Thursday 17 November 2011

landasan teori

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SISWA
DAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR
FIQIH SISWA MTs. SYAMROTUL HUDA
KECAPI TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KONSEP KAJIAN TEORI
Konsep Kajian Teori yang kami uraikan tentang minat belajar, bimbingan orang tua dan prestasi hasil belajar yang diperjelas sebagai berikut :
A. Minat Belajar Siswa
1. Pengertian Minat Belajar Siswa
a. Definisi Minat
b. Definisi belajar
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
a. Faktor Internal
1) Aspek Fisiologi
2) Aspek Psikologi
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan Sosial
2) Lingkungan Non Sosial
c. Faktor Pendekatan Belajar
3. Macam-Macam Minat Belajar Siswa
Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, ini sangat tergantung pada sudut pandang dan cara penggolongan misalnya berdasarkan arahnya minat, dan berdasarkan cara mendapatkan atau mengungkapkan minat itu sendiri.
a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Minat Primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh.
2. Minat Kultural atau minat sosial adalah minal yang timbul karena proses belajar.
b. Berdasarkan arahnya, Minat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Minat Intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri.
2. Minat Ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut.
c. Berdasarkan cara mengungkapkan minat, dapat dibedakan menjadi empat yaitu :
1. Expressed Interest
2. Manifest Interest
3. Tested Interest
4. Inventoried Interest
B. Bimbingan orang Tua Siswa
1. Pengertian Bimbingan dan Orang Tua.
a. Pengertian Bimbingan
b. Pengertian Orang Tua.
2. Fungsi dan Peranan Orang Tua dalam Keluarga
a. Sebagai pendidik dalam keluarga
b. Sebagai pemelihara dan pelindung dalam keluarga
c. Menafkahi keluarga dengan makanan yang halal dan baik
3. Kedudukan Orang Tua dalam Keluarga
C. Prestasi Belajar Fiqih
1. Pengertian Prestasi Belajar
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
a. Faktor Intern
1) Kecerdasan
2) Bakat
3) Minat
4) Motivasi
b. Faktor Ekstern
1) Keadaan Keluarga
2) Keadaan Sekolah
3) Lingkungan Masyarakat
D. Hubungan antara Minat Belajar dan Bimbingan Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih.
Minat merupakan suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.
Kesiapan siswa dalam mempelajari mata pelajaran atau bidang studi tertentu tidaklah sama. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah minat siswa dalam belajar. Minat belajar yang besar memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dimengerti karena siswa yang minat belajarnya tinggi akan selalu memperhatikan dan memahami pelajaran guru pada saat kegiatan belajar mengajar. begitu pula dengan minat siswa dalam mempelajari palajaran Fiqih.
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat diduga bahwa minat belajar yang timbul dari dalam jiwa siswa merupakan indikator yang akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Pada akhirnya terdapat hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar mata pelajaran Fiqih.
Dalam melakukan segala kegiatan individu akan sangat dipengaruhi oleh minat akan kegiatan tersebut. Dengan adanya minat yang cukup besar akan mendorong seseorang untuk mencurahkan perhatiannya terhadap kegiatan tersebut sehingga akan meningkatkan pula seluruh fungsi jiwanya untuk dipusatkan pada kegiatan yang sedang dilakukannya. Demikian pula dengan belajar, ia akan merasa bahwa belajar itu merupakan yang sangat penting atau berarti bagi dirinya, sehingga ia memusatkan seluruh perhatiannya kepada hal-hal yang berhubungan dengan belajar, dengan senang hati akan melakukannya, yang menunjukkan bahwa minat belajar mempunyai pengaruh atau aktivitas-aktivitas yang dapat menjaga minat belajarnya. Sudah cukup banyak hasil penelitian korelasi yang positif terhadap prestasi belajar yang dicapai.
Untuk mengetahui bagaimanakah minat belajar seseorang ini dapat ditempuh dengan mengungkapkan seberapa dalam atau jauhnya keterikatan seseorang terhadap obyek, aktivitas-aktivitas atau situasi yang spesifik yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi satu hasil dan proses belajar yaitu :
1. Yang berhubungan dengan keadaan individu.
2. Yang berhubungan dengan lingkungan dalam belajar.
3. Yang berhubungan dengan meteri pelajaran dan media pembelajarannya.
a. Bakat dan minat dalam pandangan Islam
1. Bakat dalam pandangan Islam.
Dari uraian sebelumnya telah dipahami bahwa bakat dan minat pada dasarnya merupakan hal yang berkaitan dengan setiap individu manusia. Bakat merupakan potensi atau kemampuan khusus yang bersifat menonjol yang dimiliki seseorang. Demikian juga minat yang merupakan suatu kecenderungan untuk memberikan kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadao orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.
