Thursday 25 February 2010

makalah IAD

Masa Depan Alam Indonesia

Oleh:
Andy Basuki

Indonesia, negara yang kita tinggal ini adalah negara yang indah. Penuh dengan sumber daya alam, dan banyak sekali fauna dan flora yang unik, dan tidak ditemui di tempat lain. Saya merasa bahwa saya beruntung sekali, menjadi salah satu bagian dari bumi pertiwi yang indah dan penuh ragam dan warna.

Akan tetapi banyak sekali perubahan yang terjadi di beberapa tahun ini yang membuat saya menjadi kuatir akan masa depan alam yang begitu indah di negeri kita ini. Penebangan hutang liar yang terjadi di daerah Kalimantan, yang membuat hutan tropis primer sekian lama sekian sedikit.

Saya juga membaca bahwa penangkapan ikan hias air laut yang mengunakan bom ikan, yang sangat disayangkan. Hutan bakau yang semestinya bisa membantu menjaga keseimbangan ekosistem di muara juga sebagian sudah disingkirkan untuk memacu pembangunan infrastruktur. Namun anda pasti bertanya, apakah itu salah? Dari segi ekonomi, mungkin jawabannya adalah tidak, tapi sebagai seorang yang mencintai lingkungan, saya harus bilang ya.

Indonesia adalah negara kepulauan, yang sumber flora dan fauna nya terdapat di atas air, maupun di dalam air. Salah satu contohnya, adalah burung cenderawasih yang terdapat di Irian Jaya dan Papua, Orangutan yang terdapat di Sumatra dan Kalimantan. Biawak Komodo atau Komodo Dragon yang terdapat di Pulau Komodo, dan banyak sekali taman nasional bawah air yang terkenal di Bali, Manado dll.

Akan tetapi, kalau kita tidak memeliara alam yang kita punya sekarang, kita akan dihadapkan dengan masa depan yang suram. Banjir yang kita sering dengar di dalam berita, adalah satu dampak karena penebangan liar yang sering terjadi. Bukan hanya itu saja, pengusuran hutan bakau akan mengurangi daya serap gas karbon dioksida yang telah terbukti sebagai salah satu gas rumah hijau.

Dan dengan seiringnya penebangan hutan yang liar, di tambah penangkapan ikan hias air laut dengan cara pengunaan bom ikan, membuat saya kuatir tentang masa depan alam yang kita miliki ini. Setiap satu hektar hutan hujan yang kita tebang, entah berapa spesies flora dan fauna yang sampai sekarang mungkin belum kita ketahui telah kita musnahkan tanpa sadar. Salah satunya adalah populasi Orangutan di Sumatra dan Kalimantan yang sedang dalam status Endangered atau terancam keberadaannya.

Pengunaan bom ikan untuk menangkap ikan hias, bisa merusak terumbu terumbu karang, yang penting sekali untuk kelancaran ekosistem di dalam laut. Dan ikan ikan hias yang biasanya ditangkap dengan cara yang biadab tersebut, biasanya tidak akan lama hidup walaupun sudah dipindah ke akuarium, karena salah satu zat yang biasa digunakan untuk membuat bom ikan, adalah sebuah zat bernama sianida, yang telah terbukti beracun untuk hamper semua makhluk hidup.



Kalau aksi aksi yang telah saya sebut ini tidak diredam atau dicegah secepat mungkin, kita mungkin tidak lagi bisa menikmati keindahan alam yang membuat negeri ini menjadi cantik nan kaya akan flora dan faunanya. Ada pepatah yang berkata, kita akan menuai apa yang kita tanam, dan saya secara pribadi tidak mau pepatah itu menjadi kenyataan karena ulah kita sendiri.

Dari sisi ekonomi pun, perusakan alam yang sedang terjadi juga akan berdampak negatif, karena, banyak turis turis mancanegara justru datang ke negara kita untuk menikmati keindahaan alam kita, termasuk yang di bawah air. Bayangkan dampak ekonomi yang kita akan merasakan, apabila salah satu daya tarik pariwisata kita yang kita banggakan, dihancurkan oleh tangan kita sendiri.

Maka, saya menghimbau kepada segenap bangsa kita, untuk meyayangi dan menjaga sumber daya alam yang ada di bumi pertiwi ini, supaya kita masih bisa menikmatinya, dan lebih penting lagi, supaya generasi generasi yang akan mengikuti akan juga bisa menikmatinya, dan bukan cuma akan mengetahuinya dari buku buku atau di dalam kebun binatang saja. Itu adalah sesuatu yang pasti akan terjadi kalau kita tidak mulai sekarang mencintai dan menjaga apa yang telah bumi pertiwi ini serahkan dan memberi kita semua untuk dinikmati.

No comments:

Post a Comment