Wednesday 6 April 2022

MAKALAH PENENTUAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, peserta didik  sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar. Penggunaan  dan pemanfaatan  sumber  belajar  yang beragam, baik  dari  kategori  yang dirancang (by design) maupun  yang dimanfaatkan (by utilization), pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal, efektif, dan efisien.

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan (pembelajar atau mungkin juga guru). Sehingga dalam melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) juga diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang canggih atau sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan tuntutan jaman. Oleh karena itu, guru (pengajar) harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran dan sumber belajar. Dimana sumber belajar merupakan  salah satu faktor yang penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal, efektif, dan efisien.

Media pembelajaran adalah segala bentuk perantara atau pengantar penyampaian pesan dalam proses komunikasi pembelajaran. 

Sedangkan Sumber belajar adalah semua hal yang digunakan sebagai tempat dimana informasi / pesan / materi belajar dapat diperoleh. Sumber belajar dapat diperoleh dari segala benda yang berada disekitar siswa yang belajar.    

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.

Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal disekolah- sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa terencana, baik dalam aspek pengetahuan,keterampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas, perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (modul, buku majalah, rekaman video atau audio, dan yang sejenisnya) dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (Proyektor overhead, perekam pita audio atau video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar, dll)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil – hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunalkan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

Dalam pemilihan dan penggunaan media serta sumber belajar guru harus memperhatikan beberapa kriteria. Serta penggunaannya pun hendaknya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.  

 

 

 

 

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa itu media dan sumber belajar?

2.      Apa saja jenis media dan sumber belajar?

3.      Bagaimana kriteria pemilihan media dan sumber belajar?

4.      Bagaimana cara penentuan (pembuatan) media dan sumber belajar?

C.    TUJUAN

1.      Mengetahui tentang pengertian media dan sumber belajar.

2.      Mengetahui tentang jenis media dan sumber belajar.

3.      Mengetahui tentang kriteria pemilihan media dan sumber belajar.

4.      Mengetahui tentang penentuan (pembuatan) media dan sumber belajar.

D.    MANFAAT

1.      Memahami dan mengerti pengertian media dan sumber belajar.

2.      Memahami dan mengerti jenis media dan sumber belajar.

3.      Memahami dan mengerti kriteria pemilihan media dan sumber belajar.

4.      Memahami dan mengerti penentuan (pembuatan) media dan sumber Belajar

 

 

 


BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1.    Pengertian Media Belajar

Media  pengajaran  merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai adalah proses dalam pembelajaran itu sendiri. Secara umum media mempunyai manfaat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga  dan daya indera, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid/siswa dengan sumber belajar.

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfíah berarti "Perantara" atau "Pengantar" yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran, diantaranya :

1.    Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

2.    Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.

3.    National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun penglihatan dan pendengaran, termasuk teknologi perangkat keras.

Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Gerlacch dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membagun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media adalah proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

 Menurut Heinich (2002), mengemukakan bahwa  media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.

 Media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hambalik. Dimana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang timbulnya proses/ dialog mental pada diri siswa. Media pembelajaran tersebut berhasil menyalurkan pesan/bahan ajar apabila kemudian terjadi perubahan tingkah laku (behavioral change) pada diri siswa.

2.    Pengertian Sumber belajar

       Berbicara tentang sumber belajar sering dikaitkan dengan media pembelajaran. Sumber belajar adalah guru dan bahan-bahan pelajaran atau bahan pengajaran baik buku-buku bacaan atau semacamnya. Dalam desain pengajaran yang biasa disusun guru terdapat salah satu komponen pengajaran yang dirancang berupa sumber belajar/ pengajaran yang umunya diisi dengan buku-buku rujukan (buku bacaan wajib/ anjuran).

