BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher
centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada
siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih
banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, peserta didik sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan
sumber belajar. Penggunaan dan pemanfaatan sumber
belajar yang beragam, baik dari kategori yang
dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (by utilization),
pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal, efektif,
dan efisien.
Proses belajar mengajar
pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan
(isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke
penerima pesan (pembelajar atau mungkin juga guru). Sehingga dalam
melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) juga diharapkan dapat menggunakan alat
atau bahan pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat
yang canggih atau sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan tuntutan
jaman. Oleh karena itu,
guru (pengajar) harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
media pembelajaran dan sumber belajar.
Dimana sumber belajar merupakan
salah satu faktor yang penting dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. Sehingga pembelajaran
dapat dilaksanakan secara optimal, efektif, dan efisien.
Media
pembelajaran adalah segala bentuk perantara atau pengantar penyampaian pesan
dalam proses komunikasi pembelajaran.
Sedangkan Sumber belajar adalah semua hal yang digunakan sebagai
tempat dimana informasi / pesan / materi belajar dapat diperoleh. Sumber
belajar dapat diperoleh dari segala benda yang berada disekitar siswa yang
belajar.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang
terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu,
belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang
itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal disekolah-
sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa
terencana, baik dalam aspek pengetahuan,keterampilan, maupun sikap. Interaksi
yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya,
yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas, perpustakaan, kepala
sekolah, bahan atau materi pelajaran (modul, buku majalah, rekaman video atau
audio, dan yang sejenisnya) dan berbagai sumber belajar dan fasilitas
(Proyektor overhead, perekam pita audio atau video, radio, televisi, komputer,
perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar, dll)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil –
hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan
alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan
bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru
sekurang-kurangnya dapat menggunalkan alat yang murah dan efisien yang meskipun
sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang
diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga
dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang
akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Dalam
pemilihan dan penggunaan media serta sumber belajar guru harus memperhatikan
beberapa kriteria. Serta penggunaannya pun hendaknya sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat membantu tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
itu media dan sumber belajar?
2.
Apa
saja jenis media dan sumber belajar?
3.
Bagaimana
kriteria pemilihan media dan sumber belajar?
4.
Bagaimana
cara penentuan (pembuatan) media dan sumber belajar?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui
tentang pengertian media dan sumber belajar.
2.
Mengetahui
tentang jenis media dan sumber belajar.
3.
Mengetahui
tentang kriteria pemilihan media dan sumber belajar.
4.
Mengetahui
tentang penentuan (pembuatan) media dan sumber belajar.
D.
MANFAAT
1.
Memahami
dan mengerti pengertian media dan sumber belajar.
2.
Memahami
dan mengerti jenis media dan sumber belajar.
3.
Memahami
dan mengerti kriteria pemilihan media dan sumber belajar.
4.
Memahami
dan mengerti penentuan (pembuatan) media dan sumber Belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Pengertian
Media Belajar
Media
pengajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan
adalah pesan pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai adalah proses dalam
pembelajaran itu sendiri. Secara umum media mempunyai manfaat
memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, tenaga dan daya indera, menimbulkan gairah belajar, interaksi
lebih langsung antara murid/siswa dengan sumber belajar.
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium"
yang secara harfíah berarti "Perantara" atau "Pengantar"
yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli
memberikan definisi tentang media pembelajaran, diantaranya :
1.
Schramm
(1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan
yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
2.
Briggs
(1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya.
3.
National
Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun penglihatan dan pendengaran,
termasuk teknologi perangkat keras.
Dari ketiga pendapat di atas
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran.
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad
ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio,
sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan
alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti
adanya komputer dan internet.
Gerlacch dan Ely mengatakan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membagun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media adalah proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal.
Menurut Heinich (2002), mengemukakan
bahwa media merupakan bentuk jamak dari kata medium.
Medium dapat didefinisikan sebagai perantara yang mengantar
informasi antara sumber dan penerima.
Media pendidikan digunakan secara bergantian
dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hambalik. Dimana ia melihat bahwa
hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila
menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Media
pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang timbulnya proses/ dialog
mental pada diri siswa. Media pembelajaran tersebut berhasil menyalurkan
pesan/bahan ajar apabila kemudian terjadi perubahan tingkah laku (behavioral
change) pada diri siswa.
