
variabel. Jakarta: Depdikbud, Dirjen
PT, P2LPTK.
Degeng, N. S.,
(1990). Desain
pembelajaran teori ke terapan. Malang: Penyelenggaraan pendidikan Pascasarjana P3T:
IKIP Malang.
Reigeluth, C.M. (Ed.),
(1983). Instructional–design theories and
models: An overview of their current status. Hillsdale, New Jersey:
Lawrence Erlbaum Associates.
No comments:
Post a Comment