Sumber belajar adalah semua sumber (yang meliputi data, orang, dan barang) yang mungkin digunakan oleh siswa baik secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal, untuk memberikan kemudahan belajar untuk mempermudah peseta didik mencapai tujuan belajar atau kompetensi tertentu. Sumber belajar dapat mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat yang digunakan. Adapun pengertian sumber belajar menurut beberapa ahli, diantaranya :

       Rahadi, (2003) menyatakan bahwa sumber belajar memiliki cakupan yang lebih luas daripada media pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar/lingkungan.

Menurut Anna Suhaena,S (1998) menurutnya sumber belajar adalah manusia, bahan, kejadian, peristiwa, setting, teknik yang membangun kondisi yang memberikan kemudahan bagi anak didik untuk belajar memperoleh pengetahuan.

Menurut Anggani Sudono (1995), Sumber belajar adalah segala macam bahan yang dapat digunakan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan pada murid maupun guru. Sumber belajar merupakan semua hal dapat memberikan masukan dan informasi maupun pengertian pada anak, yaitu hal-hal yang dapat memudahkan proses belajar anak.

Menurut Sri Joko Yunanto (2004) sumber belajar adalah bahan yang mencakup media belajar, alat peraga, alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai ketrampilan kepada anak maupun orang dewasa yang berperan mendampingi anak dalam belajar.

Menurut Arif S Sadiman berpendapat bahwa, segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar disebut sebagai sumber belajar.

Menurut Edgar Dale berpendapat, bahwa yang disebut sumber belajar itu pengalaman. la mengklasifikasikan pengalaman yang dapat dipakai sebagai sumber belajar menurut jenjang tertentu yang berbentuk Cone of Experince atau kerucut pengalaman yang disusun dari konkret sampai yang abstrak yang tercantum dalam audio visual methods inteaching.

B.     JENIS MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1.    Jenis Media Belajar

Terdapat beragam pembagian jenis media pembelajaran yang dikemukakan para ahli, namun pada dasarnya pembagian jenis media tersebut memiliki persamaan. Secara garis besar media pembelajaran terbagi atas :

1.    Media audio, yakni media yang hanya dapat didengar saja atau yang memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.

2.    Media visual, yakni media yang hanya dapat dilihat saja dan tidak mengandung unsur suara, seperti gambar, lukisan, foto, dan sebagainya.

3.    Media audiovisual, yakni media yang mengandung unsur suara dan juga memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film dan sebagainya.

 

2.    Jenis Sumber Belajar

Belakangan, seiring dengan perkembangan teknologi pendidikan, sumber belajar diidentifikasi sebagai: pesan, orang, materi, perangkat, teknik dan setting (Alan Januszwski, 2001: 84). 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3

Sumber belajar

(Adaptasi dari Alam Januszwski. 2001 : 84)

Dalam sebuah buku yang berjudul Instructional Technologis: The Definition and Domains of the Field, AECT membedakan enam jenis sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran, seperti pada Gambar 3, yaitu:

1.      Pesan (message), yaitu informasi yang ditransmisikan (diteruskan) oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Termasuk ke dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi, materi pokok atau mata kuliah yang harus diberikan pelayanan kepada para pengguna PSB (Pusat Sumber Belajar).

2.      Orang (people), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji pesan. Dalam kelompok ini jika dilihat dari sisi internal dimasukan para staff Pusat Sumber Belajar itu sendiri yang ada pada struktur organisasi PSB, yaitu: Kepala Sekolah, Koordinator PSB, Tenaga Adminitrasi, Ketua unit pengembangan system pembelajaran, Ketua unit pelayanan, dan Ketua unit pengembangan media. Selain para staff PSB itu sendiri juga, siswa atau mahasiswa, guru/ dosen/ intruktur dan tenaga kependidikan termasuk kedalam sumber belajar itu.

3.      Bahan (materials), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program mediatermasuk kategori bahan terdiri dari 2 kriteria, yaitu material sederhana dan material mutakhir, misalnya tranparansi, slide, film, audio, video, modul, majalah, dan lain-lain.