2. Pengertian Sumber belajar
Berbicara tentang sumber belajar sering
dikaitkan dengan media pembelajaran. Sumber belajar adalah guru dan
bahan-bahan pelajaran atau bahan pengajaran baik buku-buku bacaan atau
semacamnya. Dalam desain pengajaran yang biasa disusun guru terdapat salah satu
komponen pengajaran yang dirancang berupa sumber belajar/ pengajaran yang umunya
diisi dengan buku-buku rujukan (buku bacaan wajib/ anjuran).
Sumber belajar adalah semua sumber
(yang meliputi data, orang, dan barang) yang mungkin digunakan oleh siswa baik
secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi
informal, untuk memberikan kemudahan belajar untuk mempermudah peseta didik mencapai
tujuan belajar atau kompetensi tertentu. Sumber belajar dapat mengandung pesan untuk disajikan melalui
penggunaan alat yang digunakan. Adapun pengertian
sumber belajar menurut beberapa ahli, diantaranya :
Rahadi, (2003)
menyatakan bahwa sumber belajar memiliki cakupan yang lebih luas daripada media
pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik,
dan latar/lingkungan.
Menurut Anna Suhaena,S (1998)
menurutnya sumber belajar adalah manusia, bahan, kejadian, peristiwa, setting,
teknik yang membangun kondisi yang memberikan kemudahan bagi anak didik untuk belajar
memperoleh pengetahuan.
Menurut Anggani Sudono (1995),
Sumber belajar adalah segala macam bahan yang dapat digunakan untuk memberikan
informasi maupun berbagai keterampilan pada murid maupun guru. Sumber belajar merupakan
semua hal dapat memberikan masukan dan informasi maupun pengertian pada anak,
yaitu hal-hal yang dapat memudahkan proses belajar anak.
Menurut Sri
Joko Yunanto (2004) sumber belajar adalah bahan yang mencakup
media belajar, alat peraga, alat permainan untuk memberikan informasi maupun
berbagai ketrampilan kepada anak maupun orang dewasa yang berperan mendampingi
anak dalam belajar.
Menurut Arif S Sadiman berpendapat
bahwa, segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang dan yang
memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar disebut sebagai sumber belajar.
Menurut Edgar Dale berpendapat,
bahwa yang disebut sumber belajar itu pengalaman. la mengklasifikasikan
pengalaman yang dapat dipakai sebagai sumber belajar menurut jenjang tertentu
yang berbentuk Cone of Experince atau kerucut pengalaman yang disusun dari
konkret sampai yang abstrak yang tercantum dalam audio visual methods
inteaching.
B.
JENIS MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1.
Jenis Media Belajar
Terdapat beragam pembagian jenis media pembelajaran yang dikemukakan
para ahli, namun pada dasarnya pembagian jenis media tersebut memiliki
persamaan. Secara garis besar media pembelajaran terbagi atas :
1.
Media audio, yakni media
yang hanya dapat didengar saja atau yang memiliki unsur suara, seperti radio
dan rekaman suara.
2.
Media visual, yakni media
yang hanya dapat dilihat saja dan tidak mengandung unsur suara, seperti gambar,
lukisan, foto, dan sebagainya.
3.
Media audiovisual, yakni media
yang mengandung unsur suara dan juga memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti
rekaman video, film dan sebagainya.
2. Jenis Sumber Belajar
Gambar 3
Sumber belajar
(Adaptasi dari Alam
Januszwski. 2001 : 84)
Dalam sebuah buku yang berjudul Instructional
Technologis: The Definition and Domains of the Field, AECT membedakan enam
jenis sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran, seperti pada
Gambar 3, yaitu:
1.
Pesan
(message), yaitu informasi yang ditransmisikan (diteruskan) oleh komponen lain
dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Termasuk ke dalam kelompok pesan adalah
semua bidang studi, materi pokok atau mata kuliah yang harus diberikan pelayanan
kepada para pengguna PSB (Pusat Sumber Belajar).
2.
Orang
(people), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji
pesan. Dalam kelompok ini jika dilihat dari sisi internal dimasukan para staff
Pusat Sumber Belajar itu sendiri yang ada pada struktur organisasi PSB, yaitu: Kepala
Sekolah, Koordinator PSB, Tenaga Adminitrasi, Ketua unit pengembangan system pembelajaran,
Ketua unit pelayanan, dan Ketua unit pengembangan media. Selain para staff PSB
itu sendiri juga, siswa atau mahasiswa, guru/ dosen/ intruktur dan tenaga kependidikan
termasuk kedalam sumber belajar itu.
3.
