Saturday, 4 January 2025

Skripsi PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FLIPBOOK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DAN CEPAT SISWA KELAS IV

 ABSTRAK

Pengembangan Bahan Ajar Flipbook Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring  dan  Cepat  Siswa Kelas IV”. Skripsi. Depok: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2024. 

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) dengan langkah meliputi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, produk akhi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Pengembangan Bahan Ajar Flipbook Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring dan Cepat Siswa Kelas IV. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Zubair, Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas di SDIT Al Hikmah Cimanggis Depok. Teknik dan pengumpulan data yang diperoleh menggunakan observasi, wawancara, angket dan test hasil belajar. Uji coba produk awal  dilakukan di kelas IV Abdullah bin Mas’ud dengan jumlah 27 peserta didik dan uji coba produk 2 dilakukan dikelas IV Abdullah bin Zubair, Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas dengan jumlah total 80 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar flipbook dinyatakan layak oleh ahli materi dan ahli media dengan presentase aspek kelayakan isi materi 91% dengan kategori sangat baik, sedangkan presentase aspek penyajiaan media sebesar 72% dengan kategori  baik. Kelayakan soal sudah melalui uji validitas dan reabilitas terhadap 30 soal yang  menunjukkan hasil skor nilai sudah valid sebanyak 10 soal. Hasil uji normalitas di 3 kelas yakni kelas Abdullah bin Zubair, kelas Abdullah bin Umar, dan Abdullah bin Abbas diperoleh nilai rata-rata posttest 56 dan pretest mendapatkan nilai rata-rata 87. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian bahan ajar flipbook layak digunakan dalam pembelajaran muatan Bahasa Indonesia materi membaca cepat dan nyaring.

 

Kata Kunci      : Pengembangan bahan aja, bahan ajar Bahasa Indonesia, membaca


BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Berbagai informasi di era digital saat ini semakin mudah diterima dan semakin gencar masuk ke negara kita. Hal ini disebabkan oleh semakin bervariasi dan canggihnya media informasi, baik media informasi media cetak maupun elektronik. Hasil-hasil penelitian serta kemajuan ilmu dan teknologi begitu cepat dipublikasikan dan disebarkan. Akibatnya, banyak informasi yang tidak sempat diserap. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kecepatan membaca yang masih perlu ditingkatkan.

Membaca memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir seluruh aspek kehidupan manusia pada era digitalisasi seperti sekarang ini menuntut kemampuan membaca yang efektif. Bahkan, dapat dikatakan bahwa membaca merupakan kebutuhan primer manusia modern.

 Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut masyarakat gemar membaca. Melalui membaca, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan baru untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan hidup pada masa mendatang. Membaca merupakan sebuah jembatan bagi siapa saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan, baik di lingkungan akademik, maupun di dunia pekerjaan

 Dalam dunia pendidikan, kegiatan membaca merupakan hal yang sangat penting karena sangat menentukan kualitas dan keberhasilan seseorang di dalam studinya. Farida Rahim (2012:2) mengemukakan bahwa “membaca pada hakikatnya adalah sesuatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, pikiran, psikolinguistik, dan metakognitif. Membaca merupakan suatu proses yang kompleks dan rumit. Artinya pada kegiatan membaca terlibat kegiatan berpikir seperti mengingat, memahami, membedakan, menganalisis, mengorganisasi, dan menerapkan hal-hal yang terkandung di dalam bacaan. Murid yang mempunyai minat baca yang tinggi akan memperoleh pemahaman yang tinggi terhadap bacaan yang dibacanya.

Kemampuan membaca setiap murid dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut sangat menunjang kecepatan dan keefektifan membaca. Faktor kemampuan internal dan eksternal menyebabkan kecepatan dan keefektifan membaca murid berbeda dengan kecepatan dan keefektifan membaca oleh murid yang lain.