4.      Alat (devices), yaitu perangkat keras yang digunakan untuk penyampaian pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, proyektor slide, overhead, video tape, pesawat televisi.

5.      Metode (method), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Contohnya pembelajaran terprogram, belajar sendiri, demonstrasi, ceramah, dan lain-lain.

6.      Latar (setting), yaitu situasi sekitar di mana pesan disampaikan, lingkungan bisa bersifat fisik (Gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, studio, dan sebagainya) maupun lingkungan non fisik (suasana belajar dan lain-lain).

 

 

C.    KRITERIA PEMILIHAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1.    Kriteria Pemilihan Media Belajar

       Agar pemilihan media tepat sasaran, maka perlu diperhatikan berbagai faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran. Memilih media hendaknya dilakukan secara cermat dan pertimbangan yang matang. Pertimbangan tersebut didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah bahwa media adalah harus dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya bila tujuan atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Selain pertimbangan tersebut Sanjaya (2008) mengungkapkan sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita gunakan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, yakni dengan menggunakan kata ACTION (Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty) :

1.    Access, artinya bahwa kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam pemilihan media. Apakah media yang diperlukan tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan'?. Akses  juga menyangkut aspek kebijakan, apakah media tersebut dijinkan untuk digunakan?

2.    Cost, hal ini menyangkut pertimbangan biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.

3.    Technology, dalam pemilihan media perlu juga dipertimbangkan ketersediaan teknologi dan kemudahan dalam penggunaannnya.

4.    Interactivity, media yang baik adalah media yang mampu menghadirkan komunikasi dua arah atau interaktifitas.

5.    Organization, menyangkut pertimbangan dukungan organisasi atau lembaga dan bagaimana pengorganisasiannya.

6.    Novelty, menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari media yang dipilih. Media yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.

 

2.    Kriteria Pemilihan Sumber Belajar

Kriteria diatas mungkin juga berlaku untuk mempertimbangkan pemilihan sumber belajar. Sudrajat (2008) lebih lanjut mengemukakan lima kriteria dalam pemilihan sumber belajar, yaitu :

1.    Ekonomis, sumber belajar yang digunakan tidak harus terpatok pada harga yang mahal

2.    Praktis, sumber belajar yang dipilih tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka.

3.    Mudah, sumber belajar harus dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita.

4.    Fleksibel, artinya sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional.

5.    Sesuai dengan tujuan, sumber belajar harus dapat mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.

Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Prastowo, 2012: 61) menerangkan bahwa kriteria untuk menyeleksi sumber belajar yang berkualitas dapat dibagi menjadi 2 yaitu kriteria secara umum dan kriteria secara khusus :

a.    Kriteria Umum

          Kriteria umum dalam pemilihan sumber belajar yang berkualitas ini meliputi:

1.    Ekonomis, yang berarti bahwa Sumber belajar tidak harus mahal. Sumber belajar perlu disesuaikan dengan alokasi dana dan kebutuhan sumber belajar yang akan digunakan. Seperti layaknya prinsip ekonomi, perlu diusahakan agar mampu mendapatkan sumber belajar berkualitas yang sesuai kebutuhan dengan alokasi dana yang seminimnal mungkin.

2.    Praktis dan sederhana, sumber belajar harus mudah digunakan dan tidak membingungkan. Tidak memerlukan lagi tambahan pelayanan atau alat lain yang sulit diadakan.

3.    Mudah diperoleh, bahwa sumber belajar mudah dicari dan didapatkan. Jika perlu dapat memanfaatkan lingkungan sekitar yang tersedia sehingga peserta didik juga dapat dengan mudah memanfaatkan

4.    Fleksibel atau kompatible, sumber belajar tidak harus mengikat pada satu tujuan atau materi pembelajaran tertentu. Akan lebih baik jika dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan pembelajaran bahkan juga keperluan yang lain.

b.   Kriteria Khusus

Kriteria khusus yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sumber belajar yang berkualitas adalah sebagai berikut :

1.    Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar.