Bagaimana sebenarnya Islam memandang dua persoalan ini. Perlu dielaborasi bahwa sebagai sebuah potensi diri, bakat betapapun sangat besar namun jika tidak diasah dan diikuti dengan sungguh-sungguh niscaya bakat itu akan menipis dan tidak lebih dari bakat terpendam.
Dari penjelasan diatas dapat dimengerti bahwa betapapun bakat yang dimiliki seseorang besar, namun jika tidak dimanfaatkan dengan berusaha mengaktualisasikannya dalam wujud kongkret maka sebuah keniscayaan jika bakat besar tersebut akan wujud dan berkembang.
2. Minat dalam pandangan Islam.
Sebagaimana dengan bakat, minat juga merupakan sesuatu yang harus di wujudkan pada hal yang kongkret, karena sebenarnya minat masih merupakan hal yang abstrak. Upaya kita dalam membedakan minat inilah yang dituntut dalam Islam. Jika memiliki minat yang besar terhadap sesuatu namun tidak ada upaya untuk meraihnya, mendapatkan atau memilikinya maka minat itu tidak ada gunanya.
Setidaknya dalam Al-Qur'an pembicaraan dalam haal ini terdapat pada surat pertama turun. Ppada ayat pertama turun perintah-Nya adalah agar kita membaca. Membaca yang dimaksud bukan hanya membaca buku atau dalam artian tekstual, akan tetapi juga semua aspek. Apakah itu tuntunan untuk membaca cakrawala jagad yang merupakan tanda kebesaran-Nya, serta membaca potensi diri sehingga dengan kita dapat memahami apa yang sebenarnya hal yang menarik minat kita dalam kehidupan ini.
Jadi, betapapun bakat dan minat merupakan karunia terbesar yang dianugrahkan Allah SWT kepada kita, namun bukan berarti kita hanya berpangku tangan minat dan bakat tersebut bisa berkembang dengan sendirinya. Akan tetapi upaya kita adalah mengembangkan sayap anugrah Allah itu kepada kemampuan maksimal kita sehingga karunianya dapat berguna dengan baik bagi diri sendiri dan bagi orang lain serta lingkungan sekitar kita.
Di dalam keluarga peran orang tua sangat besar bagi anak. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak, karena merekalah anak menerima pendidikan pertama kali. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga.
Orang tua memegang peranan penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya, sejak seorang anak lahir ke dunia, ibunyalah yang selalu ada disampingnya, oleh karena itu ia meniru perangai ibunya dan abiasanya seorang anak lebih cinta kepada ibunya apabila seorang ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Ibu merupakan orang yang pertama kali dikenal anak dan menjadi temannya. Dengan memahami segala sesuatu yang terkandung didalam hati anaknya, juga jika anak mulai besar disertai kasih sayang. Maka seorang ibu akan mendapatkan hati anaknya selama-lamanya.
Pengaruh ayah terhadap anaknya sama besarnya. Dimata anaknya ia seorang yang tertinggi gengsinya dan terpandai diantara orang-orang yang dikenalnya. Cara seorang ayah melakukan pekerjaan sehari-hari akan berpengaruh pada cara pekerjaan seorang anak. Ayah merupakan tokoh penolong utama.
Dari hubungan dan tanggung jawab orang tua terhadap anak, maka tanggung jawab pendidikan itu pada dasarnya tidak bisa dipikulkan ke orang lain, seorang guru atau pendidik dalam memikul tanggung jawab dalam pendidikan hanyalah sebagai pelimpahan tanggung jawab orang tua yang tidak dimungkinkan untuk melaksanakan pendidikan anaknya sendiri. Adanya rasa kagum, bangga dan simpatik terhadap orang diduga akan berpengaruh terhadap pola pikir dan tingkah laku anak. Bimbingan orang tua yang besar akan mendorong anak lebih mandiri dan berusaha meningkatkan hasil belajar. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat atau positif antara bimbingan orang tua dengan hasil belajar mata pelajaran Fiqih.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa menurut Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab, dalam bukunya Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persepektif Islam menyatakan bahwa minat belajar mata pelajaran Fiqih berfungsi untuk membangkitkan dorongan dan gairah belajar anak pada bidang studi Fiqih, artinya dengan adanya minat dalam belajar yang besar maka keberhasilan siswa dalam belajar akan lebih besar, sebaliknya bila tidak ada minat belajar, maka siswa cenderung malas dan kurang semangat dalam belajar, sehingga minat juga akan mempengaruhi keberhasilan siswa. Bimbingan orang tua yang besar menurut Dr. Zakiad Drajat dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam akan mendorong anak lebih mandiri dan berusaha meningkatkan hasil belajar. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat atau positif antara bimbingan orang tua dengan hasil belajar mata pelajaran Fiqih.

No comments:

Post a Comment