BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Berbagai informasi di era digital saat ini semakin mudah diterima
dan semakin gencar masuk ke negara kita. Hal ini disebabkan oleh semakin
bervariasi dan canggihnya media informasi, baik media informasi media cetak
maupun elektronik. Hasil-hasil penelitian serta kemajuan ilmu dan teknologi
begitu cepat dipublikasikan dan disebarkan. Akibatnya, banyak informasi yang
tidak sempat diserap. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kecepatan membaca
yang masih perlu ditingkatkan.
Membaca memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Tidak
dapat dipungkiri bahwa hampir seluruh aspek kehidupan manusia pada era
digitalisasi seperti sekarang ini menuntut kemampuan membaca yang efektif.
Bahkan, dapat dikatakan bahwa membaca merupakan kebutuhan primer manusia
modern.
Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi menuntut masyarakat gemar membaca. Melalui membaca, masyarakat
dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan baru untuk mempersiapkan
diri menghadapi tantangan hidup pada masa mendatang. Membaca merupakan sebuah
jembatan bagi siapa saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan, baik
di lingkungan akademik, maupun di dunia pekerjaan
Dalam dunia pendidikan,
kegiatan membaca merupakan hal yang sangat penting karena sangat menentukan
kualitas dan keberhasilan seseorang di dalam studinya. Farida Rahim (2012:2)
mengemukakan bahwa “membaca pada hakikatnya adalah sesuatu yang rumit yang
melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga
melibatkan aktivitas visual, pikiran, psikolinguistik, dan metakognitif.
Membaca merupakan suatu proses yang kompleks dan rumit. Artinya pada kegiatan
membaca terlibat kegiatan berpikir seperti mengingat, memahami, membedakan,
menganalisis, mengorganisasi, dan menerapkan hal-hal yang terkandung di dalam
bacaan. Murid yang mempunyai minat baca yang tinggi akan memperoleh pemahaman
yang tinggi terhadap bacaan yang dibacanya.
Kemampuan membaca setiap murid dapat dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut sangat menunjang kecepatan
dan keefektifan membaca. Faktor kemampuan internal dan eksternal menyebabkan
kecepatan dan keefektifan membaca murid berbeda dengan kecepatan dan
keefektifan membaca oleh murid yang lain.
Mengenai cara membaca dikenal empat macam, yaitu : biasa, melihat
dengan cepat, mengulas, dan kecepatan tinggi. Seseorang dapat dikatakan
memahami isi bacaan secara baik apabila ia dapat (a) mengenal kata-kata atau
kalimat yang ada dalam bacaan atau mengetahui maknanya, (b) menghubungkan makna
konotatif maupun denotatif, (c) mengetahui seluruh makna secara kontekstual,
dan (d) membuat pertimbangan nilai isi bacaan yang didasarkan pada
pengalamannya.
Kemampuan membaca nyaring dan cepat merupakan kegiatan membaca
dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan, intonasi yang tepat
agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh
penulis, baik yang berupa pikiran, sikap ataupun pengalaman. Membaca nyaring
dan cepat perlu diterapkan guru dalam pembelajaran sebab merupakan hal yang
menyenangkan bagi siswa. Kegiatan membaca nyaring dan cepat sangat penting karena banyak
keuntungan yang diperoleh siswa. Oleh karena itu, guru perlu membuat suatu
program kegiatan membaca nyaring dan
cepat yang efektif.
Pembelajaran membaca nyaring dan cepat di SD hendaknya berorientasi
pada standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia. Standar kompetensi
dasar membaca nyaring yang diamanatkan kurikulum sulit direalisasikan apabila
pembelajaran membaca nyaring dan cepat masih menggunakan model konvensional.
Hal ini disebabkan terlalu rumitnya prosedur yang harus dijalani oleh guru dan
murid, serta waktu yang dibutuhkan cukup lama. Akibatnya guru merasa terbebani
dengan jam mengajar yang relatif padat dan alokasi waktu yang tersedia relatif
sempit.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada bulan September
2023, kemampuan membaca nyaring dan cepat pada siswa Kelas IV di SDIT AL HIKMAH
Kec. Cimanggis Kota Depok masih rendah, guru cenderung lebih dominan pada
pembelajaran teori kebahasaan sehingga menyebabkan kemampuan membaca nyaring
belum tercapai secara maksimal. Terbukti siswa masih belum mampu membaca
nyaring dengan baik. Kekurang mampuan murid dalam membaca nyaring umumnya
disebabkan karena metode yang digunakan sangat monoton dan tidak menggunakan
bahan ajar pembelajaran yang dapat menarik minat baca 4 seorang siswa. Selain
itu juga diperoleh informasi bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan SDI AL HIKMAH pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 75 dengan
ketuntasan klasikal 80 %. Nilai KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu
75 namun nilai rata-rata murid kelas IV untuk tahun ajaran 2023/2024 semester ganjil hanya mencapai 68,50. Dari 27 siswa yang
terdaftar pada tahun ajaran 2023/2024 terdapat 11 siswa yang mendapat nilai di
bawah KKM dan hanya 16 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, guru perlu mengembangkan bahan ajar pembelajaran
inovatif melalui penggunaan bahan ajar flipbook bergambar dengan maksud agar
siswa dapat tertarik dalam membaca nyaring dan cepat sebuah cerita.