2.    Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. Maksudnya sumber belajar yang dipilih sebaiknya mendukung kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan.

3.    Sumber bpelajar untuk penelitian. Maksudnya sumber belajar yang dipilih hendaknya dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti, dan sebagainya.

4.    Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Maksudnya sumberbelajar yang dipilih hendaknya dapat mengatasi problem belajar peserta didik yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar.

5.    Sumber belajar untuk presentasi. Maksudnya sumber belajar yang dipilih hendaknya bisa berfungsi sebagai alat, metode, atau strategi penyampaian pesan.

 

D.    PENENTUAN ATAU PEMBUATAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1.    Penentuan atau Pembuatan Media Belajar

Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efcktif. Dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi kongkrit, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga, hasil belajar lebih bermakna. Dalam menentukan pembuatan sebuah media, diantaranya :

1.    Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara umum mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan ini dapat bentuk digambarkan harus dalam tugas yang dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa, seperti menghapal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan  hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.

2.    Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik memerlukan symbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efcktif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Televisi, misalnya. Tepat untuk mempertunjukkan proses dan transformasi yang memerlukan manipulasi ruang dan waktu.

3.    Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu,dana,atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang terbaik. Kriteria ini menuntun para guru atau instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diproleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimana pun dan kapanpun dengan pralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

4.    Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. Proyektor tranparansi(OHP), proyektor slide dan film, computer, dan peralatan canggih lainnya tidak akan mempunyai arti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar.

5.    Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efcktifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

6.    Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus menmenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harusjelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.

 Dari beberapa pertimbangan di atas, yang terpenting adalah adanya perubahan sikap guru agar mau memanfaatkan dan mengembangkan media pembelajaran yang "mudah dan murah", dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitamya serta memunculkan ide dan kreativitas yang dimilikinya. Kemudian Hakikat dari pemilihan media ini pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai, atau mengadaptasi media yang bersangkutan.

2.    Penentuan atau Pembuatan Sumber Belajar

Pemilihan dalam penggunaan sumber belajar harus disesuaikan oleh kriteria setiap anak, oleh karena setiap anak merupakan individu yang unik (berbeda satu sama lain), maka sedapat mungkin guru memberikan perlakuan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa. Dengan begitu maka diharapkan kegiatan mengajar benar-benar membuahkan kegiatan belajar pada diri setiap siswa.

Hal ini dapat dilakukan kalau guru berusaha menggunakan berbagai sumber belajar secara bervariasi dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk berinteraksi dengan sumber-sumber belajar yang ada. Hal yang perlu diperhatian adalah, agar bisa terjadi kegiatan belajar pada siswa, maka siswa harus secara aktif melakukan interaksi dengan berbagai sumber belajar. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar hanya mungkin terjadi jika ada interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar (Wina Sanjaya, 2008:205).

Guru berfungsi mengkomunikasikan informasi pada siswa (Harjanto, 2003:252). Fungsi ini dilaksanakan dengan cara menggunakan dirinya sendiri sebagai suatu media komunikasi, menggunakan saluran-saluran sensori seperti: suara, penglihatan, peradaban, fungsi lainnya adalah melakukan observasi dan evaluasi apa yang terjadi dalam proses belajar.

Peran guru adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa agar mereka dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada. Bukan hanya sumber belajar yang berupa orang, melainkan juga sumber-sumber belajar yang lain. Bukan hanya sumber belajar yang sengaja dirancang khusus, melainkan juga sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan. Semua sumber belajar itu dapat kita temukan, kita pilih dan kita manfaatkan sebagai sumber belajar bagi siswa kita. Wujud interaksi antara siswa dengan sumber belajar dapat bermacam-macam. Cara belajar dengan mendengarkan ceramah dari guru memang merupakan salah satu wujud interaksi tersebut. Namun belajar hanya dengan mendengarkan saja, patut diragukan efektifitasnya. Belajar hanya akan efektif jika si belajar diberikan banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu, melaluimulti-metode dan multi-media.