Bahan
(materials), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan
melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program mediatermasuk
kategori bahan terdiri dari 2 kriteria, yaitu material sederhana dan material
mutakhir, misalnya tranparansi, slide, film, audio, video, modul, majalah, dan lain-lain.
4.
Alat
(devices), yaitu perangkat keras yang digunakan untuk penyampaian pesan yang
tersimpan dalam bahan. Misalnya, proyektor slide, overhead, video tape, pesawat
televisi.
5.
Metode
(method), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan,
peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Contohnya pembelajaran
terprogram, belajar sendiri, demonstrasi, ceramah, dan lain-lain.
6.
Latar
(setting), yaitu situasi sekitar di mana pesan disampaikan, lingkungan bisa bersifat
fisik (Gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, studio, dan sebagainya)
maupun lingkungan non fisik (suasana belajar dan lain-lain).
C.
KRITERIA PEMILIHAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Kriteria
Pemilihan Media Belajar
Agar pemilihan media tepat sasaran, maka
perlu diperhatikan berbagai faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan
media pembelajaran. Memilih media hendaknya dilakukan secara cermat dan
pertimbangan yang matang. Pertimbangan tersebut didasarkan atas
kriteria-kriteria tertentu.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah bahwa media
adalah harus dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
Misalnya bila tujuan atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata
tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi
yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat
digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas),
maka media film dan video bisa digunakan. Selain pertimbangan tersebut Sanjaya
(2008) mengungkapkan sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita gunakan dalam
memilih media pembelajaran yang tepat, yakni dengan menggunakan kata ACTION (Access,
Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty) :
1.
Access,
artinya bahwa kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam pemilihan
media. Apakah media yang diperlukan tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan'?. Akses juga menyangkut aspek kebijakan, apakah media
tersebut dijinkan untuk digunakan?
2.
Cost,
hal ini menyangkut pertimbangan biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan
suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
3.
Technology,
dalam pemilihan media perlu juga dipertimbangkan ketersediaan teknologi dan
kemudahan dalam penggunaannnya.
4.
Interactivity,
media yang baik adalah media yang mampu menghadirkan komunikasi dua arah atau
interaktifitas.
5.
Organization,
menyangkut pertimbangan dukungan organisasi atau lembaga dan bagaimana
pengorganisasiannya.
6.
Novelty,
menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari media yang dipilih. Media yang
lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.
2.
Kriteria
Pemilihan Sumber Belajar
Kriteria diatas mungkin juga berlaku untuk mempertimbangkan pemilihan
sumber belajar. Sudrajat (2008) lebih lanjut mengemukakan lima kriteria dalam
pemilihan sumber belajar, yaitu :
1.
Ekonomis,
sumber belajar yang digunakan tidak harus terpatok pada harga yang mahal
2.
Praktis,
sumber belajar yang dipilih tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan
langka.
3.
Mudah,
sumber belajar harus dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita.
4.
Fleksibel,
artinya sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional.
5.
Sesuai
dengan tujuan, sumber belajar harus dapat mendukung proses dan pencapaian tujuan
belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.
Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Prastowo, 2012: 61) menerangkan
bahwa kriteria untuk menyeleksi sumber belajar yang berkualitas dapat dibagi
menjadi 2 yaitu kriteria secara umum dan kriteria secara khusus :
a.
Kriteria Umum
Kriteria umum dalam pemilihan sumber belajar yang berkualitas ini meliputi:
1.
Ekonomis,
yang berarti bahwa Sumber belajar tidak harus mahal. Sumber belajar perlu
disesuaikan dengan alokasi dana dan kebutuhan sumber belajar yang akan
digunakan. Seperti layaknya prinsip ekonomi, perlu diusahakan agar mampu mendapatkan
sumber belajar berkualitas yang sesuai kebutuhan dengan alokasi dana yang
seminimnal mungkin.
2.
Praktis
dan sederhana, sumber belajar harus mudah digunakan dan tidak membingungkan.
Tidak memerlukan lagi tambahan pelayanan atau alat lain yang sulit diadakan.
3.
Mudah
diperoleh, bahwa sumber belajar mudah dicari dan didapatkan. Jika perlu dapat
memanfaatkan lingkungan sekitar yang tersedia sehingga peserta didik juga dapat
dengan mudah memanfaatkan
4.
Fleksibel
atau kompatible, sumber belajar tidak harus mengikat pada satu tujuan atau
materi pembelajaran tertentu. Akan lebih baik jika dapat dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan pembelajaran bahkan juga keperluan yang lain.
b.