Manfaat membaca secara umum adalah pembaca dapat belajar dari
pengalaman orang lain. Dengan membaca buku, murid dapat menyerap atau
mengetahui berbagai ragam informasi yang sangat berharga baginya. Selain itu,
manfaat khusus membaca adalah pembaca dapat terhindar dari kerusakan jaringan
otak di masa tua. Hernowo (2016: 18) mengemukakan bahwa membaca juga dapat
menumbuhkan saraf-saraf baru di otak sekaligus membentuk jaringan baru.
Berdasarkan uraian di atas manfaat
membaca dapat dipastikan bahwa murid yang tidak memiliki kemampuan
membaca akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pendidikan serta akan
mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Oleh
sebab itu, pengajaran membaca perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh guru
terutama oleh guru bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Mengukur tingkat kemampuan membaca di Sekolah Dasar, diperlukan
pilihan-pilihan bahan ajar pembelajaran dan kegiatan membaca oleh guru di
samping 5 perhatian pada materi dan isi bacaan . Berkaitan dengan hal itu,
menurut hemat penulis suatu media pembelajaran membaca nyaring yang menarik dan
perlu dikembangkan karena selama ini belum dilakukan secara maksimal oleh guru
bahasa Indonesia di SD, yaitu bahan ajar filpbook bergambar. Siswa perlu
dilatih dan disuguhi pelajaran membaca nyaring dan cepat dengan menggunakan
bahan ajar flip book bergambar.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan research and delelopment
dengan judul ”Pengembangan bahan ajar flipbook untuk
meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan cepat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa
kelas IV SDIT AL HIKMAH Cimanggis Kota Depok”
- Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Bagaimana
pengembangan bahan ajar flip book untuk meningkatkan keterampilan membaca
nyaring dan cepat?
2. Bagaimana pengembangan bahan ajar flipbook
untuk meningkatkan pemahaman membaca nyaring dan cepat?
3. Bagaimana
potensi dan kelayakan dari pengembangan bahan ajar pembelajaran flip book untuk
meningkatkan pemahaman tentang keterampilan membaca cepat dan nyaring?
4. Bagaimana
tanggapan siswa mengenai bahan ajar flip book untuk meningkatkan pemahaman
tentang membaca cepat dan nyaring?
5. Bagaimana
tingkat pencapaian siswa dalam menangkap materi dengan bahan ajar flip book
untuk keterampilan membaca nyaring dan cepat?
6. Bagaimana
desain bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca cepat dan
nyaring?
7. Bagaimana
kelayakan bahan ajar flipbook untuk meningkatkan pemahaman keterampilan membaca
nyaring dan cepat?
- Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi
masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dibatasi pada Pengembangan bahan ajar flipbook
untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan cepat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bahan ajar flip book yang dimaksud adalah
sebuah buku dengan serangkaian gambar yang .beragam yang beragam dari satu
laman ke laman berikutnya, yang saat laman- laman tersebut di bolak-balik
secara cepat, gambar-gambar tersebut tampak teranimasi oleh gerakan tersimulasi
atau beberapa gerak lainnya. Membaca nyaring adalah aktivitas yang
menyenangkan, karena
antara
pembaca dan pendengar bersama sama menangkap dan memahami informasi yang
dibaca. Kemudian membaca cepat adalah kegiatan membaca secara cepat dengan
waktu yang relatif singkat untuk mengetahui garis besar isi atau ide pokok
suatu bacaan tanpa mengabaikan pemahaman isinya.
- Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas pada
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana
desain bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan
cepat?
2. Bagaimana
kelayakan bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring
dan cepat?
- Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan
desain bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan
cepat
2. Mengetahui
kelayakan bahan ajar flipbook untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring
dan cepat
- Manfaat Hasil
Penelitian
1. Bagi guru
dan siswa
a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
b. Dapat
memberi masukan kepada instansi terkait dalam mengambil kebijakan yang dapat menunjang proses
pembelajaran
2. Bagi
Pembelajaran
a.
Bagi peneliti menemukan solusi untuk
meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan cepat pada siswa kelas IV
b.
Bagi siswa, siswa menjadi lebih terampil
dalam kemampuan membaca nyaring dan cepat
c.
Bagi Institusi, kepala sekolah dapat
menyosialisasikan kepada guru untuk menambah metode dalam proses pengajaran
sesuai dengan kebutuhan dan ketepatan tujuan.
- Penelitian Relevan
1.
