Monday 8 March 2010

makalah tafsir al fatihah

MAKALAH
TAFSIR SURAT AL FATIHAH
Diajukan untuk memenuhi tugas individu
TAFSIR
Dosen Pengampu:
Hj. Hindun Anisah, S.Ag., MA.











Disusun Oleh :
Wawan Prastya NIM:229171





Institut Islam Nahdlatul Ulama’( INISNU) Jepara.
Jl. Taman Siswa No. 09 Tahunan Jepara.


KATA PENGANTAR


Untaian rasa puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT.yang telah memberikan karunia rahmat serta hidayahnya kepaada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Muhammad rasulullah SAW.beserta keluarga dan sahabatnya.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas individu mata kuliyah tafsir .Akhirnya,kami menyadari segala kekurangan yang melekat dalam penulisan makalah ini,untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang berkompeten merupakan suatu hal yang berharga dan sangat berarti dalam menyempurnakan karya ini.semoga segala I’tikat dan ihtiyar yang kita lakukan selalu mendapat ridho dan rahmat dari allah SWT.amin ya robbal’alamin……



Jepara,06 Maret 2010



Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Allah SWT. Menciptakan makhluk yang bernama manusia sebagai makhluk yang terbaik ditengah-tengah makhluk tuhan yang sangat banyak. Akan tetapi manusia bisa jatuh derajatnya menjadi makhluk yang lebih rendah dari makhluk yang terendah dan juga bisa menjadi makhluk yang paling mulya ddan paling tinggi derajatnya jika manusia memiliki iman dan berperilaku atau berakhlak mulia.
Dengan demikian, manusia adalah makhluk yang istimewa. Allah memberikan akal kepada manusia yang tidak diberikan kepada makhluk lain. Dengan akal manusia dapat berfikir dan berkembang. Maksudnya adalah bisa berfikir untuk memilih mana yang baik untuk dirinya dan juga bagi orang lain dan mana yang buruk yang harus ditinggalkan. Berkembang disini maksudnya adalah dengan akal manusia bisa selalu berinovasi dan berkreasi dalam hidupnya untuk bisa mempertahankan kehidupannya. Dengan akal manusia akan selalu menginginkan untuk maju dan selalu mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
Berbeda dengan makhluk lain yang tidak memiliki akal. Mereka hanya bisa menggunakan insting mereka tentang bagaimana mempertahankan hidup mereka.
Dengan demikian kehidupan manusia akan selalu berkembang dan berinovasi dari zaman ke zaman. Akan tetapi perkembangan tersebut memiliki batasan. Sebagai hamba, manusia memiliki tuhan yang menguasai segalanya, yang maha kuasa. Dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu yang sangat besar maka allah memberitahukan kepada manusia tentang apa-apa yang belum mereka ketahui melalui wahyu dengan perantara malaikat kepada beberapa manusia yang istimewa yang dinamaka Nabi dan Rosul.
Diantaranya wahyu-wahyu tersebut adalah kitab suci Al Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang merupakan kesimpulan dari semua kitab-kitab suci yang pernah diturunkan Allah kepada Nabi dan Rosul sebelum Nabi Muhammad SAW.
Al Qur’an terdiri atas 144 surat, terbagi menjadi 6236 ayat dan diglobalkan atau disimpulkan dalam satu surat yang pendek dan terdiri dari 7 ayat yaitu surat Al Fatihah.
2. Tujuan Penulisan.
Adapun penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi pentingnya mengetahui isi yang tekandung dalam surat Al Fatihah.
3. Rumusan Masalah.
Dalam makalah ini akan mengulas beberapa masalah. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Terjemah surat Al Fatihah.
2. Tafsir surat Al Fatihah
3. Tentang perbedaan pendapat diantara ulama’ tentang masalah jumlah ayat surat Al Fatihah.
4. Beberapa faidah yang terkandung di dalam surat Al Fatihah.
5. Analisis atau hubungan surat Al Fatihah terhadap dunia pendidikan.
















BAB II
PEMBAHASAN
TAFSIR SURAT AL FATIHAH

1. Surat Al Fatihah.

                                   
2. Artinya:
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
5. Hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
7. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

3. Tafsir:
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berarti: menyanjung-Nya karena perbuatannya yang baik. Lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. Kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
Dalam tafsir jalalain menyebutkan yang dimaksud dengan pujian terhadap Allah SWT. Yaitu bahwa Allah SWT. Adalah yang memiliki dan berhak atas semua pujian yang di ungkapkan oleh semua makhluk-Nya.
[3] Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.

[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.

[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.

[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.

[9] Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Dalam tafsir jalalain diperjelas dengan yang dimurkai adalah orang-orang yahudi sedangkan yang sesat adalah orang-orang nasrani. Faidahnya dengan adanya penjelasan tersebut mempunyai pengertian, bahwa orang yang mendapat hidayah itu bukanlah orang-orang yahudi dan bukan pula orang-orang nasrani. Hanya Allah yang maha mengetahui dan hanya kepada-Nya lah segalanya akan kembali.