Melalui berbagai metode dan media pembelajaran, siswa akan dapat banyak berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki siswa. Pepatah China mengatakan: Saya mendengar saya lupa, Saya melihat saya ingat, Saya berbuat maka saya bias (Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Media Group, 2008) hlm 200. Semakin konkret siswa mempelajari bahan pengajaran maka semakin banyaklah pengalaman yang diperoleh siswa.

Sumber-sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada :

1)   Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan dengan mata ajaran tertentu. Bahan-bahan tersebut dapat berupa sumber pokok dan/atau sumber pelengkap. Pemilihan buku-buku sumber telah ditetapkan dalam pedoman kurikulum dan berdasarkan pilihan guu berdasarkan pertimbangan tertentu. Buku-buku tersebut mungkin telah tersedia di perpustakaan  sekolah atau harus dibeli di pasaran buku.

2)   Pribadi guru sendiri pada dasarnya merupakan sumber tak tertulis dan sangat penting serta sangat kaya dan luas, yang perlu dimanfaatkan secara maksimal. Itu sebabnya, guru-guru senantiasa diminta agar terus belajar untuk memperkaya  dan memperluas sertat mendalami ilmu pengetahuan, sehingga pada waktunya dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan belajar yang berdayaguna bagi kepentingan proses belajar siswa.

3)   Sumber masyarakat, juga merupakan sumber yang paling kaya bagi bahan belajar siswa. Hal-hal yang tidak tertulis dalam buku dan belum terkuasai oleh guru, ternyata ada dalam masyarat berupa objek, kejadian dan peninggalan sejarah. Hal-hal tersebut dapat digunakan sebagai bahan belajar. Untuk itu, guru perlu menyiapkan program pembelajaran dalam upaya memenfaatkan masyarakat sebagai sumber bahan belajar bagi siswanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada siswa tentang apa yang harus dipelajarinya, bagaimana siswa mempelajarinya serta hasil-hasil yang diharapkan diperoleh dari media yang digunakannya. Harus diingat bahwa media adalah alat dan sarana untuk mencapai tujuan pengajaran, serta media bukanlah tujuan.

Penggunaan media tidak dilihat dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu mempertinggi proses pengajaran.

B.     SARAN

Jenis-jenis sumber belajar dan media pembelajaran dianggap penting dalam proses belajar siswa. Namun perkembangan zaman dan gaya hidup serba praktis menyebabkan banyak yang lebih memilih media yang modern. Alangkah baiknya jika kita bisa memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar kita untuk di daur ulang agar dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Selain itu kita juga dapat belajar kreatif dan

lebih ekonomis.

Guru hendaknya mengerti dan memahami dengan benar seluk-beluk media pembelajaran dan sumber belajar yang bisa digunakan. Pada akhirnya jika guru mampu menguasai kedua hal tersebut, maka akan tercapai tujuan pembelajaran yang optimal dan dengan hasil yang baik pula.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

1.    http://zein1819.blogspot.com/2013/03/penggunaan-media-sumber-belajar-dalam_2.html?m=1

2.    https://wajahdara.wordpress.com/2010/12/20/penentuan-sumberalat-dan-media-pembelajaran-di-dalam-pembuatan-rpp/

3.    https://core.ac.uk/download/pdf/268180802.pdf

4.    http://103.23.244.11/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196109101986031-ANDOYO_SASTROMIHARJO/MEDIA_DAN_SUMBER_PEMBELAJARAN.pdf

5.    https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/sls/article/view/1403

6.    http://idr.uin-antasari.ac.id/16140/1/Ani%20Cahyadi%20Pengembangan%20Media%20%28book%29.pdf

No comments:

Post a Comment