Mengenai cara membaca dikenal empat macam, yaitu : biasa, melihat dengan cepat, mengulas, dan kecepatan tinggi. Seseorang dapat dikatakan memahami isi bacaan secara baik apabila ia dapat (a) mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan atau mengetahui maknanya, (b) menghubungkan makna konotatif maupun denotatif, (c) mengetahui seluruh makna secara kontekstual, dan (d) membuat pertimbangan nilai isi bacaan yang didasarkan pada pengalamannya.

Kemampuan membaca nyaring dan cepat merupakan kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan, intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, sikap ataupun pengalaman. Membaca nyaring dan cepat perlu diterapkan guru dalam pembelajaran sebab merupakan hal yang menyenangkan bagi siswa. Kegiatan membaca nyaring  dan cepat sangat penting karena banyak keuntungan yang diperoleh siswa. Oleh karena itu, guru perlu membuat suatu program kegiatan membaca nyaring dan  cepat yang efektif.

Pembelajaran membaca nyaring dan cepat di SD hendaknya berorientasi pada standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia. Standar kompetensi dasar membaca nyaring yang diamanatkan kurikulum sulit direalisasikan apabila pembelajaran membaca nyaring dan cepat masih menggunakan model konvensional. Hal ini disebabkan terlalu rumitnya prosedur yang harus dijalani oleh guru dan murid, serta waktu yang dibutuhkan cukup lama. Akibatnya guru merasa terbebani dengan jam mengajar yang relatif padat dan alokasi waktu yang tersedia relatif sempit.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada bulan September 2023, kemampuan membaca nyaring dan cepat pada siswa Kelas IV di SDIT AL HIKMAH Kec. Cimanggis Kota Depok masih rendah, guru cenderung lebih dominan pada pembelajaran teori kebahasaan sehingga menyebabkan kemampuan membaca nyaring belum tercapai secara maksimal. Terbukti siswa masih belum mampu membaca nyaring dengan baik. Kekurang mampuan murid dalam membaca nyaring umumnya disebabkan karena metode yang digunakan sangat monoton dan tidak menggunakan bahan ajar pembelajaran yang dapat menarik minat baca 4 seorang siswa. Selain itu juga diperoleh informasi bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan SDI AL HIKMAH pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 75 dengan ketuntasan klasikal 80 %. Nilai KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 75 namun nilai rata-rata murid kelas IV untuk tahun ajaran 2023/2024  semester ganjil  hanya mencapai 68,50. Dari 27 siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2023/2024 terdapat 11 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM dan hanya 16 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, guru perlu mengembangkan bahan ajar pembelajaran inovatif melalui penggunaan bahan ajar flipbook bergambar dengan maksud agar siswa dapat tertarik dalam membaca nyaring dan cepat sebuah cerita.

Manfaat membaca secara umum adalah pembaca dapat belajar dari pengalaman orang lain. Dengan membaca buku, murid dapat menyerap atau mengetahui berbagai ragam informasi yang sangat berharga baginya. Selain itu, manfaat khusus membaca adalah pembaca dapat terhindar dari kerusakan jaringan otak di masa tua. Hernowo (2016: 18) mengemukakan bahwa membaca juga dapat menumbuhkan saraf-saraf baru di otak sekaligus membentuk jaringan baru. Berdasarkan uraian di atas manfaat  membaca dapat dipastikan bahwa murid yang tidak memiliki kemampuan membaca akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pendidikan serta akan mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Oleh sebab itu, pengajaran membaca perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh guru terutama oleh guru bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

Mengukur tingkat kemampuan membaca di Sekolah Dasar, diperlukan pilihan-pilihan bahan ajar pembelajaran dan kegiatan membaca oleh guru di samping 5 perhatian pada materi dan isi bacaan . Berkaitan dengan hal itu, menurut hemat penulis suatu media pembelajaran membaca nyaring yang menarik dan perlu dikembangkan karena selama ini belum dilakukan secara maksimal oleh guru bahasa Indonesia di SD, yaitu bahan ajar filpbook bergambar. Siswa perlu dilatih dan disuguhi pelajaran membaca nyaring dan cepat dengan menggunakan bahan ajar flip book bergambar.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan  research and delelopment dengan judul ”Pengembangan bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan cepat  pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDIT AL HIKMAH Cimanggis Kota Depok

 

  1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1.      Bagaimana pengembangan bahan ajar flip book untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan cepat?