Kriteria Khusus
Kriteria
khusus yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sumber belajar yang berkualitas
adalah sebagai berikut :
1.
Sumber
belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar.
2.
Sumber
belajar untuk tujuan pengajaran. Maksudnya sumber belajar yang dipilih
sebaiknya mendukung kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan.
3.
Sumber
bpelajar untuk penelitian. Maksudnya sumber belajar yang dipilih hendaknya
dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti, dan sebagainya.
4.
Sumber
belajar untuk memecahkan masalah. Maksudnya sumberbelajar yang dipilih hendaknya
dapat mengatasi problem belajar peserta didik yang dihadapi dalam kegiatan
belajar mengajar.
5.
Sumber
belajar untuk presentasi. Maksudnya sumber belajar yang dipilih hendaknya bisa
berfungsi sebagai alat, metode, atau strategi penyampaian pesan.
D.
PENENTUAN ATAU PEMBUATAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1.
Penentuan atau Pembuatan Media Belajar
Alat bantu belajar merupakan semua alat yang
dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga
kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efcktif. Dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran akan lebih menarik,
menjadi kongkrit, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga, hasil belajar lebih
bermakna. Dalam menentukan pembuatan sebuah media, diantaranya :
1.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah
ditetapkan secara umum mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan ini dapat bentuk digambarkan harus
dalam tugas yang dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa, seperti menghapal, melakukan
kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti
sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau
hubungan hubungan perubahan, dan
mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.
2.
Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip
atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film
dan grafik memerlukan symbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu
memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. Agar
dapat membantu proses pembelajaran secara efcktif, media harus selaras dan
sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Televisi,
misalnya. Tepat untuk mempertunjukkan proses dan transformasi yang memerlukan
manipulasi ruang dan waktu.
3.
Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak
tersedia waktu,dana,atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu
dipaksakan. Media yang terbaik. Kriteria ini menuntun para guru atau instruktur
untuk memilih media yang ada, mudah diproleh, atau mudah dibuat sendiri oleh
guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimana pun dan kapanpun dengan
pralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.
4.
Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan
salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam
proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang
menggunakannya. Proyektor tranparansi(OHP), proyektor slide dan film, computer,
dan peralatan canggih lainnya tidak akan mempunyai arti apa-apa jika guru belum
dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu
dan hasil belajar.
5.
Pengelompokkan sasaran. Media yang
efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efcktifnya jika digunakan pada
kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok
besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
6.
Mutu teknis. Pengembangan
visual baik gambar maupun fotograf harus menmenuhi persyaratan teknis tertentu.
Misalnya, visual pada slide harusjelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan
dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar
belakang.
Dari beberapa pertimbangan di atas, yang
terpenting adalah adanya perubahan sikap guru agar mau memanfaatkan dan
mengembangkan media pembelajaran yang "mudah dan murah", dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada di lingkungan sekitamya serta memunculkan ide dan kreativitas
yang dimilikinya. Kemudian Hakikat dari pemilihan media ini pada akhirnya
adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai, atau mengadaptasi media yang
bersangkutan.
2.
Penentuan atau
Pembuatan Sumber Belajar
Pemilihan dalam penggunaan sumber
belajar harus disesuaikan oleh kriteria setiap anak, oleh karena setiap anak merupakan
individu yang unik (berbeda satu sama lain), maka sedapat mungkin guru
memberikan perlakuan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa.
Dengan begitu maka diharapkan kegiatan mengajar benar-benar membuahkan kegiatan
belajar pada diri setiap siswa.
Hal
ini dapat dilakukan kalau guru berusaha menggunakan berbagai sumber belajar
secara bervariasi dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk
berinteraksi dengan sumber-sumber belajar yang ada. Hal yang perlu diperhatian
adalah, agar bisa terjadi kegiatan belajar pada siswa, maka siswa harus secara
aktif melakukan interaksi dengan berbagai sumber belajar. Perubahan perilaku
sebagai hasil belajar hanya mungkin terjadi jika ada interaksi antara siswa dengan
sumber-sumber belajar (Wina Sanjaya, 2008:205).
Guru
berfungsi mengkomunikasikan informasi pada siswa (Harjanto, 2003:252). Fungsi ini dilaksanakan dengan cara
menggunakan dirinya sendiri sebagai suatu media komunikasi, menggunakan
saluran-saluran sensori seperti: suara, penglihatan, peradaban, fungsi lainnya
adalah melakukan observasi dan evaluasi apa yang terjadi dalam proses belajar.