4. Perbedaan Pendapat Ulama’ Tentang Jumlah Ayat dalam Surat Al Fatihah.
Ada beberapa ulama’ yang berbeda pendapat tentang jumlah ayat dalam surat al fatihah diantaranya adalah:
1. Menurut Hasan Al Basyry mengatakan surat Al Fatiha mempunyai 8 ayat tetapi pendapat ini berhukum Syat.
2. Menurut mayoritas ulama' mengataka bahwa surat Al Fatihah mempunyai 7 ayat yang mana basmalah merupakan ayat yang pertama dari surat Al Fatihah.
3. Menurut Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa ayat Al Fatihah mempunyai 7 ayat tetapi basmalah tidak ikut dalam ayat Al Fatihah hanya saja dalam ayat
   (Satu ayat)  
      (satu ayat)
5. Analisis Surat Al Fatihah Terhadap Dunia Pendidikan.
Melihat dari ayat yang terkandung di dalam surat Al Fatihah dapat di tarik kesimpulan bahwa ilmu pendidikan sangat berkaitan tidak bisa jauh dari yang namanya Al Qur’an karena Al Qur’an adalah induk atau sumber dari segala ilmu pengetahuan karena didalam Al Qur’an terdapat berjuta ilmu yang bisa dipelajari oleh setiap manusia.
Dalam dunia pendidikan tidak lepas dari metodologi pembelajaran atau penyampaian materi yang akan diajarkan kepada murid atau anak didik. Dalam Al Qur’an telah banyak dipaparkan tentang cara atau metode mengajar yang baik yang bisa disampaikan kepada murid atau anak didik.
Dalam surat Al Fatihah misalnya kita di ajarkan bagaimana cara memulai sesuatu harus dimulai dengan bacaan basmalah terlebih dahulu karena segala sesuatu yang baik harus di mulai dengan membaca basmalah karena dalam bacaan basmalah terdapat asma Allah yang harus selalu di senandungkan setiap saat. Sebagai hamba kita wajib selalu mengumandangkan nama-nama Allah,agar dalam segala yang kita lakukan mendapatkan ridho dari-Nya.
Setelah kita menyebut nama-nama Allah dalam etika kita dianjurkan untuk memuji kepada-Nya, karena Allah adalah satu-satunya yang berhak mendapat pujian sebab Allah maha segala-galanya,maha kuasa dan maha atas semuanya.
Setelah semuanya kita lakukan kemudian kewajiban kita adalah berserah diri, pasrah kepada semua ketentuan yang telah Allah berikan kepada kita untuk dinikmati dan disyukuri agar kita menjadi hamba yang taat atas semua perintahnya, taqwa, beriman hanya kepada-Nya serta hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita meminta pertolongan.
Setelah berserah diri,maka kita akan diberi hidayah oleh Allah yang membimbing kita menuju jalan kebenaran, jalan yang akan membawa kita ketempat yang indah,yang damai dan sentosa dan juga menjauhkan kita dari orang-orang yang mengajak kedalam kesesatan dan kesengsaraan.
Demikian juga dalam dunia pendidikan yang kita jalani harus sesuai dengan apa yang diajarkan dalam al qur’an yakni al qur’an menggunakan gaya bahasa yang indah,yang istimewa,kental sekali dengan sastra arab yang tiada bandingannya.
Al Quran mengajarkan dan menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang bisa memuaskan akal pikiran disertai dengan membangkitkan perasaan dan emosi manusia. Al Qur’an juga mengajarkan atau mendidik akal dan perasaan dengan bersamaan, sejalan dengan fitrah manusia dalam hal kesederhanaan,tidak ada unsure paksaan, mengetuk pintu akal serta hati secara langsung.
Al Qur’an memulai dengan cara mengajak manusia kepada barang-barang yang bisa dirasakan,disaksikan ,dan juga bisa diteriama oleh manusia,contohnya adalah seperti hujan.angin,tumbuh-tumbuhan,halilintar,kilat dan lain sebagainya, kemudian allah mengajak manusia berfikir kepada konsekuensi tentang adanya allah,tentang keagungan allah, kekuasaan Allah, dan semua sifat-sifat kesempurnaan allah. Dalam Al Qur’an gaya bahasa yang digunakan biasanya menggunakan pertanyaan dan kadang juga menegur, memperinagtkan, membuat senang,mengingatkan keindahan dan sebagainya.
Ini menunjukkan bahwa Allah sangat memperhatikan dan memerintahkan kepada hambanya untuk selalu menuntut ilmu sampai akhir hayatnya.










BAB III
PENUTUP
Al Quran merupakan kitab suci yang sangat sempurna dibandingkan kitab suci lain yang diturunkan oleh Allah sebelumnya karena Al Qur’an merupakan kumpulan dari semua kitab-kitab suci sebelimnya.
Dalam Al Qur’an banyak terdapat kisah-kisah umat-umat terdahulu yang bisa diambil hikmah dan bisa dipelajari oleh manusia untuk menambah iman dan takwa kita terhadap Allah SWT. Untuk mendapatkan ridho dari-Nya.
Dengan mempelajari Al Qur’an disamping mendapatkan pahala sesuai dengan arti atau makna dari Al Qur’an itu sendiri yakni merupakan wahyu dari Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui Malaikat Jibril yang membaca bernilai ibadah, juga akan mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan.
Dalam bidang dunia pendidikan, Al Qur’an banyak mengulas tentang metodologi pendidikan, media pendidikan dan lain sebagainya.
Demiakian makalah yang bisa kami buat,semoga bermanfa’at bagi semua pembaca.saran dan kritik sangat kami inginkan demi kemajuan dan kemaslahatan kami.atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.














DAFTAR PUSTAKA
1. Arifin,Bey, Samudra Al-fatihah,Surabaya:PT.Bina Ilmu,1979,cet.4.
2. Abu Bakar, Bahrun,terjemahan tafsir jalalain berikut asbaabu nuzuul,jilid 1,Bandung:Sinar Baru Algensindo,2000,cet.7.
3. Al Bahlawy, Abdurrahman,Usuulut Tarbiyah Al Islamiyyah Wa Asalibiha Fil Baiti Wal Madrasati Wal Mujtami’i,Bairut:Darul Fikr,1983,cet.2
4. Al Jaruny, Ahmad bin Asmuni,Tafsir Al Fatihah,kediri:Pond.Pest.Hidayatut Tullab

No comments:

Post a Comment