Skipsi
Dian Noura Angela (tahun 2019 ) yang berjudul Peningkatan Keterampilan
Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media Gambar Program Studi I PGSD FIP
Universitas Negeri Yogyakarta Siswa kelas I SD Negeri Pepen. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan. Dengan menggunakan
media gambar. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi
dan tes yang terbentuk tes unjuk kerja dalam membaca kalimat sederhana. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca permulaan pada siswa
kelas I SD Negeri Pepen dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan
keterampilan membaca siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan
keterampilan membaca permulaan sebesar 65 dari siklus I sebesar 69,25 menjadi
77 pada siklus II).
Penelitian yang dilakukan peneliti
sama dengan penelitian diatas yaitu sama-sama membahas tentang keterampilan
membaca yang membedakannya adalah penelitian terdahulu diatas membahas tentang
membaca permulaan dengan media gambar dalam meningkatkan keterampilan membaca
permulaan. Sedangkan peneliti membahas tentang upaya meningkatkan kemampuan
membaca nyaring menggunakan media cerita bergambar.
2. Skripsi Annisa Nurjannah yang berjudul Upaya Peningkatan
Keterampilan Membaca Dengan Menggunakan Media Kartu Gambar Program Studi PGSD
FIP Universitas Yogyakarta Pada Siswa Kelas I SD Negeri Winongo Tahun Pelajaran
2017/2018 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca
pada siswa kelas I SD Negeri Winongo dengan menggunakan media kartu gambar
sebagai alat pengumpulan data adalah lembar untuk kerja dan lembar observasi.
Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan keterampilan membaca.
ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata dari setiap siklus.
Pada kondisi awal ketuntasan belajar
secara klasikal hanya 38, 46% dengan nilai rata-rata kelas 62,5 meningkat
menjadi 66,44 pada siklus I. Nilai rata-rata pada siklus II meningkatkan
menjadi 75,76.34 Penelitian yang dilakukan peneliti sama dengan peneliti diatas
yaitu sama-sama membahas tentang keterampilan membaca yang membedakannya adalah
peneliti terdahulu diatas membahas tentang membaca dengan menggunakan media
kartu gambar dalam meningkatkan keterampilan membaca. Sedangkan peneliti
membahas tentang upaya meningkatkan kemampuan membaca nyaring menggunakan media
cerita bergambar.
3. Skripsi Puji Lestari yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan
Membaca Siswa Kelas II Pada Tema Peristiwa Dengan Buku Cerita Beragmabar di
Perpustakaan SD Negeri 04 Getas Kaloran Temanggung Tahun Pelajaran 2020/2021.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahap pra siklus ketuntasan siswa
mencapai 40% dan yang tidak tuntas mencapai 60. Pada tahap siklus I siswa yang
tuntas mencapai 60% dan yang tidak tuntas mencapai 40%. Sedangkan pada siklus
II ketuntasan siswa mencapai 86, 7% dan yang tidak tuntas 13, 3%
4.
Skripsi Nur Badriyah yang berjudul Peningkatan
keterampilan membaca nyaring melalui penggunaan pias-pias kata pada siswa kelas
I SD Negeri Keden I Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017-2018”.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ketertarikan siswa pada kondisi awal 35% menjadi
60% pada siklus pertama. kemudian pada siklus kedua menjadi 75%, meningkat lagi
15%. Pada indikator partisipasi aktif siswa pada proses pembelajaran dari
siklus satu 25,65%. Dari performance siswa dalam membaca nyaring pada siklus
pertama 60% menjadi 90%. Pada siklus dua meningkat 30% dan dari hasil quesioner
siswa 72,50% pada siklus satu menjadi 92, 50%, pada siklus dua meningkat 20%.
5.
Skripsi Fitri Amalia yang berjudul Peningkatan
membaca Permulaan Melalui Metode Bermain Kartu Kata Siswa Kelas 1 MI Al Ihsan Condet Jakarta
Timur Tahun Pelajaran 2018- 2019. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan,
nilai rata-rata saat pretest sebesar 62,67, siklus I 67, dan siklus II 76,23.
Ketuntasan klasika saat pretest 41,02 %, siklus I
79,48 % dan siklus II 94,87 %. Keaktifan siswa mengalami kemajuan dengan
rata-rata jumlah skor yang diperoleh saat pretest sebesar 16 (berprestasi
sedang). Siklus I sebesar 27 (berprestasi tinggi), siklus II sebesar 28
(berprestasi tinggi). Keaktifan guru saat pretest sebesar 20 (berprestasi
sedang), siklus I sebesar 27 (berprestasi tinggi), dan siklus II sebesar 28
(berprestasi tinggi)
Penelitian ini dilakukan peneliti
sama dengan peneliti diatas yaitu sama-sama membahas tentang kemampuan membaca
yang membedakan adalah peneliti terdahulu diatas membahas tentang membaca
dengan menggunakan media cerita bergambar dalam meningkatkan kemampuan membaca.
Sedangkan peneliti membahas tentang upaya meningkatkan kemampuan membaca
menggunakan media cerita bergambar.
lebih lengkapnya bisa di cek disini