2.       Bagaimana pengembangan bahan ajar flipbook untuk meningkatkan pemahaman membaca nyaring dan cepat?

3.      Bagaimana potensi dan kelayakan dari pengembangan bahan ajar pembelajaran flip book untuk meningkatkan pemahaman tentang keterampilan membaca cepat dan nyaring?

4.      Bagaimana tanggapan siswa mengenai bahan ajar flip book untuk meningkatkan pemahaman tentang membaca cepat dan nyaring?

5.      Bagaimana tingkat pencapaian siswa dalam menangkap materi dengan bahan ajar flip book untuk keterampilan membaca nyaring dan cepat?

6.      Bagaimana desain bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca cepat dan nyaring?

7.      Bagaimana kelayakan bahan ajar flipbook untuk meningkatkan pemahaman keterampilan membaca nyaring dan cepat?

 

  1. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dibatasi pada Pengembangan bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan cepat  pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bahan ajar flip book yang dimaksud adalah sebuah buku dengan serangkaian gambar yang .beragam yang beragam dari satu laman ke laman berikutnya, yang saat laman- laman tersebut di bolak-balik secara cepat, gambar-gambar tersebut tampak teranimasi oleh gerakan tersimulasi atau beberapa gerak lainnya. Membaca nyaring adalah aktivitas yang menyenangkan, karena

antara pembaca dan pendengar bersama sama menangkap dan memahami informasi yang dibaca. Kemudian membaca cepat adalah kegiatan membaca secara cepat dengan waktu yang relatif singkat untuk mengetahui garis besar isi atau ide pokok suatu bacaan tanpa mengabaikan pemahaman isinya.

 

  1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah:

1.      Bagaimana desain bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan cepat?

2.      Bagaimana kelayakan bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan cepat?

 

  1. Tujuan Penelitian

              Tujuan dari penelitian ini adalah:

1.      Menghasilkan desain bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan cepat

2.      Mengetahui kelayakan bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan cepat

  1. Manfaat Hasil Penelitian

1.      Bagi guru dan siswa

a.       Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

b.      Dapat memberi masukan kepada instansi terkait dalam mengambil  kebijakan yang dapat menunjang proses pembelajaran

2.      Bagi Pembelajaran

a.       Bagi peneliti menemukan solusi untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan cepat pada siswa kelas IV

b.       Bagi siswa, siswa menjadi lebih terampil dalam kemampuan membaca nyaring dan cepat

c.       Bagi Institusi, kepala sekolah dapat menyosialisasikan kepada guru untuk menambah metode dalam proses pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan ketepatan tujuan.

 

  1. Penelitian Relevan

1.      Skipsi Dian Noura Angela (tahun 2019 ) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media Gambar Program Studi I PGSD FIP Universitas Negeri Yogyakarta Siswa kelas I SD Negeri Pepen. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan. Dengan menggunakan media gambar. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan tes yang terbentuk tes unjuk kerja dalam membaca kalimat sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri Pepen dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan keterampilan membaca permulaan sebesar 65 dari siklus I sebesar 69,25 menjadi 77 pada siklus II).

Penelitian yang dilakukan peneliti sama dengan penelitian diatas yaitu sama-sama membahas tentang keterampilan membaca yang membedakannya adalah penelitian terdahulu diatas membahas tentang membaca permulaan dengan media gambar dalam meningkatkan keterampilan membaca permulaan. Sedangkan peneliti membahas tentang upaya meningkatkan kemampuan membaca nyaring menggunakan media cerita bergambar.