Peran
guru adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa agar
mereka dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada. Bukan hanya
sumber belajar yang berupa orang, melainkan juga sumber-sumber belajar yang
lain. Bukan hanya sumber belajar yang sengaja dirancang khusus, melainkan juga
sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan. Semua sumber belajar itu dapat kita
temukan, kita pilih dan kita manfaatkan sebagai sumber belajar bagi siswa kita.
Wujud interaksi antara siswa dengan sumber belajar dapat bermacam-macam. Cara
belajar dengan mendengarkan ceramah dari guru memang merupakan salah satu wujud
interaksi tersebut. Namun belajar hanya dengan mendengarkan saja, patut
diragukan efektifitasnya. Belajar hanya akan efektif jika si belajar diberikan
banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu, melaluimulti-metode dan multi-media.
Melalui berbagai
metode dan media pembelajaran, siswa akan dapat banyak berinteraksi secara
aktif dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki siswa. Pepatah China
mengatakan: Saya mendengar saya lupa, Saya melihat saya ingat, Saya berbuat
maka saya bias (Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,
(Jakarta: Kencana Media Group, 2008) hlm 200. Semakin konkret siswa mempelajari
bahan pengajaran maka semakin banyaklah pengalaman yang diperoleh siswa.
Sumber-sumber yang digunakan sebagai bahan belajar
terdapat pada :
1) Buku
pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan dengan mata ajaran tertentu.
Bahan-bahan tersebut dapat berupa sumber pokok dan/atau sumber pelengkap.
Pemilihan buku-buku sumber telah ditetapkan dalam pedoman kurikulum dan
berdasarkan pilihan guu berdasarkan pertimbangan tertentu. Buku-buku tersebut
mungkin telah tersedia di perpustakaan sekolah atau harus dibeli di
pasaran buku.
2) Pribadi guru
sendiri pada dasarnya merupakan sumber tak tertulis dan sangat penting serta
sangat kaya dan luas, yang perlu dimanfaatkan secara maksimal. Itu sebabnya,
guru-guru senantiasa diminta agar terus belajar untuk memperkaya dan
memperluas sertat mendalami ilmu pengetahuan, sehingga pada waktunya dapat
dimanfaatkan sebagai sumber bahan belajar yang berdayaguna bagi kepentingan
proses belajar siswa.
3) Sumber
masyarakat, juga merupakan sumber yang paling kaya bagi bahan belajar siswa.
Hal-hal yang tidak tertulis dalam buku dan belum terkuasai oleh guru, ternyata
ada dalam masyarat berupa objek, kejadian dan peninggalan sejarah. Hal-hal
tersebut dapat digunakan sebagai bahan belajar. Untuk itu, guru perlu menyiapkan
program pembelajaran dalam upaya memenfaatkan masyarakat sebagai sumber bahan
belajar bagi siswanya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi
proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil
belajar siswa. Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada siswa tentang apa
yang harus dipelajarinya, bagaimana siswa mempelajarinya serta hasil-hasil yang
diharapkan diperoleh dari media yang digunakannya. Harus diingat bahwa media adalah
alat dan sarana untuk mencapai tujuan pengajaran, serta media bukanlah tujuan.
Penggunaan media tidak dilihat dari segi kecanggihan medianya, tetapi
yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu mempertinggi
proses pengajaran.
B.
SARAN
Jenis-jenis sumber belajar dan media pembelajaran dianggap penting
dalam proses belajar siswa. Namun perkembangan zaman dan gaya hidup serba
praktis menyebabkan banyak yang lebih memilih media yang modern. Alangkah
baiknya jika kita bisa memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar kita untuk
di daur ulang agar dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Selain itu
kita juga dapat belajar kreatif dan
lebih ekonomis.
Guru hendaknya mengerti dan memahami dengan benar seluk-beluk media
pembelajaran dan sumber belajar yang bisa digunakan. Pada akhirnya jika guru
mampu menguasai kedua hal tersebut, maka akan tercapai tujuan pembelajaran yang
optimal dan dengan hasil yang baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://zein1819.blogspot.com/2013/03/penggunaan-media-sumber-belajar-dalam_2.html?m=1
3.
https://core.ac.uk/download/pdf/268180802.pdf
5.
https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/sls/article/view/1403
6.
http://idr.uin-antasari.ac.id/16140/1/Ani%20Cahyadi%20Pengembangan%20Media%20%28book%29.pdf
No comments:
Post a Comment