2.      Skripsi Annisa Nurjannah yang berjudul Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Dengan Menggunakan Media Kartu Gambar Program Studi PGSD FIP Universitas Yogyakarta Pada Siswa Kelas I SD Negeri Winongo Tahun Pelajaran 2017/2018 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca pada siswa kelas I SD Negeri Winongo dengan menggunakan media kartu gambar sebagai alat pengumpulan data adalah lembar untuk kerja dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan keterampilan membaca. ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata dari setiap siklus.

Pada kondisi awal ketuntasan belajar secara klasikal hanya 38, 46% dengan nilai rata-rata kelas 62,5 meningkat menjadi 66,44 pada siklus I. Nilai rata-rata pada siklus II meningkatkan menjadi 75,76.34 Penelitian yang dilakukan peneliti sama dengan peneliti diatas yaitu sama-sama membahas tentang keterampilan membaca yang membedakannya adalah peneliti terdahulu diatas membahas tentang membaca dengan menggunakan media kartu gambar dalam meningkatkan keterampilan membaca. Sedangkan peneliti membahas tentang upaya meningkatkan kemampuan membaca nyaring menggunakan media cerita bergambar.

 

 

3.      Skripsi Puji Lestari yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas II Pada Tema Peristiwa Dengan Buku Cerita Beragmabar di Perpustakaan SD Negeri 04 Getas Kaloran Temanggung Tahun Pelajaran 2020/2021. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahap pra siklus ketuntasan siswa mencapai 40% dan yang tidak tuntas mencapai 60. Pada tahap siklus I siswa yang tuntas mencapai 60% dan yang tidak tuntas mencapai 40%. Sedangkan pada siklus II ketuntasan siswa mencapai 86, 7% dan yang tidak tuntas 13, 3%

4.      Skripsi Nur Badriyah yang berjudul Peningkatan keterampilan membaca nyaring melalui penggunaan pias-pias kata pada siswa kelas I SD Negeri Keden I Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017-2018”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketertarikan siswa pada kondisi awal 35% menjadi 60% pada siklus pertama. kemudian pada siklus kedua menjadi 75%, meningkat lagi 15%. Pada indikator partisipasi aktif siswa pada proses pembelajaran dari siklus satu 25,65%. Dari performance siswa dalam membaca nyaring pada siklus pertama 60% menjadi 90%. Pada siklus dua meningkat 30% dan dari hasil quesioner siswa 72,50% pada siklus satu menjadi 92, 50%, pada siklus dua meningkat 20%.

5.       Skripsi Fitri Amalia yang berjudul Peningkatan membaca Permulaan Melalui Metode Bermain Kartu Kata  Siswa Kelas 1 MI Al Ihsan Condet Jakarta Timur Tahun Pelajaran 2018- 2019. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan, nilai rata-rata saat pretest sebesar 62,67, siklus I 67, dan siklus II 76,23. Ketuntasan klasika saat pretest 41,02 %, siklus I 79,48 % dan siklus II 94,87 %. Keaktifan siswa mengalami kemajuan dengan rata-rata jumlah skor yang diperoleh saat pretest sebesar 16 (berprestasi sedang). Siklus I sebesar 27 (berprestasi tinggi), siklus II sebesar 28 (berprestasi tinggi). Keaktifan guru saat pretest sebesar 20 (berprestasi sedang), siklus I sebesar 27 (berprestasi tinggi), dan siklus II sebesar 28 (berprestasi tinggi)

Penelitian ini dilakukan peneliti sama dengan peneliti diatas yaitu sama-sama membahas tentang kemampuan membaca yang membedakan adalah peneliti terdahulu diatas membahas tentang membaca dengan menggunakan media cerita bergambar dalam meningkatkan kemampuan membaca. Sedangkan peneliti membahas tentang upaya meningkatkan kemampuan membaca menggunakan media cerita bergambar.

 

lebih lengkapnya bisa di cek disini
untuk media pendukungnya berupa flipbook silahkan cek disini

No comments:

Post a Comment